Setelah meraih kemenangan di Piala Dunia Klub dan trofi di Liga Konferensi, serta melakukan kembalinya mereka ke kompetisi Liga Champions dan melakukan investasi besar-besaran terhadap skuad, situasi seharusnya tampak harmonis antara manajemen Chelsea dan para pendukungnya.
Akan tetapi, hanya sebulan memasuki musim ini, hubungan antara sebagian penggemar dan pihak klub menjadi memanas.
Baca juga: Liverpool siap perbaiki hasil lawan Galatasaray di Liga Champions
Permasalahan Tiket Memicu Ketegangan
Salah satu isu utama yang menyebabkan ketegangan adalah masalah penjualan tiket, terutama terkait praktik jual kembali tiket dan penawaran tiket di pertandingan yang sangat diminati. Ketidakpuasan ini menunjukkan adanya keresahan di kalangan fans terhadap kebijakan dan harga tiket yang diberlakukan.
Untuk match melawan Benfica di Liga Champions pekan ini, tiket dewasa termurah dibanderol sebesar £66 untuk anggota dan £71 untuk non-anggota. Sebagai perbandingan, Arsenal menetapkan harga minimum sebesar £78 untuk pertandingan kategori A, sementara Tottenham mematok £71 untuk pertandingan serupa.
Sumber dari Chelsea yang dikonfirmasi kepada BBC Sport menyatakan bahwa kenaikan harga tiket mereka sesuai dengan tren di sepak bola Inggris secara umum. Mereka juga menambahkan bahwa fans masih bisa mendapatkan tiket dengan tarif lebih murah jika membeli paket untuk empat pertandingan kandang melawan Benfica, Ajax, Barcelona, dan Pafos. Pihak klub juga menyebutkan bahwa Dewan Pengawas Supporters yang terdiri dari anggota kelompok pendukung telah diajak berkonsultasi sebelum kebijakan tiket diumumkan.
Baca juga: Ketidakpastian Victor Osimhen untuk Derby Istanbul
Permintaan Tinggi dan Strategi Harga
Chelsea dikenal memiliki permintaan terhadap tiket yang sangat tinggi. Hal ini terkait rencana mereka untuk memperluas stadion berkapasitas 40.000 penonton atau membangun stadion baru di bawah kepemilikan Todd Boehly dan Clearlake Capital. Saat ini, klub memiliki sekitar 28.000 pemegang tiket musiman, antara 4.000 hingga 5.000 tiket tersedia untuk anggota, dan sekitar 3.000 tiket untuk pendukung tandang. Sisanya dialokasikan untuk layanan hospitality, termasuk klub dugout yang mematok harga sekitar £12.500 per kursi di laga besar musim lalu, angkatan yang diklaim sebagai rekor Liga Premier.
Diperkirakan ada sekitar 90.000 anggota pada musim 2024-25, tetapi belum jelas berapa proporsi dari mereka yang terlibat dalam praktik jual kembali tiket secara ilegal.
Dalam laporan yang membahas biaya sepak bola musim lalu, CEO Manchester United Supporters' Trust, Duncan Drasdo, menyatakan, "Kita semua sedang berjuang menghadapi hal yang sama soal harga tiket. Klub-klub mengeksploitasi loyalitas dan suporter bersatu menyatakan cukup sudah."
Pernyataan ini muncul setelah 19 dari 20 klub di Liga Premier menaikkan harga tiket mereka sebelum musim 2024-25, yang memicu kampanye dari Asosiasi Pendukung Sepak Bola (FSA) bertajuk 'Stop Exploiting Loyalty'.
Hingga saat ini, puluhan ribu tiket tercantum di situs pihak ketiga, termasuk Vivid Seats, di mana pemilik Chelsea, Boehly, juga menjadi direktur.
Kalaupun demikian, isu terkait tiket ini mencerminkan dinamika dan tantangan yang dihadapi klub-klub top Inggris dalam mengelola hubungan dengan fans dan menjaga keberlanjutan finansial di tengah naiknya biaya dan tekanan pasar.
Tags: Liga Champions Chelsea supporter Tiket Sepak Bola harga tiket