Frankfurt harus menerima hasil memalukan di pertandingan awal Liga Champions setelah mereka melawat ke Madrid untuk menghadapi Atletico Madrid.
Sejak awal pertandingan, terlihat jelas bahwa ini adalah laga para veteran Liga Champions melawan tim yang mayoritas pemain debutan. Frankfurt mengalami kebobolan cepat saat Giacomo Raspadori mengeksekusi bola ke gawang, memberikan keunggulan awal bagi tuan rumah. Die Adler juga tampak kesulitan mengendalikan permainan, dengan Atletico yang mendominasi jalannya pertandingan.
Spanyol kemudian memperbesar keunggulan mereka melalui gol sundulan Robin Le Normand. Menjelang jeda, Atletico menambah skor menjadi 3-0.
Di babak kedua, Frankfurt tampil lebih bersemangat dan memperkecil ketertinggalan lewat gol Jonathan Burkardt. Namun, gol tersebut tidak mampu menyelamatkan keadaan karena Atletico mencetak gol keempat dari sundulan Giuliano Simeone dan memperlebar jarak melalui penalti Julian Alvarez di menit ke-82 menjadi 5-1.
Pelajaran dari kekalahan Frankfurt di Liga Champions
Atletico Madrid merupakan tim yang sudah berpengalaman di kompetisi ini. Mereka telah tampil dalam 13 musim berturut-turut dan selalu masuk ke babak gugur. Setelah penampilan impresif melawan Galatasaray di babak pembukaan, pertandingan hari ini menunjukkan bagaimana Frankfurt masih harus belajar untuk bersaing dengan tim-tim besar di kompetisi ini.
Di atas lapangan, skuad muda Bundesliga ini tampak kewalahan dalam mengelola dan bermain di pertandingan sepak bola level Eropa yang besar. Selain itu, suasana pertandingan tampaknya terlalu membebani Frankfurt, sehingga mereka gagal menjalankan gaya permainan mereka. Can Uzun, yang tampil menonjol pada awal musim, tampak tidak bersinar, sementara pemain penyerang lainnya pun kesulitan mendapat peluang signifikan.
Hasil dari kekalahan ini memperlihatkan bahwa Frankfurt diperkirakan tidak mampu memenangkan pertandingan melawan tim-tim besar. Mereka masih harus menghadapi Liverpool, Barcelona, dan Napoli, sehingga skuad muda ini harus cepat belajar cara bermain di level elit Eropa.
Baca juga: Galatasaray Kalahkan Liverpool 1-0 di Liga Champions
Masalah Pertahanan yang Mendasar
Dalam tiga pertandingan terakhir mereka, Frankfurt telah kebobolan sebanyak 13 gol. Mereka kalah 4-3 dari Union Berlin, menang 6-4 atas Borussia Mönchengladbach, dan hari ini mengalami kekalahan 1-5 dari Atletico Madrid.
Meskipun menunjukkan potensi menyerang yang menjanjikan, masalah utama Frankfurt terletak pada pertahanan. Berdasarkan data dari FotMob, mereka membiarkan Atletico melakukan 12 tembakan on target dan delapan peluang besar yang berbahaya.
Ini menjadi tren yang mengkhawatirkan dalam beberapa pertandingan terakhir. Meski berisi pemain muda, mereka masih harus belajar mempertahankan kondisi pertahanan yang lebih baik. Banyak kali dalam laga ini, posisi garis tinggi mereka terlalu maju, sehingga mudah dieksploitasi oleh serangan Atletico.
Dengan pertandingan melawan Bayern München yang akan berlangsung Sabtu depan, kondisi kedua tim saat ini memperlihatkan bahwa Bayern kemungkinan besar akan dengan nyaman mengatasi Frankfurt.
Baca juga: Atletico Madrid dan Oviedo Raih Kemenangan Dramatis di Liga Champions
Kebutuhan Pengalaman Lebih Banyak untuk Frankfurt
Ini adalah salah satu tim termuda di kompetisi, dan meski menyenangkan melihat tim muda mendapatkan hasil positif, pengalaman adalah hal krusial di level tertinggi. Sayangnya, Frankfurt masih sangat kekurangan pengalaman di kancah Eropa.
Di skuad mereka, terdapat pemain seperti Robin Koch, Michael Zetterer, Mario Götze, Michy Batshuayi, Ellyes Skhiri, dan Ritsu Doan yang berusia di atas 25 tahun. Di Bundesliga, kehadiran pemain berusia di atas itu cukup, namun di kompetisi Eropa tingkat atas, hanya Götze yang memiliki pengalaman cukup di level ini.
Kepergian Kevin Trapp ke Paris pada musim panas lalu juga meninggalkan kekosongan pengalaman. Pengalaman Trapp sangat membantu tim ini di level Eropa, dan absensinya sangat dirasakan saat ini.
Untuk mencapai target mereka, Frankfurt perlu mencontoh langkah Leverkusen yang terus merekrut pemain muda, sekaligus menambah pemain berpengalaman agar mampu bersaing di level lebih tinggi dan berkembang lebih jauh.
Tags: Liga Champions Frankfurt Atlético Madrid Liga Champions 2023