Hans Schlueter-Staats (2nd L), presiding judge at the Dresden Higher Regional Court (OLG), stands next to the main defendant Jian G. (C) in the courtroom during the espionage trial of a former employee of Alternative for Germany (AfD) member of parliament Maximilian Krah and his alleged accomplice, as the court delivers its verdict. Sebastian Kahnert/dpa-pool/dpa

Eks Aide Partai AfD Divonis 4,9 Tahun karena Spionase untuk China

1 jam lalu | Fitri Handayani | Berita | Berita Internasional

Eks aide partai AfD dijatuhi hukuman karena spionase untuk China. Dia terbukti mengumpulkan dan membagikan dokumen rahasia dari Parlemen Eropa. Secara khusus, ia menyebarkan informasi penting ke kontak di China. Kasus ini juga melibatkan orang lain yang membantu. Krah, anggota Bundestag, menyatakan dirinya sebagai korban. Tuduhan terhadap Jian G, yang membantah, memicu penyelidikan berganda. Kasus ini menyoroti ketegangan antara Jerman dan China terkait spionase dan politik dalam negeri. Skandal ini juga menimbulkan isu keamanan dan integritas partai politik. Pemerintah dan parlemen Jerman semakin waspada terhadap pengaruh luar negeri. Kasus ini menjadi perhatian internasional dalam konteks hubungan bilateral yang kompleks.

Seseorang mantan staf pendukung anggota parlemen dari partai sayap kanan Alternatif untuk Jerman (AfD) dijatuhi hukuman penjara selama empat tahun sembilan bulan karena terlibat kasus spionase untuk intelijen China saat ia menjabat di Parlemen Eropa.

Warga negara Jerman tersebut, yang diberi nama Jian G sesuai dengan hukum privasi di negara tersebut, bekerja untuk anggota AfD Maximilian Krah dari tahun 2019 hingga 2024 selama masa jabatannya sebagai anggota parlemen Eropa.

Pengadilan Tinggi Wilayah Dresden menyatakan bahwa Jian G terbukti mengumpulkan dan menyebarkan dokumen rahasia serta intelijen kepada kontak di China. Ia juga dikatakan mengumpulkan informasi terkait anggota penting partai AfD dan melakukan pengawasan terhadap dissiden Tiongkok.

Maximilian Krah, yang saat ini menjabat di Bundestag, menyatakan bahwa dia tidak terkejut dengan putusan tersebut. "Saya segera mengambil langkah setelah penangkapan dan meningkatkan keamanan di kantor saya," ujarnya kepada dpa, menegaskan dirinya sebagai "korban" dalam kasus ini.

Jian G membantah tuduhan tersebut. "Saya tidak bekerja untuk layanan rahasia Tiongkok dan saya tidak bersalah," katanya saat sidang minggu lalu. Pengacaranya meminta agar dia dibebaskan karena kurangnya bukti yang cukup, sedangkan jaksa menuntut hukuman penjara selama tujuh setengah tahun.

The main defendant Jian G. (C) is escorted into the courtroom at the Dresden Higher Regional Court (OLG) prior to the announcement of the verdict in a high-profile espionage case. The proceedings concern a former employee of Alternative for Germany (AfD) parliamentarian Maximilian Krah and his alleged accomplice, accused of passing sensitive information to foreign actors. Sebastian Kahnert/dpa-pool/dpaThe main defendant Jian G. (C) is escorted into the courtroom at the Dresden Higher Regional Court (OLG) prior to the announcement of the verdict in a high-profile espionage case. The proceedings concern a former employee of Alternative for Germany (AfD) parliamentarian Maximilian Krah and his alleged accomplice, accused of passing sensitive information to foreign actors. Sebastian Kahnert/dpa-pool/dpa

Seseorang terdakwa bersama, Yaqi X, dijatuhi hukuman percobaan selama satu tahun sembilan bulan. Ia bekerja di sebuah perusahaan logistik di Bandara Leipzig, bagian timur Jerman, yang dikatakan secara berulang memberikan data penerbangan, barang, dan penumpang, khususnya terkait pengangkutan barang pertahanan kepada Jian G.

Yaqi X mengaku pernah memberikan informasi kepada Jian G karena yakin bahwa ia bekerja untuk mempromosikan hubungan antara China dan Jerman sebagai bagian dari pekerjaannya di Parlemen Eropa. Ia menegaskan bahwa ia tidak tahu bahwa Jian G bekerja sebagai agen untuk layanan intelijen China.

Dalam perkembangan terpisah, Krah menghadapi penyelidikan lain terkait tuduhan penyuapan oleh China dan pencucian uang sehubungan dengan masa jabatannya di Parlemen Eropa. Ia membantah tuduhan tersebut, tetapi kantor-kantornya digeruduk polisi Jerman bulan ini setelah ada pemungutan suara untuk mencabut imunitas parlementernya.

Krah merupakan kandidat utama dari AfD dalam pemilihan Parlemen Eropa tahun lalu, namun kampanyenya diwarnai skandal. Ia bahkan membuat pernyataan kontroversial yang mendukung anggota SS Nazi dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Italia, yang menyebabkan partai AfD mengeluarkannya dari delegasi di Parlemen Eropa. Meskipun demikian, ia terpilih menjadi anggota Bundestag tahun ini.

Tags: China ilmu pengetahuan spionase politik Jerman AfD

Artikel Terkait
Berita
Olahraga
Hiburan