Penggemar Knicks berkesempatan menyaksikan timnya lebih awal sebelum 28 klub lain memulai musim 2025-26, saat mereka menjalani pertandingan perdana kontra Philadelphia 76ers pada pertandingan NBA di Abu Dhabi. Meski komposisi pemain inti tetap sama seperti musim lalu yang menembus Final Wilayah Timur, kehadiran pelatih baru dan kompetisi memperebutkan posisi membuat pertandingan pramusim ini semakin menarik untuk diikuti.
Berikut adalah lima hal utama yang patut diperhatikan dari pramusim Knicks...
Perkembangan Formasi Starting Five
Setelah kekalahan melawan Indiana Pacers, perhatian langsung tertuju pada formasi starting five yang terdiri dari Jalen Brunson, Mikal Bridges, OG Anunoby, Josh Hart, dan Karl-Anthony Towns. Pemilihan pemain ini, baik karena kebijakan (memainkan Miles McBride lebih banyak untuk Hart) maupun karena kondisi (cedera Mitchell Robinson), menunjukkan bahwa pelatih kepala lama, Tom Thibodeau, masih sangat bergantung pada lima pemain utama tersebut, meskipun hasilnya mulai menurun dan harus melakukan penyesuaian saat tekanan semakin besar.
Pengharapan kini mengarah pada penyesuaian formasi dengan memasukkan Robinson sebagai pengganti Hart, atau mungkin McBride, di bawah arahan pelatih baru, Mike Brown. Pertandingan ini diharapkan memberi gambaran yang lebih jelas tentang arah tim, sekaligus menjadi ajang eksperimen sebelum musim berlangsung secara penuh.
Secara keseluruhan, Knicks harus mampu menyesuaikan kombinasi pemain mereka dalam liga yang bergantung pada matchup, dengan beberapa opsi rentan cedera di posisi kelima. Proses ini diharapkan akan berlangsung dinamis, dengan kemungkinan penampilan newcomer Geurschon Yabusele yang mendapatkan peluang, meskipun belum ada keputusan final dalam waktu dekat.
Offense Baru yang Lebih Cepat
Salah satu perubahan besar yang diharapkan dari pelatih Mike Brown adalah keinginan menghadirkan permainan cepat dan fleksibel. Ia menegaskan akan meningkatkan tempo permainan, penggunaan tembakan tiga angka, serta upaya mendapatkan titik di area sempit sebagai bagian dari janji saat merekrutnya menggantikan pelatih yang membawa tim ke Final Wilayah.
Namun, bagaimana implementasi strategi ini di lapangan masih menjadi misteri. Brown menyatakan Brunson akan mendapatkan bola di tangan saat menutup pertandingan; seberapa besar Brunson akan terlibat dalam sistem baru ini selama 43 menit awal pertandingan belum bisa dipastikan.
Brown juga menyampaikan keinginannya agar Brunson melakukan lebih banyak catch-and-shoot, menembak lebih dari 40 tiga angka per pertandingan. Jika itu terjadi, siapa yang akan memfasilitasi tembakan tersebut dan bagaimana caranya? Ada batasan dalam susunan roster saat ini — performa Towns sebagai playmaker masih campuran — dan seberapa banyak Bridges akan menimba peran handle bola juga menjadi pertanyaan. Memang akan menarik mengikuti perkembangan ini dalam pertandingan pramusim yang minim risiko, namun butuh waktu bagi tim untuk benar-benar menyatu, dan proses ini akan mulai terlihat dalam beberapa hari dan minggu ke depan.
Perubahan Fokus Tim
Di bawah asuhan Thibodeau, tanpa memandang matchup atau perubahan roster, identitas utama Knicks adalah gaya permainan berfokus pada kecepatan lambat, penguasaan rebound, dan pertahanan keras. Beberapa ciri ini kemungkinan tetap bertahan, namun ini akan menjadi kali pertama dalam beberapa tahun terakhir tim menunjukkan penekanan pada aspek baru dan mungkin menenun identitas baru.
