Balapan MotoGP Mandalika 2025 berakhir dengan kemenangan dramatik pebalap tim Gresini Racing, Fermin Aldeguer. Mengaspal di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Aldeguer finis di posisi pertama usai mengalahkan dua pebalap dari Spanyol, Pedro Acosta dari Red Bull KTM dan Alex Marquez dari Gresini Racing yang berada di posisi kedua dan ketiga. Pebalap asal Spanyol ini menempuh balapan dengan performa baik, memperlihatkan konsistensi dan kecepatan sepanjang balapan.
Hasil akhir di klasemen menunjukkan Aldeguer memuncaki urutan dengan catatan waktu terbaik, sementara posisi startnya dari posisi tertentu tidak disebutkan dalam laporan. Sementara itu, pebalap-rekan setimnya, Pedro Acosta dan Alex Marquez, menempati posisi kedua dan ketiga. Keberhasilan ini menjadi sorotan karena memperlihatkan kompetisi yang sengit dan meningkatnya persaingan di luar Ducati.
Baca juga: Marc Marquez Gagal Finis di Mandalika 2025 Setelah Jatuh
Drama dan Cedera di Balapan Mandalika
Balapan berlangsung penuh ketegangan, namun kisah sedih menimpa Marc Marquez dari Ducati Lenovo Team. Marc yang memulai dari posisi tertentu harus mengalami insiden di tikungan ketujuh saat lap pertama, akibat tabrakan dengan Marco Bezzecchi. Insiden tersebut mengakibatkan Marquez kehilangan peluang meraih podium dan harus mengakhiri balapan lebih awal.
Marc Marquez kemudian mengalami cedera patah tulang selangka kanan dan akan menjalani pemeriksaan lanjutan di Madrid. Insiden ini menambah daftar balapan sulit yang dialami pebalap berjuluk The Baby Alien sejak bergabung di MotoGP sejak 2022. Sekali lagi, Marquez gagal menyelesaikan balapan di Sirkuit Mandalika.
Baca juga: Marc Marquez Cedera Usai Kecelakaan di MotoGP Mandalika
Analisis dan Perspektif Pengamat
Pengamat otomotif nasional, Arief Kurniawan, menyatakan bahwa hasil balapan di Mandalika menunjukkan bahwa Indonesia tetap menjadi salah satu seri yang layak dinantikan dalam gelaran MotoGP. Menurutnya, balapan ini menampilkan tingkat kesulitan yang tinggi dan keberagaman pemenang, tidak melulu didominasi Ducati.
Arief menjelaskan, hingga saat ini belum ada pebalap yang mampu meraih kemenangan beruntun di Mandalika sejak balapan pertama kali digelar di sirkuit sepanjang 4,3 km ini, mulai dari Miguel Oliveira di 2022, Francesco Bagnaia di 2023, hingga Jorge Martin di 2024. Ia menambahkan bahwa Sirkuit Mandalika sukses menjadi tantangan sekaligus pembuka peluang bagi tim lain untuk bersaing.
Arief juga menyoroti dominasi Ducati sepanjang 2025, yang akhirnya gagal meraih podium di Mandalika, bahkan disusul oleh rekan setim Marc Marquez, Francesco Bagnaia, yang juga mengalami crash dan gagal menyelesaikan balapan.
"Jadi, tidak melulu Ducati. Ibaratnya Mandalika itu bisa dibilang seperti antitesis yang sebenarnya tidak disangka juga," kata Arief. "Ternyata, tim Ducati yang sangat digdaya tahun ini, berhasil meraih juara dunia konstruktor dan pebalap, tapi justru setelah mereka mendapatkan itu semua, malah terbuka bahwa motor-motor di luar Ducati seperti KTM, Honda, Aprilia, bisa memberikan perlawanan."
Lebih jauh, Arief menambahkan bahwa Mandalika menjadi titik balik di mana motor-motor rival Ducati mulai menunjukkan potensi terbaik mereka dan memperlihatkan persaingan yang semakin ketat. Selanjutnya, balapan akan bergulir di Australia, tepatnya di Sirkuit Phillip Island, pada 17-19 Oktober 2025.
Tags: MotoGP Marc Marquez Mandalika Balap Motor Fermin Aldeguer
