Kekalahan Liverpool di Liga Champions dari Galatasaray bukan hanya sekadar kekalahan di Eropa, melainkan juga mencerminkan masalah yang lebih dalam. Kerusuhan luar stadion akibat kembang api mengganggu suasana, namun yang lebih bermakna adalah kekalahan kedua beruntun yang mereka alami di lapangan. Walau tetap memimpin klasemen Liga Primer Inggris, kelemahan Liverpool semakin sulit untuk diabaikan.
Pelatih Arne Slot, yang membawa Liverpool meraih gelar di musim pertamanya setelah menggantikan Jurgen Klopp, kini menghadapi tantangan besar di era baru ini. Musim panas mereka dibelanjai hampir £450 juta untuk mendatangkan pemain bintang, namun hal tersebut memunculkan pertanyaan tentang keseimbangan skuad.
Pembelian bintang belum menunjukkan dampak signifikan
Alexander Isak yang didatangkan dari Newcastle United seharga £125 juta dalam rekor transfer Inggris, masih berjuang dengan kebugaran, sementara Florian Wirtz yang direkrut dari Bayer Leverkusen seharga £116 juta masih mencari ritme bermainnya. Di Istanbul, Wirtz kembali terlihat di pinggir lapangan, tampak frustrasi meski sesekali menunjukkan kualitas.
Baca juga: Facundo Medina Absen Dua Bulan Akibat Cedera Pergelangan Kaki
Kekeliruan taktik dan hilangnya kendali
Meski dihormati atas kejelasan pendekatannya, keputusan taktik Arne Slot sempat dipertanyakan saat melawan Galatasaray. Mohamed Salah baru dimainkan pada menit ke-61, langkah yang disebut-sebut salah karena tim tuan rumah sudah mengendalikan keadaan. Pergantian pemain yang memaksa Dominik Szoboszlai bermain di lini belakang juga berdampak buruk, karena gelandang asal Hongaria tersebut yang kemudian memberi penalti kepada Victor Osimhen, yang berhasil dieksekusi gol oleh kapten Galatasaray tersebut.
Liverpool Tersendat di Europa, Pelajaran Berat di Musim Kedua Arne Slot (1)
Setelah pertandingan, Slot mengakui: “Kami tidak jauh berbeda dari level musim lalu. Kadang jadwal yang padat bisa mempengaruhi. Galatasaray adalah lawan yang tidak sederhana. Sekarang kami harus bertandang ke Chelsea, pertandingan yang tidak mudah.”
Baca juga: Kerusuhan Sengit Sebelum Laga Napoli vs Sporting CP
Tanda-tanda masa transisi yang tertunda
Musim lalu Liverpool tampil percaya diri dan stabil. Namun musim ini mereka sering kehilangan keunggulan, mengandalkan gol-gol di menit akhir, dan hanya mampu mencatatkan dua clean sheet dari sepuluh pertandingan, berbanding enam di tahap yang sama tahun lalu. Kendali permainan tampak berkurang meski Slot mengajak untuk bersabar.
Daniel Sturridge menegaskan, “Ketika melihat cara bermain mereka saat ini, mereka bukan tim yang sama seperti tahun lalu. Chemistry-nya belum pas, tapi mereka punya banyak waktu untuk memperbaikinya. Jangan panik dulu.”
Perjalanan Liverpool di bawah arahan Arne Slot belum berakhir, tetapi kekalahan di Istanbul mungkin menjadi titik di mana kisah tentang kesuksesan mulus mulai bergeser ke proses transisi yang lebih sulit.
Tags: Liga Champions Transfer Liverpool Kinerja Tim Arne Slot Galatasaray