Hubungan dengan identitas baru ini masih belum jelas. Brown cenderung tidak terlalu mengungkapkan detail defensif, tetapi diharapkan Knicks tetap mengutamakan rebound ofensif, khususnya dengan kehadiran Robinson dan banyak big man lain di tim.
Sebelumnya, tim ini hanya menggunakan drop coverage dalam pick-and-roll dan fokus utama menjaga area rim, kadang-kadang mengorbankan peluang tembakan terbuka dari jarak tiga angka. Pertanyaannya, apa fondasi permainan yang akan diterapkan Brown, dan bagaimana ia akan membujuk Towns untuk menyatu dalam skema ini?
Baca juga: Panduan Strategis untuk Manajemen Tim Fantasy Basket High Score Yahoo
Persaingan untuk Slot Terakhir di Pelatihan
Saat ini, Knicks memiliki dua veteran yang bersaing memperebutkan satu posisi minimum kosong pada musim ini — Malcolm Brogdon dan Landry Shamet. Mereka juga berpotensi melakukan trade untuk memfasilitasi keduanya dengan melepaskan pemain muda yang dimiliki.
Shamet menghabiskan sebagian besar waktu pramusim di bangku cadangan karena cedera, lalu bergabung kembali dan memberikan kontribusi cukup baik di akhir musim dan playoff. Brogdon, yang dua tahun lalu meraih Sixth Man of the Year, kini mengalami cedera saat berkarier di tengah tim lotre dan merupakan pemain yang cukup sering mengalami masalah kebugaran.
Keputusan besar bisa jadi akan melibatkan trade satu dari Tyler Kolek atau Pacome Dadiet, dua pemain muda yang tersisa, untuk memberi tempat bagi pemain veteran atau pelapis ke-10 dan ke-11. Meskipun langkah ini cukup agresif, ini adalah langkah yang diperlukan tim yang sedang mengejar gelar juara. Kedua pemain muda ini belum banyak bermain di NBA saat musim debut mereka, sehingga pertandingan pramusim ini menjadi momen penting untuk evaluasi kemampuan mereka.
Walaupun pramusim memiliki risiko rendah untuk penggemar dan pemain utama, keputusan ini bisa sangat menentukan nasib pemain tertentu di roster akhir. Kita nantikan bagaimana Knicks akan menyusun roster mereka dan apakah pemain yang dipilih nanti bisa memberikan dampak positif saat playoff.
Baca juga: Yahoo Fantasy Basketball Perkenalkan Format Baru 'High Score' 2025-26
Potret Tremor Muda
Membangun kekuatan dari pemain muda sangat penting bagi Knicks. Sayangnya, banyak pilihan yang mereka miliki di draft sudah diperdagangkan dan sebagian besar pick masa depan sudah hilang. Saat ini, roster mereka benar-benar penuh dan terbatas, sehingga pengembangan pemain muda menjadi kunci keberhasilan jangka panjang.
Walau memiliki sedikit fleksibilitas di masa depan, memastikan pemain muda yang tersisa berkembang dengan baik adalah langkah strategis. Cedera dan faktor keberuntungan bisa muncul kapan saja, dan Knicks harus siap saat mereka membutuhkan pemain pengganti yang mampu tampil maksimal saat postseason berlangsung.
Pemain seperti Brogdon, Shamet, atau bahkan pemain yang mereka kandangkan dari pemain muda seperti Kolek dan Dadiet, bisa menjadi penentu nasib tim. Jika mereka belum mampu memberikan kontribusi besar tahun ini, pengembangan pemain muda yang dibangun dengan kontrak ramah tim akan membantu Knicks tetap kompetitif melewati puncak dari skuad inti saat ini.
Tags: NBA Knicks Pengembangan Pemain Muda Pramusim NBA Roster