Tilly Norwood, aktris pertama buatan AI dirilis studio Particle 6 milik produser Eline Van der Velden.

Film AI Pertama di Dunia Bagi Dunia Perfilman

1 jam lalu | Joko Susilo | Hiburan | Film

Produser Italia Andrea Iervolino meluncurkan film pertama disutradarai AI. Film berjudul The Sweet Idleness diproduksi dengan agen virtual FellinAI. Kisahnya tentang masa depan di mana manusia sangat sedikit yang bekerja. Film ini menampilkan suasana surealis, katedral-pabrik, dan badut mekanis. Film ini menjadi sorotan karena melibatkan aktor digital dan kontroversi penggunaan AI dalam industri perfilman. Reaksi keras datang dari SAG-AFTRA, namun Iervolino menegaskan ini sebagai pendekatan inovatif.

Produser asal Italia, Andrea Iervolino, meluncurkan label produksi baru yang berbasis teknologi kecerdasan buatan (AI) dan memperkenalkan proyek film berjudul The Sweet Idleness. Film ini diklaim sebagai karya pertama dalam sejarah perfilman yang disutradarai oleh AI, dengan agen virtual bernama FellinAI sebagai sutradaranya.

Film ini hadir di tengah kontroversi terkait penggunaan aktor virtual, terutama setelah munculnya sosok aktris berbasis AI yaitu Tilly Norwood. Kemunculan Tilly menuai kecaman dari komunitas perfilman internasional dan memicu protes dari serikat aktor terbesar di Amerika Serikat, SAG-AFTRA.

Sinopsis dan Setting Cerita

The Sweet Idleness berlatar di masa depan, di mana hanya 1% dari umat manusia yang masih bekerja. Sementara aktivitas pekerjaan hanya menjadi simbol ritual, mayoritas manusia hidup merdeka berkat otomatisasi penuh oleh mesin.

Film ini menampilkan atmosfer surealis dengan gambaran katedral-pabrik, badut mekanis, serta prosesi yang ganjil. Kisah ini juga mengangkat tema perlawanan terhadap dehumanisasi yang dilakukan oleh teknologi, melalui keberadaan para “pekerja terakhir” yang menjadi simbol perlawanan tersebut.

Baca juga: Drama Romantis Lee Jung-jae dan Lim Ji-yeon Tayang November 2025

Sutradara dan Karakter Digital

FellinAI, agen AI yang menyutradarai film ini, dirancang untuk meniru intuisi sinematik gaya Eropa, khususnya terinspirasi dari Federico Fellini. FellinAI digadang sebagai “sutradara yang tidak pernah tidur.”

Sementara itu, para aktor yang terlibat dalam produksi berasal dari agensi Actor+, yang bekerja sama dengan aktor manusia untuk menciptakan karakter digital. Mereka meminjamkan wajah, gerak tubuh, dan kepribadian mereka, yang kemudian dikembangkan menjadi aktor digital yang akan terus aktif di media sosial dan platform daring lainnya.

Baca juga: James Cameron Tegaskan AI Tak Gantikan Seniman Film

Kontroversi Aktor AI dan Reaksi Industri

Kemunculan The Sweet Idleness tidak lepas dari perhatian karena beberapa waktu sebelumnya, aktris AI Tilly Norwood menjadi bahan perbincangan hangat di industri perfilman. Tilly, yang sepenuhnya diciptakan melalui algoritma, tampil sebagai pemeran utama dalam beberapa film pendek tanpa keterlibatan aktor manusia.

Reaksi keras datang dari SAG-AFTRA yang menilai penggunaan AI secara penuh dalam peran utama bisa mengancam keberlangsungan profesi aktor manusia. Presepsi ini memperlihatkan kekhawatiran industri akan masa depan pekerjaan manusia dalam perfilman.

CEO Andrea Iervolino menegaskan bahwa pendekatan yang diambil bukan untuk menggantikan film konvensional, melainkan sebagai opsi alternatif yang menggabungkan kreativitas manusia dan kecerdasan buatan. Ia menyampaikan, “Ini adalah cara baru dalam menciptakan seni visual, di mana manusia tetap menjadi pengarah utama proses algoritmik,” dikutip dari Variety, Kamis, 2 Oktober 2025.

Tags: Film AI Aktor Digital Profilman Futuristik Kontroversi AI

Artikel Terkait
Berita
Olahraga
Hiburan