Pelatih Stephanie White Kebut Perbaikan Kepemimpinan WNBA

INDIANAPOLIS — Tiga hari setelah musim Indiana Fever berakhir dengan kekalahan di semifinal WNBA, pelatih Stephanie White menyampaikan dukungan terhadap pemain bintang cedera, Caitlin Clark, yang namanya mulai mencuat dalam kontroversi perundingan kolektif liga dengan asosiasi pemainnya.

Dalam wawancara di acara radio Query & Company pada hari Jumat di 107.5 The Fan, White menyatakan, "Saya sangat sedih untuk Caitlin. Dia adalah pemain berusia 23 tahun yang mencintai permainan ini dan menjadi pion dalam permainan dan narasi orang lain."

Sebelumnya, dalam wawancara keluar minggu ini, Wakil Presiden asosiasi pemain, Napheesa Collier dari Minnesota Lynx, mengungkap percakapannya dengan komisaris WNBA, Cathy Engelbert, yang diduga menyatakan bahwa Clark merasa berutang pada pendapatan di luar lapangan dari eksposur yang didapat dari liga.

White memuji cara Clark menghadapi tekanan yang datang kepadanya.

"Dia sangat dewasa untuk usianya. Bayangkan, Jake, kalau kita ingat saat kita berusia 23 tahun. Gila. Tapi dia sangat dewasa. Dia memiliki orang-orang di belakangnya dan yang bisa membantunya," kata White. "Dia mengerti. Dia paham gambaran besar."

White menambahkan dia sering berdiskusi dengan Clark untuk membimbingnya, meski menyadari dia belum pernah berada di posisi Clark.

"Tidak banyak atlet yang bisa menceritakan pengalaman seperti Caitlin, kecuali mungkin Tiger Woods atau Serena Williams, dan mungkin beberapa pemain lain yang benar-benar merubah permainan," kata White. "Diluar itu, tidak banyak yang bisa memahami apa yang sedang dia lalui."

White menegaskan, mereka berusaha mendukung Clark dengan memberikan perspektif dan membantu menavigasi tekanan tersebut, namun mengakui kehidupan pemain harus dijalani sendiri.

"Itu adalah kehidupan yang harus dia jalani, dan saya pikir dia melakukannya dengan sangat baik, penuh keanggunan dan kerendahan hati," ujarnya.

Baca juga: Final WNBA, Aces dan Mercury Berebut Gelar Juara

Permintaan Untuk Akuntabilitas dalam Kepemimpinan WNBA

Saat wawancara berakhir, Query menanyakan pendapat White tentang kepemimpinan WNBA saat ini.

"Ini pertanyaan sulit karena dari segi bisnis, posisi liga saat ini memang apa yang dibutuhkan, tetapi ada lapisan dan level lain yang seharusnya dimiliki pemimpin yang paham aspek permainan bola basket," kata White. "Entah melalui kepemimpinan langsung atau melalui pembangunan operasi basket di liga."

White menyarankan melibatkan "mantan pemain" dalam pengelolaan basket di WNBA.

"Semakin banyak orang yang tumbuh besar di liga ini dan memahami bagaimana kondisi liga saat ini dan ke mana arahnya. Liga ini bukan lagi seperti 10 tahun lalu," tambah White. "Ada banyak orang dalam posisi kepemimpinan yang masih memandangnya dengan cara lama."

Dia percaya liga akan menunjukkan kemajuan dengan adanya "pemikiran ke depan".

White menegaskan, ke depan, yang paling penting adalah adanya akuntabilitas.

"Kami semua menginginkan akuntabilitas terhadap isu-isu yang sudah berulang selama bertahun-tahun," jelas White. "Kepemimpinan harus bertanggung jawab. Mereka harus menunjukkan langkah nyata dan memberi kekuatan kepada orang-orang yang berkontribusi dalam liga ini."

Dia menambahkan bahwa pegawai adalah aset utama dan saat ini momen penting untuk melakukan diskusi terbuka tentang masa depan liga, termasuk menerima kenyataan bahwa terdapat berbagai kebenaran yang saling bertentangan.

"Kita harus berani melakukan percakapan sulit demi kemajuan," pungkas White.