Lando Norris memberikan jawaban tegas terhadap kritik atas manuvernya yang agresif saat menyalip rekan setim dan penantang gelar, Oscar Piastri, di Grand Prix Singapura. Norris menyatakan, "Siapa pun di grid akan melakukan hal yang sama seperti yang saya lakukan." Ia menambahkan, "Jadi menurut saya, jika Anda menilai saya salah karena menyalip dari dalam dan menempatkan mobil di celah besar, maka Anda seharusnya tidak berada di Formula 1."
McLaren berhasil meraih gelar juara konstruktor, menandai musim paling dominan dalam sejarah F1 bagi tim ini. Meski begitu, pertarungan gelar antara Piastri dan Norris tetap menjadi sorotan utama, dan situasi ini tidak menunjukkan tanda-tanda reda.
Selama balapan, McLaren harus menghadapi ketegangan internal setelah Piastri menanyakan lewat radio apakah tim setuju dengan tindakan Norris yang mencoba menyingkirkan dia saat mereka bertabrakan di lap awal ketika Norris menyalip rekan setimnya.
CEO McLaren, Zak Brown, menyatakan bahwa tim hanya membiarkan kedua pembalap bertarung, namun keputusan untuk tidak campur tangan di balapan tersebut memunculkan berbagai pertanyaan dan pengawasan dari publik dan media.
Baca juga: Jadwal dan Start Time GP Singapura 2025
Taktik Norris dan Kontroversi di Lintasan
Start dari posisi kelima, Norris tampil impresif dengan langsung menyalip Kimi Antonelli dan berduel ketat dengan Piastri di tiga tikungan pertama. Norris menilai kondisi lintasan yang masih basah dan licin karena hujan sebelum balapan, "Ini balapan, dan saya menempatkan mobil di dalam. Saya melakukan koreksi kecil, dan itu semuanya. Ini adalah balapan." Ia menambahkan, "Kontak dengan Piastri terjadi setelah saya juga menyentuh Max Verstappen, yang berada di depan di sisi lain."
McLaren driver Oscar Piastri of Australia steers his car during the Singapore Formula One Grand Prix at the Marina Bay Street Circuit in Singapore, Sunday, Oct. 5, 2025. (AP Photo/Vincent Thian) (ASSOCIATED PRESS)
McLaren pernah mengambil tindakan pada balapan sebelumnya berdasarkan aturan 'papaya rules', seperti meminta Piastri mengembalikan posisi saat Norris mengalami pit stop lambat di Italia bulan lalu. Namun, pada balapan di Singapura, mereka memilih untuk tidak terlibat, dan Piastri menyampaikan ketidaksetujuannya secara frontal.
Setelah mendapati dirinya disenggol Norris, Piastri menyampaikan keluhannya lewat radio, "Itu tidak adil," katanya. Ia mempertanyakan gaya mengemudi Norris, "Kalau dia harus menghindari mobil lain dengan menabrak rekan setimnya."
Baca juga: George Russell Raih Pole Position mengesankan di GP Singapura
Kinerja McLaren yang Menurun
Kemenangan konstruktor dengan enam balapan tersisa menegaskan posisi tim ini sebagai yang terbaik di F1 saat ini. Namun, performa kedua pembalap McLaren menurun, dan mereka kehilangan poin penting di kejaran Verstappen.
Meski mendominasi sejak awal musim dengan poin 650, dua kali lipat dari Mercedes di posisi kedua yang mengumpulkan 325 poin, McLaren tidak lagi tampil dominan setiap pekan. Verstappen berhasil mengungguli Norris dan Piastri di trek cepat di Italia dan Azerbaijan. Di Singapura, Norris ternyata mampu melewati Verstappen, namun tidak mampu memaksimalkan peluang di sirkuit yang sulit untuk menyalip.
Secara umum, performa tim dan pembalap menunjukkan tantangan baru dalam sisa musim yang semakin menegangkan.