Doni Tata Pradita mantan pembalap saat berada ditengah persiapan MotoGP 2025 di Sirkuit Mandalika Lombok, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (4/10/2025) siang.

Marco Bezzecchi Juara Sprint Race MotoGP Mandalika 2025

2 jam lalu | Agus Prasetyo | Olahraga | Racing | MotoGP

Suara mesin MotoGP mengisi Mandalika pada 4 Oktober 2025. Performa pebalap dan cerita di balik layar membuat suasana semakin menarik. Doni Tata Pradita hadir dan menyebut race berlangsung seru dan kering. Paddock Mandalika menjadi tempat berkumpulnya pebalap dan pecinta otomotif. Atmosfer ini memberi semangat kebersamaan dan kebanggaan nasional. Ia berharap kemajuan motorsport Indonesia terus berkembang dan dukungan masyarakat tetap ada. Tantangan utama adalah biaya perjalanan dan akomodasi yang membebani penonton. Di lintasan, drama besar terjadi. Bezzecchi keluar sebagai pemenang Sprint Race, diikuti Aldeguer dan Fernandez. Marquez mengalami nasib buruk setelah terkena long lap penalty. Insiden juga melibatkan beberapa pebalap top, namun balapan tetap menarik dan penuh aksi.

Suara gemuruh mesin MotoGP memenuhi Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (4/10/2025). Balapan yang berlangsung hari itu tidak hanya menyajikan adu kecepatan menegangkan, tetapi juga menampilkan cerita menarik di balik layar. Mantan pebalap nasional, Doni Tata Pradita, hadir langsung dan menyaksikan atmosfer yang terasa berbeda dari biasanya.

Menurutnya, race hari itu berlangsung dalam kondisi kering dan sangat seru, terutama setelah Marc Marquez memastikan gelar dunia. "Dry race, balapan kering dan juga seru banget. Setelah kemarin (Marc) Marquez sudah juara dunia, jadi harusnya lebih all out lagi balapannya," ujarnya kepada Kompas.com. Ia menambahkan, "Tidak ada risiko sehingga mainnya lebih maksimal."

Suasana Paddock Sebagai Tempat Reuni

Paddock Sirkuit Mandalika selama dua hari terakhir menghadirkan suasana yang sangat berkesan bagi Doni Tata. Area tersebut tidak hanya digunakan sebagai tempat bekerja tim, tetapi juga sebagai tempat berkumpulnya wajah-wajah lama dari dunia otomotif. "Suasana race Mandalika di paddock seru sekali, banyak bertemu pelaku otomotif besar, termasuk ketua umum baru IMI, Moreno Suprapto," ujarnya sambil tersenyum. Ia juga menyebut bahwa banyak pebalap muda datang menyaksikan langsung dan sponsor turut hadir.

Sementara itu, Doni Tata merasa suasana paddock seperti ajang reuni, bertemu teman-teman lama dari zaman Gresini dan Aprilia. "Buat saya, paddock experience ini seperti ajang reuni, bertemu teman-teman lama dari jaman Gresini, Aprilia dulu," katanya. Atmosfer ini, menurutnya, membuat MotoGP Mandalika 2025 lebih dari sekadar balap. Ada semangat kebersamaan, pertemuan lintas generasi, dan kebanggaan bangsa Indonesia dalam dunia otomotif.

Baca juga: Marco Bezzecchi Juara Dramatis Sprint Race Mandalika 2025

Harapan dan Tantangan untuk Balap Indonesia

Doni Tata berharap kehadiran MotoGP di Mandalika mampu menjadi pemicu kemajuan motorsport nasional. Ia menyadari, generasi saat ini jauh lebih beruntung karena memiliki balapan kandang di Indonesia. "Semoga otomotif di Indonesia semakin maju lagi setelah adanya MotoGP, Asian Talent Cup, dan balap lainnya seperti Moto3. Sangat beruntung pebalap sekarang bisa punya home race di negeri sendiri," tuturnya.

Lebih jauh, ia menekankan pentingnya dukungan masyarakat untuk keberlanjutan event ini. "Sehingga agar ada terus event MotoGP di Indonesia. Orang-orang dari tim Eropa sangat senang balapan di sini. Rasanya beda, vibe-nya, biasanya dari hotel ke sirkuit saja," katanya.

Doni Tata Pradita mantan pembalap saat berada paddock persiapan MotoGP 2025 di Sirkuit Mandalika Lombok, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (4/10/2025) siang.Doni Tata Pradita mantan pembalap saat berada paddock persiapan MotoGP 2025 di Sirkuit Mandalika Lombok, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (4/10/2025) siang.

Menurutnya, masyarakat Indonesia sangat ramah dan membuat tim luar merasa nyaman serta ingin kembali lagi. "Banyak yang berharap akan selalu ada MotoGP di sini karena fan motorsport sangat gila," tambahnya.

Kendati demikian, Doni Tata juga mengingatkan soal tantangan utama, yakni biaya perjalanan dan akomodasi yang cukup tinggi. "Biaya di Mandalika memang mahal, mulai dari tiket pesawat hingga hotel. Kalau di Sepang, bisa booking satu atau dua hari sebelum balapan, di Mandalika minimal tiga hari dan harganya bisa naik tiga kali lipat," ungkapnya. Ia berharap pemerintah dan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat bisa mengatasi hal ini agar penonton tidak kapok datang kembali.

Baca juga: Prediksi Marc Marquez Rebut Podium Perdana di MotoGP Indonesia 2025

Drama di Balapan Sprint MotoGP Mandalika 2025

Balapan sprint hari itu berlangsung penuh drama. Marc Marquez mengalami nasib buruk setelah terkena long lap penalty dan hanya mampu finis di posisi ketujuh. Kejutan besar muncul dari Marco Bezzecchi yang memulai balapan dari posisi start keempat, namun kurang beruntung saat start dan tercecer ke posisi enam.

Namun, pebalap Aprilia itu bangkit. Ia mulai melewati pesaing satu per satu dan akhirnya menyalip Fermin Aldeguer pada lap terakhir dengan manuver brilian di Tikungan 10. Kemenangan ini menyempurnakan prestasinya setelah sebelumnya tampil tercepat di latihan bebas, FP2, dan meraih pole position di kualifikasi.

Selain itu, balapan diwarnai insiden yang melibatkan beberapa pebalap seperti Somkiat Chantra, Enea Bastianini, Pedro Acosta, Johann Zarco, dan Fabio Quartararo. Dengan hasil ini, Bezzecchi semakin menunjukkan dominasinya di Mandalika, sekaligus mengukuhkan statusnya sebagai salah satu pebalap favorit di seri MotoGP 2025.

Tags: MotoGP Balap Motor Marco Bezzecchi Mandakila Doni Tata Pradita

Artikel Terkait
Berita
Olahraga
Hiburan