Senny Mayulu Dipercaya Pimpin Serangan PSG Lawan Barcelona

1 jam lalu | Daffa Nugraha | Olahraga | Sepak Bola | Champions League

Senny Mayulu dipercaya memimpin serangan PSG melawan Barcelona. Ia berusia 19 tahun dan tampil impresif sejak musim lalu. Pelatih Luis Enrique memilihnya daripada Gonçalo Ramos. Keputusan ini didasarkan pada kecepatan dan mobilitas Mayulu. Ia pernah mencetak gol di final musim lalu. Dalam pertandingan ini, kemungkinan besar ia akan menjadi starter. Hak ini menunjukkan kepercayaan besar dari pelatih. Mayulu memiliki potensi besar untuk masa depan PSG. Dia telah menunjukkan bahwa dia layak mendapatkan tempat utama. Kemenangan PSG di laga ini akan sangat bergantung pada performanya. Pernah tampil gemilang di kompetisi resmi sebelumnya. Peluang besar bagi Mayulu untuk mencetak gol perdana di Liga Champions musim ini. Selain itu, keputusan Enrique menunjukkan strategi baru PSG. Dia menyukai pemain yang mampu bermain di berbagai posisi. Kemampuannya sebagai penyerang dan gelandang membuatnya unik. PSG berharap dia bisa mengulang performa seperti di final musim lalu. Dengan kepercayaan ini, peluang PSG tampil apik meningkat.

Paris Saint-Germain menghadapi tantangan besar akibat cedera pada laga melawan FC Barcelona. Dengan Ousmane Dembélé, Khvicha Kvaratskhelia, dan Désiré Doué absen, tiga dari empat pemain penyerang terbaik PSG tidak tersedia. Hal ini membuat pelatih Luis Enrique harus berpikir keras dalam menyusun starting eleven. Meski demikian, seorang pemain muda diprediksi akan lebih diunggulkan dibandingkan bintang mahal.

Pelatih PSG diyakini akan kembali mengandalkan Senny Mayulu, pemain berusia 19 tahun, seperti yang dilakukannya pada pertandingan pertama fase grup melawan Atalanta Bergamo. Alih-alih tetap memainkan Gonçalo Ramos, yang ditebus dengan biaya sekitar 65 juta euro hanya sejak satu setengah tahun lalu. Tapi, siapa sebenarnya Mayulu, pemain muda yang menantang Ramo untuk tempat utama dalam laga penting Liga Champions menghadapi Barcelona ini?

Baca juga: Nick Woltemade Cetak Gol Debut di Champions League untuk Newcastle

Perjalanan Karier dan Performa Senny Mayulu

Mayulu bergabung dengan akademi muda PSG pada musim panas 2018 dari Académie de Football d'Epinay saat berusia hanya 12 tahun. Ia akhirnya melangkah ke skuad profesional pada Januari 2024. Dikenal sebagai salah satu talenta muda paling menjanjikan di Paris, namun selama ini ia selalu berada di bayang-bayang Warren Zaïre-Emery yang juga masih muda. Baru musim Ligue 1 terakhir, Mayulu benar-benar menunjukkan performa gemilang dengan 20 penampilan dan empat kontribusi gol, menandai debut musim yang solid. Sejak saat itu, ia bahkan berhasil mengungguli Zaïre-Emery sebagai talenta muda terbaik yang diproyeksikan PSG dari pemain asli klub hingga saat ini.

Mayulu memiliki tinggi badan 1,83 meter, tubuh yang relatif ramping, dan cocok untuk posisi penyerang. Namun, sejak Piala Dunia Klub tahun ini, pelatih Enrique sering menempatkannya sebagai penyerang utama, mengubah posisi dari gelandang yang biasa dia mainkan. Peralihan ini langsung membuahkan hasil saat Piala Dunia Klub, ketika entah bagaimana Enrique memasangnya sebagai penyerang utama pada menit ke-10 menjelang akhir pertandingan melawan Atlético Madrid, dan tak lama berselang, Mayulu mencetak gol sementara PSG unggul 3-0.

Baca juga: Pertandingan Seru Arsenal vs Olympiacos di Liga Champions

Keputusan Enrique dan Strategi Baru

Hasilnya, Mayulu tampil sebagai pilihan utama di starting eleven pada laga perdana Liga Champions melawan Barcelona, menggeser posisi Gonçalo Ramos. Dalam konferensi pers setelah pertandingan, Enrique menjelaskan keputusannya memulai Mayulu di atas Ramos: “Kami pikir, dengan pressing tinggi Atalanta, akan lebih baik menggunakan pemain seperti Mayulu—pemain yang sangat mobile, memiliki banyak kualitas, mampu berlari di belakang pertahanan, menerima bola di kaki, dan menciptakan keunggulan jumlah.”

Senny Mayulu Dipercaya Pimpin Serangan PSG Lawan Barcelona (1)Senny Mayulu Dipercaya Pimpin Serangan PSG Lawan Barcelona (1)

Alasan di balik ketertarikan mendadak Enrique terhadap striker barunya ini tampaknya karena pelatih PSG memiliki kecocokan dengan peran nomor sembilan yang juga bisa mundur ke lini tengah. Contoh terbaiknya adalah peran Dembélé musim lalu. Dalam sistem ini, pemain seperti Ramos yang lebih merupakan striker murni di kotak penalti—lebih kurang teknis dan lebih lambat dari Mayulu—biasanya akan tersisih.

Oleh karena itu, besar kemungkinan Mayulu akan kembali menjadi starter sejak awal menghadapi Barcelona. Mungkin hari ini menjadi momen pertama bagi pemain muda ini mencetak gol di musim Liga Champions yang baru. Pada pertandingan kandang melawan Atalanta, ia belum berhasil mencetak gol dalam kemenangan 4-0 tersebut.

Bahkan di kampanye Liga Champions musim lalu, Mayulu menunjukkan potensinya. Ia mencatatkan dirinya sebagai pencetak gol termuda ketiga dalam sejarah final turnamen, melalui golnya di pertandingan final melawan Inter Milan yang mengubah skor menjadi 5-0.

Sekarang, pemain muda ini diharapkan dapat melanjutkan performa apik tersebut. Pertandingan hari ini menegaskan bahwa Mayulu benar-benar mendapatkan kesempatan tampil di belakang Dembélé dan rekan-rekannya—bahkan mengorbankan pemain mahal seperti Gonçalo Ramos demi peluang yang ia raih.

Tags: Liga Champions PSG Barcelona Senny Mayulu Dini Hari Ini

Artikel Terkait
Berita
Olahraga
Hiburan