Jack Grealish mencetak gol kemenangan dramatis di menit terakhir, membantu Everton bangkit dari keterpurukan dan mengakhiri rekor tidak terkalahkan Crystal Palace yang berlangsung selama 19 pertandingan di semua kompetisi. Gol itu terjadi di masa injury time, yang memukul keras para pemain Palace yang sebelumnya hampir meraih kemenangan tandang penting sebelum akhirnya menyaksikan harapan mereka pupus di detik-detik terakhir.
Situasi ini sekaligus menjadi pengingat bahwa dominasi tanpa ketegasan seringkali berakhir mengecewakan. Palace mengawali laga dengan performa impresif, tampak terorganisasi dan mampu mengontrol jalannya pertandingan. Mereka mampu menekan Everton, mengatur ritme permainan, dan menciptakan peluang lebih banyak.
Daniel Munoz membuka keunggulan Palace lewat gol yang berasal dari kombinasi apik oleh Ismaila Sarr dan Yeremy Pino pada menit-menit akhir babak pertama. Penampilan Palace sepanjang laga menunjukkan kestabilan dan kepercayaan diri yang tinggi hingga pemain seperti Jordan Pickford yang pada debut ke-300 di Liga Primer, tampil cemerlang dengan sejumlah penyelamatan krusial untuk menjaga keunggulan tuan rumah.
Meski demikian, peluang emas Jean-Philippe Mateta untuk membunuh pertandingan kerap terbuang. Ia sedikit lagi mencetak gol dengan lob ke gawang kosong, namun bola tersebut berhasil diselamatkan dari garis oleh Jake O’Brien, dan peluang lain dari jarak dekat pun melambung dari target.
Kombinasi peluang yang gagal itu membuat tensi pertandingan semakin memanas dan memberi kepercayaan diri bagi Everton untuk bangkit. Di babak kedua, pelatih David Moyes melakukan beberapa perubahan penting, memasukkan Beto dan Carlos Alcaraz yang membawa energi dan agresivitas baru ke lini serang Everton.
Jack Grealish snaps Palace’s record run with dramatic 93rd-minute winner
Gol penyama kedudukan Everton tercipta saat Maxence Lacroix melakukan kesalahan dalam membaca umpan dan tanpa sengaja bertubrukan dengan rekannya sendiri, memberikan peluang penalti untuk Everton. Iliman Ndiaye mengeksekusi dengan tenang dan mengarahkan bola ke arah yang salah bagi Dean Henderson, kiper Palace.
Situasi ini mengubah suasana di lapangan. Palace yang selama ini dianggap tak terkalahkan mulai tampak terguncang, sementara Everton merasakan peluang untuk membalikkan keadaan. Pada masa injury time, suasana makin tegang saat Alcaraz mengirimkan umpan silang ke kotak penalti, Beto menyambut dengan sundulan yang berhasil ditepis, dan saat Munoz berusaha mengamankan bola, Jack Grealish yang berada dekat membelokkan bola ke arah atas gawang, memastikan gol kemenangan.
Ini merupakan gol pertama Grealish untuk Everton sejak dipinjam dari Manchester City, dan datang di momen paling tepat. Para pemain dan suporter Everton pun langsung merayakannya dengan penuh semangat, menyambut kemenangan comeback sekaligus melepas beban setelah awal musim yang sulit.
Di sisi lain, kekalahan ini menjadi akhir dari streak panjang Palace yang selama ini menjadi simbol kebangkitan mereka di bawah asuhan Oliver Glasner. Mereka harus menerima kenyataan bahwa kekalahan ini datang dari margin kecil, peluang yang terbuang, dan satu momen penentu di menit akhir yang sulit dihindari.
Tags: Pertandingan Sepak Bola Premier League Everton Crystal Palace Grealish