George Russell sits down and drinks from a water bottle after winning the Singapore Grand Prix

Perseteruan Lando Norris dan Oscar Piastri Pecah di GP Singapura

1 jam lalu | Agus Prasetyo | Olahraga | Racing

Pertarungan sengit di GP Singapura rangkai antara ketegangan internal McLaren dan aksi menegangkan di lintasan. Norris dan Piastri terlibat insiden di awal. Russell raih kemenangan keduanya tahun ini. Verstappen dan Norris saling berkejar di trek panas. Strategi dan dinamika internal menjadi pembahasan utama.

Ketegangan antara dua pembalap andalan McLaren, Lando Norris dan Oscar Piastri, mencapai puncaknya saat tim mereka memastikan gelar konstruksi dunia di GP Singapura. Insiden di awal balapan memicu kontroversi internal yang menjadi sorotan utama.

Start balapan berlangsung panas. Norris, yang memulai dari posisi kelima, menyalip Piastri di tikungan pertama. Norris kemudian berusaha mempertahankan posisi, namun kontak yang terjadi sempat menimbulkan ketegangan. Norris menyentuh bagian depan mobil Piastri saat berusaha menghindari Red Bull Max Verstappen yang memperlambat di tengah tikungan.

Akibatnya, sayap depan mobil Piastri rusak dan mundur ke posisi keempat, sementara Norris melaju ke posisi ketiga. Menurut aturan internal tim McLaren, kedua pembalap tidak diperbolehkan bertabrakan, meskipun mereka diberikan kebebasan dalam berlomba. Piastri menyatakan melalui radio: "Itu tidak sangat tim-like, tapi oke."

Setelah kejadian, Piastri bertanya: "Apakah kita sepakat bahwa Lando bisa menabrak saya keluar jalur?"

Tim menelepon Piastri dan mengatakan akan meninjau insiden tersebut setelah balapan. Piastri merasa tidak adil, bahkan menggunakan kata kasar kepada Norris yang menghindar Verstappen dengan cara membentur rekan setimnya sendiri. Norris menanggapi bahwa kondisi lintasan licin dan itu adalah bagian dari balapan, serta merasa melakukan yang terbaik hari itu.

Di sisi lain, insiden ini memunculkan kembali perdebatan tentang cara McLaren mengelola dinamika internal tim mereka dalam perebutan gelar. Sebelumnya, dalam balapan di Hungaria dan Italia, isu serupa mencuat soal strategi dan keputusan tim yang mempengaruhi posisi Piastri dan Norris.

Meski terjadi gesekan di dalam tim, McLaren tetap merayakan keberhasilan meraih gelar konstruktor untuk kedua kalinya berturut-turut, di tengah performa konsisten sepanjang musim, meskipun tidak setangguh Red Bull tahun ini.

Baca juga: George Russell Raih Pole Position mengesankan di GP Singapura

Dominasi Russell dan Pertarungan Verstappen

George Russell tampil impresif sejak awal dan berhasil meraih kemenangan kedua musim ini, mengalahkan Max Verstappen yang memulai balapan dari posisi kedua. Verstappen memilih menggunakan ban soft dari awal, berbeda dengan kebanyakan pembalap depan lainnya yang memakai medium, tetapi strategi ini gagal memberikan hasil maksimal. Russell yang memulai dari pole langsung menjaga posisi terdepan dan memimpin jalannya balapan dengan nyaman.

A close-up image of Lando Norris passing McLaren team-mate Oscar Piastri at the start of the Singapore Grand PrixThe McLarens of Oscar Piastri and Lando Norris side by side as the Briton gets ahead of his team-mate at the start [Getty Images]

Maclaren yang ingin mengejar Verstappen sempat menunggu momen yang tepat saat Verstappen dan Norris bertarung untuk posisi satu dan dua. Norris yang melakukan upaya menyalip Verstappen di akhir, harus puas tetap di belakang karena Verstappen melakukan kesalahan di tikungan 16 dan 17, memberi Norris peluang memperkecil jarak.

Meski Norris mendapatkan bantuan DRS selama sepuluh lap terakhir, ia belum mampu menyalip Verstappen. Norris kemudian menempel ketat dari belakang selama 18 lap terakhir, sementara Verstappen mengalami masalah memegang kendali kendaraan akibat kesalahan serta keluhan tentang sulitnya mengendalikan mobil.

Pada akhirnya, Verstappen tetap memimpin dan menuntaskan balapan di posisi kedua, sementara Norris finis ketiga. Piastri yang sempat tertinggal akibat pit stop lambat, berhasil memperkecil jarak, tetapi tidak cukup untuk bergabung dalam pertarungan di akhir balapan.

Baca juga: Miko Marczyk Juara Pertama ERC Setelah Drama di Croatia

Performa Menjanjikan dari Antonio Antonelli dan Kimi Raikkonen

Di posisi kelima, Kimi Antonelli dari Mercedes unggul atas Charles Leclerc dari Ferrari, yang mengalami penurunan performa dan fade di akhir balapan. Antonelli berhasil melewati Leclerc di lap ke-54 dan menjaga posisi hingga garis finish, sekaligus menahan tekanan dari Lewis Hamilton yang berusaha melakukan serangan di menit-menit terakhir.

Hamilton mengawasi Leclerc dari belakang dan melakukan pit kedua terlambat untuk mengganti ke ban soft, kemudian mencoba menyalip Antonelli. Namun, David sangat jauh dari balapan, sempat kehilangan kendali dan melintir di tikungan terakhir, memberi peluang Antonelli untuk lolos. Leclerc juga sempat merebut posisi dari Hamilton yang kembali ke posisi ketujuh setelah mengalami masalah rem parsial.

Dengan performa impresif, Antonelli menempati posisi kelima dan Hamilton kembali menunjukkan race yang luar biasa dengan finis di posisi keenam. Di balapan ini, Fernando Alonso dari Aston Martin memperlihatkan aksi menonjol, finis kedelapan, setelah berkompetisi sengit dengan rekan setimnya, serta mengatur strategi cerdas dari awal hingga akhir.

Alonso sempat melewati Oliver Bearman dan bersaing ketat dengan Hajar dari Haas hingga lap-lap terakhir. Ia akhirnya mendapatkan posisi kedelapan dan menambah poin penting di klasemen tengah musim.

Selain itu, balapan di Singapura menjadi babak penting dalam rangkaian musim Formula 1, menguji ketahanan para pembalap di suhu tinggi dan kelembapan tinggi, serta menegaskan performa dan strategi tim dalam kompetisi ketat ini.

Tags: Formula 1 Verstappen McLaren Norris Piastri GP Singapura Russell

Artikel Terkait
Berita
Olahraga
Hiburan