Setelah meraih kemenangan pertama musim ini di kompetisi Conference League melawan Sigma yang dianggap jauh di atas kemampuan lawan, Fiorentina kini berlari ke ibu kota untuk menghadapi tantangan berbeda. Minggu, 5 Oktober 2025, mereka akan bertemu Roma di Stadio Olimpico, Roma, pukul 14:00 WIB. Cuaca diperkirakan cerah dan hangat, dengan suasana yang lebih lembap dari biasanya untuk musim gugur.
tiga hal yang harus diwaspadai
Pertama, upaya memecah pertahanan terbaik Serie A. Pelatih Gian Piero Gasperini dikenal mampu menerapkan strategi defensif yang solid. Sejauh ini, Giallorossi baru kebobolan sekali di liga, saat melawan Torino, meski di pertandingan Kamis lalu mereka kebobolan satu gol dari Lille. Gasp dikenal telaten dalam menata pertahanan dan statistik membenarkan hal itu.
Roma menerapkan pressing tinggi dan merebut kembali bola di area lawan dengan intens. Mereka lebih cenderung memotong umpan lawan daripada melakukan tekel, yang menimbulkan kekhawatiran terkait buruknya umpan dari Marin Pongračić di belakang. Strategi cepat melakukan serangan dari belakang dan mengandalkan Moise Kean bersama penyerang lain di depan bisa jadi kunci. Jika Fiorentina mampu memenangkan duel, mereka berpotensi menyulitkan Roma. Sebaliknya, jika tidak, laga ini bisa menjadi sulit.
Kemampuan mencetak gol terhadap Roma jelas bukan tugas yang mustahil. Mereka hanya kebobolan satu kali, tetapi model Opta memperkirakan bahwa xG lawan mencapai 4,1. Banyak dari peluang ini berasal dari kiper Mile Svilar, yang saat ini dianggap salah satu yang terbaik di Italia dan baru menandatangani kontrak perpanjangan musim panas lalu. Meski sedih dengan performa Moise Kean yang belum konsisten, ada harapan dia bisa mengancam pertahanan Roma. Untuk menembus pertahanan mereka, Fiorentina harus tampil fokus selama 90 menit, yang sejauh ini belum pernah mereka lakukan secara penuh.
Kedua, menjaga pertahanan agar tak mudah ditembus Roma. Berbeda dengan pertahanan, lini serang Roma masih sulit berkembang, baru mencetak 5 gol sejauh ini. Angka ini lebih tinggi dua gol dari Fiorentina, tapi tetap rendah buat tim yang menghabiskan €130 juta untuk striker dalam dua musim terakhir, termasuk Evan Ferguson dan Leon Bailey yang masih dalam proses pemulihan dari cedera.
Going to need this guy to snap out of his mini-funk, that’s for sure. | Gabriele Maltinti/Getty Images
Beberapa hal dipengaruhi oleh cedera, seperti Dybala dan Bailey yang absen. Matías Soulé harus mengangkat beban kreatif lebih dari yang diharapkan. Ferguson tampil menjanjikan meski belum mencetak gol. Kapten Stephan El Shaarawy tetap menjadi ujung tombak paling konsisten. Sistem Gasperini menuntut keselarasan tim, sehingga belum sepenuhnya efektif.
Roma cenderung mengendalikan permainan di daerah berbahaya, memaksa pertahanan Fiorentina melakukan pergeseran atau berisiko kehilangan pemain dari dalam. Mereka mampu menciptakan peluang, tetapi penyelesaian akhir masih menjadi masalah utama. Jika Fiorentina mampu menjaga Soulé agar tetap aktif dan tidak kehilangan kreativitas, peluang mereka untuk menjaga skor tetap rendah akan meningkat. Jika tidak, laga ini dapat berakhir dengan hasil buruk.
Ketiga, mentalitas Fiorentina. Awal musim yang buruk memicu pencarian jawaban dari tim ini. Diskusi tentang masa depan Pioli dan pernyataan emosional Gosens di media sosial menunjukkan tekanan yang dirasakan. Namun, tekanan ini bisa menjadi motivasi untuk bangkit. Reaksi tim saat pertandingan nanti amat menentukan. Apakah kemenangan melawan Sigma akan menjadi titik balik, atau cuma keberuntungan semu, masih menjadi pertanyaan.
Jika kemenangan itu hanya hasil keberuntungan semata, Roma akan menunjukkan bahwa mereka adalah tim yang jauh lebih baik dan mampu menghukum kekeliruan lawan. Roma tampak siap bersaing di Liga Champions dan tidak ragu menekan lawan lawan yang lemah. Kita akan lihat bagaimana Fiorentina menanggapi pertandingan ini, karena hasil akhir tidak penting sebanyak cara mereka memainkannya.
Baca juga: Lazio Hadapi Tantangan Jelang Duel Melawan Torino
Susunan pemain kemungkinan
Baca juga: AC Milan Taklukkan Napoli di San Siro, Persi Dua Muka
Prediksi dari Ted
Pelaku taruhan mengunggulkan Roma karena faktor peringkat. Kedua klub berbeda jauh di klasemen dan memang layak di posisi mereka saat ini. Fiorentina sedikit diuntungkan bermain di kandang, tetapi keunggulan itu tidak cukup menutup kecepatan Roma yang lebih tangguh. Jika harus menebak, saya sarankan taruhan di bawah 2,5 gol mengingat kedua tim jarang mencetak banyak gol musim ini. Saya prediksi Fiorentina akan menang tipis, mungkin dengan skor 1-0, berkat kehebatan Kean dan penampilan gemilang De Gea yang menepis banyak peluang Roma. Meskipun kemenangan ini tampaknya tidak adil, itulah yang paling realistis mengingat kondisi kedua tim saat ini. Forza Viola!
Edin Džeko, Albert Guðmundsson, and Roberto Piccoli face the fans after the dismal draw at Pisa.
Roma (3-4-2-1): Svilar; Hermoso, Mancini, Ndicka; Angeliño, Koné, Cristante, Wesley; El Shaarawy, Soulé; Ferguson ||| Fiorentina (3-5-2): de Gea; Ranieri, Marí, Pongračić; Gosens, Mandragora, Nicolussi Caviglia, Fazzini, Dodô; Kean, Piccoli