Dark smoke rises from a compound

Serangan Bersenjata terhadap Penjara di Mogadishu Berakhir dengan Tewaskan Semuanya

1 jam lalu | Fitri Handayani | Berita | Berita Internasional

Serangan besar terhadap penjara di Mogadishu berakhir dengan semua militan al-Shabab tewas. Ledakan dan tembakan mengguncang fasilitas di pusat ibu kota Somalia. Pemerintah menyatakan tidak ada lagi militan yang hidup setelah serangan tersebut. Serangan ini menimbulkan pertanyaan soal keamanan dan akses ke area penting. Al-Shabab adalah kelompok militan yang berafiliasi dengan al-Qaeda. Mereka telah melancarkan konflik selama hampir dua dekade. Kebijakan pemerintah kembali membuka jalan utama sebelum serangan terjadi. Serangan ini jadi cambuk serius bagi badan intelijen Somalia dan memperlihatkan tantangan besar di sektor keamanan.

Senjata dan bom meledak di dalam fasilitas penahanan yang dijaga ketat di pusat ibu kota Somalia, Mogadishu. Pejabat pemerintah menyatakan bahwa semua militan al-Shabab yang menyerang penjara tersebut telah tewas.

Kejadian berlangsung pada Sabtu malam di Godka Jilicow, sebuah pusat penahanan yang menahan anggota al-Shabab. Suara ledakan besar dan tembakan terdengar dari lokasi tersebut saat serangan berlangsung.

Dalam pernyataannya, al-Shabab mengklaim telah membebaskan "semua tahanan Muslim" dari fasilitas itu dan melukai banyak penjaga yang bertugas di sana.

Militan menyamar sebagai tentara untuk masuk ke dalam penjara, menurut laporan dari agen berita pemerintah, Sonna Live, pada hari Minggu. Pemerintah belum mengungkap berapa jumlah anggota keamanan yang tewas selama insiden tersebut, tetapi menyampaikan duka cita kepada keluarga "pahlawan yang gugur."

Sementara itu, al-Shabab juga tidak menyebutkan jumlah pasti korban di pihak mereka.

Kericuhan dimulai sekitar pukul 16:40 waktu setempat (13:40 GMT). Pada saat kejadian, pusat tahanan ini dikelola oleh Badan Intelijen dan Keamanan Nasional Somalia (NISA), dan dikenal sebagai lokasi penahanan anggota al-Shabab serta tahanan lainnya yang berprofil tinggi.

Serangan besar di lokasi vital dan implikasinya

Serangan ini menjadi pukulan berat bagi NISA dan menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana militan bisa mengakses salah satu area paling dijaga ketat di ibu kota Somalia tersebut.

Al-Shabab merupakan organisasi yang berafiliasi dengan al-Qaeda dan telah melancarkan perang gerilya yang brutal melawan pemerintah Somalia selama hampir dua dekade.

A woman looking at her mobile phone and the graphic BBC News Africa[Getty Images/BBC]

Hanya beberapa jam sebelum serangan terjadi, pemerintah telah membuka kembali sejumlah jalan utama di Mogadishu, yang sebelumnya ditutup demi alasan keamanan, dengan alasan kondisi kota yang lebih aman.

Baca juga: Saleh Bey Aboud Ungkap Keterlibatan Gassama dalam Kekalahan Timnas Algeria

Laporan terkait dari BBC tentang Somalia:

Lelaki bercelana sarung melawan militan al-Shabab

Pandangan warga Somalia terhadap pertempuran ‘Black Hawk Down’ tiga dekade lalu

Peran wanita dalam ledakan pembangunan di Somalia

[Getty Images/BBC]

Untuk informasi lebih lengkap tentang berita dari Afrika, kunjungi BBCAfrica.com.

Ikuti kami di Twitter @BBCAfrica, Facebook BBC Africa, dan Instagram bbcafrica.

Baca juga: Kebun Binatang Temukan Anak Potoroo Pertama dalam Penampilannya

Podcast BBC Afrika

Focus on Africa

This Is Africa

Tags: Kebijakan Keamanan Terorisme Militer Somalia Mogadishu

Artikel Terkait
Berita
Olahraga
Hiburan