Mensesneg Prasetyo Hadi saat memberikan keterangan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (19/9/2025).

Kasus Keracunan di Program Makan Bergizi Gratis Akan Diperbaiki

1 jam lalu | Farrel Santoso | Berita | Berita Nasional

Kasus keracunan di program Makan Bergizi Gratis mencapai 6.457 orang. Pihak berwenang menyatakan penyebab utama adalah dapur yang tidak mengikuti SOP. Pemerintah akan melakukan perbaikan dan menyempurnakan regulasi program. Data menunjukkan mayoritas korban berasal dari Pulau Jawa. Badan Gizi Nasional menyoroti kurangnya sanitasi di dapur. Program ini terus disempurnakan agar berjalan lebih baik dan aman. Pemerintah berkomitmen meningkatkan standar pelaksanaan program ini.

Jumlah kasus keracunan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) mencapai 6.457 orang, dengan wilayah terbanyak di Pulau Jawa sebanyak 4.147 orang. Badan Gizi Nasional (BGN) menyebut penyebab utama keracunan berasal dari dapur atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tidak mengikuti prosedur operasional standar (SOP).

Menanggapi hal ini, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menegaskan bahwa perbaikan harus dilakukan terhadap kendala yang ditemukan, bukan menghentikan program tersebut. Ia menyatakan, "Jadi bukan programnya kemudian harus dihentikan. Tidak. Kekurangan yang terjadi itu yang kita perbaiki."

Prasetyo menyebut data menunjukkan bahwa mayoritas kejadian keracunan terjadi di tempat-tempat yang tidak menjalankan prosedur sesuai ketentuan. Ia menambahkan, "Karena data juga mengatakan bahwa di tempat-tempat yang terjadi permasalahan, hampir semuanya karena tidak menjalankan prosedur seperti yang seharusnya."

Selain itu, ia menegaskan bahwa saat ini proses penyempurnaan Peraturan Presiden (Pepres) untuk MBG masih berjalan dan diharapkan rampung dalam minggu ini. Presiden berkomitmen agar program ini bisa berjalan optimal dan manfaatnya dapat dirasakan masyarakat. "Perpres ini untuk menyempurnakan atau memperbaiki semaksimal mungkin pelaksanaan dari program makan bergizi gratis," katanya.

Baca juga: Prabowo Perintahkan Tes Kit di Dapur Program MBG

Peningkatan Standar dan Sanitas Dapur dalam Program MBG

Dalam upaya memperkuat program, pemerintah menampung berbagai masukan demi penyempurnaan pelaksanaan MBG. Upaya ini dilakukan karena salah satu penyebab utama kejadian keracunan adalah kondisi sanitasi dapur dan air yang belum memadai di beberapa tempat. Badan Gizi Nasional menyoroti bahwa banyak satuan layanan pemenuhan gizi (SPPG) belum memiliki sanitasi air yang baik, yang berpotensi memicu kejadian keracunan makanan.

Sampai saat ini, kejadian keracunan terbanyak terjadi di Wilayah II atau Pulau Jawa, dengan jumlah mencapai 4.147 orang. Kasus ini menjadi perhatian serius karena berpotensi mengancam kesehatan masyarakat dan menunjukkan perlunya penanganan serta pengawasan ketat dalam pelaksanaan program.

Secara keseluruhan, pemerintah berkomitmen agar program Makan Bergizi Gratis dapat berjalan dengan aman, efektif, dan sesuai prosedur, sehingga manfaatnya bisa dirasakan seluruh masyarakat yang membutuhkan.

Tags: pemerintah Indonesia keracunan makanan Makan Bergizi Gratis SOP dapur

Artikel Terkait
Berita
Olahraga
Hiburan