Juara dunia F1 dua kali, Charles Leclerc, menegaskan bahwa penerapan grid terbalik tidak sesuai dengan karakter inti olahraga ini. Ia menyatakan bahwa sistem tersebut tidak termasuk dalam 'DNA' Formula 1, menegaskan posisi netralnya terhadap rencana tersebut.
Pada bulan lalu, CEO F1, Stefano Domenicali, menyampaikan kemungkinan penerapan grid terbalik di masa depan. Dalam format saat ini, semua balapan di kategori F2 dan F3 sudah menerapkan grid terbalik, di mana posisi sepuluh besar hasil kualifikasi dibalik untuk balapan sprint yang menawarkan poin lebih sedikit, sementara posisi di bawahnya tetap tidak berubah.
Domenicali juga berniat menambah jumlah balapan sprint yang saat ini berjumlah enam dari 24 perlombaan. Langkah ini diambil untuk meningkatkan daya saing dari durasi tiga hari yang dianggap mampu memperkaya pengalaman penonton dan meningkatkan intensitas balap.
Namun, Leclerc, yang membalap untuk tim Ferrari, menilai bahwa jumlah balapan sprint saat ini sudah tepat dan tidak mendukung ide grid terbalik sebagai bagian dari formula sport yang sebenarnya.
“Pendapat pribadi saya, jumlah balapan sprint yang ada saat ini sudah cukup dan saya tidak ingin menambahnya,” kata Leclerc usai balapan terakhir di Azerbaijan. Ia juga menyatakan skeptis terhadap kemungkinan penerapan grid terbalik dalam format balapan reguler.
“Kalau di akhir pekan sprint, mungkin bisa dipertimbangkan untuk balapan sprint. Tapi, secara umum, ini bukan sesuatu yang saya rasa harus menjadi bagian dari DNA Formula 1,” tambahnya.
Leclerc menambahkan, “Saya rasa cara F1 saat ini adalah yang seharusnya dipertahankan. Kita tidak perlu merombak apa pun dari sistem yang ada.”
Baca juga: Sedih, Anjing Kesayangan Lewis Hamilton Meninggal Dunia
Reaksi Menyambut Rencana Grid Terbalik dan Sprint Race
Sejarah menunjukkan, tokoh-tokoh top seperti Lewis Hamilton dan Sebastian Vettel sudah mengkritisi ide grid terbalik di masa lalu. Hamilton bahkan menyebutnya sebagai usulan yang tidak memahami esensi olahraga ini, dengan berkata: “Orang yang mengusulkan itu sebenarnya tidak tahu apa-apa.”
Sementara itu, Max Verstappen juga pernah melontarkan kritik serupa terhadap format sprint race. Meski begitu, Domenicali tetap yakin bahwa format ini akan tetap dipertahankan sebagai bagian dari evolusi kompetitif di masa mendatang.
Dalam wawancaranya bulan lalu, Domenicali menegaskan bahwa intensitas sprint harus tetap sebagai bagian dari kalender, dengan menambahkan bahwa langkah ini merupakan bagian dari rencana jangka menengah, dari enam ke 24 balapan musim ini, dengan tujuan menyeimbangkan aspek kompetitif dan hiburan.
Usai GP Azerbaijan, fokus beralih ke Singapura untuk putaran ke-18 musim 2025, dimana semua pihak akan menantikan bagaimana perkembangan format balapan dan keputusan terkait grid terbalik akan diambil di masa depan.
Tags: Formula 1 Charles Leclerc Sprint Race Grid Terbalik Domenicali