Schleswig-Holstein's Interior Minister Sabine Suetterlin-Waack speaks during an interview. Frank Molter/dpa

Drones Melintasi Infrastruktur Vital di Schleswig-Holstein

1 jam lalu | Bagas Pratama | Berita | Berita Internasional

Penampakan drone di atas infrastruktur penting di Schleswig-Holstein menimbulkan kekhawatiran. Insiden ini memicu perdebatan tentang respons pemerintah. Situasi ini terjadi di tengah ketegangan di kawasan timur NATO akibat serangan Rusia. Beberapa drone diduga terbang di dekat fasilitas militer dan infrastruktur vital lainnya. Otoritas Jerman menegaskan perlunya sistem pertahanan drone yang cepat dan efektif. Insiden ini memicu diskusi mengenai langkah-langkah keamanan dan legalitas penembakan drone dalam kawasan tersebut.

Pengamatan drone terjadi di atas infrastruktur penting di negara bagian Schleswig-Holstein, Jerman bagian utara, pekan lalu. Insiden meliputi pusat kapal selam dan pembangkit listrik. Otoritas menyampaikan hal ini pada hari Rabu.

Kawasan ini berbatasan langsung dengan Denmark, yang akhir-akhir ini menjadi sasaran banyak laporan tentang penampakan drone di sekitar bandara. Kejadian ini memicu penutupan sementara dan kekhawatiran serius dari para politisi Denmark dan sekutu NATO.

Konteks Ketegangan di Kawasan Eropa dan NATO

Insiden ini muncul setelah beberapa minggu ketegangan tinggi di sepanjang perbatasan timur NATO. Situasi semakin memanas pasca insiden serangan udara Rusia ke wilayah udara Polandia, Rumania, dan Estonia.

Pernyataan Pejabat dan Penyelidikan Polri

Sabine Sütterlin-Waack, Menteri Dalam Negeri Schleswig-Holstein, pada Rabu menyatakan bahwa sebagian besar penampakan drone pada Jumat malam telah diselidiki dan dinyatakan legal. Menurutnya, penampakan ini termasuk pesawat terbang, helikopter, dan drone yang sah secara hukum.

Namun, beberapa insiden di area militer tetap belum terverifikasi, sehingga memicu penyelidikan pidana oleh kejaksaan umum Flensburg.

Premir daerah, Daniel Günther, menyampaikan bahwa yang jelas adalah bahwa “penerbangan drone di berbagai negara Uni Eropa, Jerman, dan di Schleswig-Holstein sendiri dalam beberapa minggu dan bulan terakhir sebagian besar bertujuan untuk menimbulkan ketidakpastian dan mengganggu kestabilan.”

"Seperti halnya disinformasi di internet, upaya spionase dan sabotase, ini adalah bentuk dari perang hibrida," katanya.

Baca juga: Italia Tetapkan Hari Nasional Lawan Body Shaming

Respons dan Kekhawatiran Terhadap Ancaman Drone

Günther menegaskan bahwa Eropa harus merespons secara tegas dan kuat. Ia menegaskan perlunya sistem pertahanan drone yang efisien dan segera diimplementasikan di Jerman agar dapat melindungi infrastruktur kritis dan warga negara.

Penampakan terakhir drone di Jerman pertama kali dilaporkan oleh majalah Der Spiegel, yang menyebutkan bahwa drone-drone tersebut terbang di atas pembangkit listrik di Kiel, rumah sakit universitas, dan galangan kapal ThyssenKrupp Marine Systems pekan lalu.

Beberapa drone dikabarkan terbang dalam formasi mengelilingi sebuah drone induk (“mother drone”).

Baca juga: Kegagalan Pasokan Listrik di Pltnu Zaporizhzhia Semakin Mencekam

Target Lain dan Kekhawatiran Keamanan Nasional

Menurut laporan tersebut yang mengutip sumber keamanan, gedung parlemen di Kiel dan sebuah kilang minyak di Heide di antara sasaran lainnya.

Insiden yang melibatkan drone ini memancing perdebatan di Jerman mengenai bagaimana otoritas harus merespons dan langkah apa yang harus diambil. Kekhawatiran utama adalah bahwa menembak jatuh drone dapat menyebabkan puing-puing jatuh ke area penduduk, sehingga menimbulkan risiko baru.

Kekhawatiran ini menimbulkan diskusi tentang tindakan yang tepat dan legal dalam menghadapi ancaman drone, serta perlunya langkah-langkah keamanan yang efektif tanpa membahayakan warga.

Tags: NATO Keamanan Nasional Jerman Eropa drone infra struktur

Artikel Terkait
Berita
Olahraga
Hiburan