Para sutradara film The Period of Her dalam Jakarta World Cinema

Panggung Jakartakini Sambut Film Perempuan Tampilkan Perspektif Otentik

2 jam lalu | Alisha Putri | Hiburan | Film

Film omnibus The Period of Her menjadi karya baru yang berani mengangkat isu perempuan. Empat sutradara perempuan muda menggarap kisah berbeda yang bertema pengalaman perempuan. Film ini menampilkan kisah tentang cinta, kehilangan, tubuh, dan keadilan. Segmen tentang Kempes menyoroti relasi kuasa secara satire. Penampilan aktor dan aktris mendukung pesan kuat film ini. Film ini diputar di Jakarta World Cinema 2025 dan menuai perhatian. Film ini diharapkan memperkaya perfilman Indonesia dengan cerita otentik dan berani.

Panggung Jakarta World Cinema (JWC) 2025 menampilkan karya film omnibus berjudul The Period of Her yang menjadi tonggak suara baru dalam sinema Indonesia. Film ini diproduksi dan diposisikan sebagai karya yang berani membahas isu-isu perempuan yang sering terpinggirkan dalam narasi umum.

Film ini disutradarai oleh empat sutradara perempuan muda, yakni Erlina Rakhmawati, Linda Andriyani, Praditha Blifa, dan Sarah Adilah. Berdurasi 78 menit, film ini menyajikan empat kisah berbeda yang saling terikat oleh satu tema utama: pengalaman menjadi perempuan.

The Period of Her mengangkat tema tentang cinta, kehilangan, tubuh, serta imajinasi tentang dunia yang lebih adil melalui perspektif yang tajam dan otentik. Melalui cerita-ceritanya, film ini tidak hanya menggambarkan pengalaman pribadi perempuan, tetapi juga mengkritisi bagaimana masyarakat memperlakukan mereka dalam berbagai situasi.

Baca juga: Film Horor Kuncen Tampilkan Adegan Ekstrem dan Tokoh Berkonflik

Kisah-kisah Menarik dalam Film

Film ini menghadirkan empat segmen yang mampu merangsang diskusi dan menyentuh berbagai aspek kehidupan perempuan. Kisah pertama mengisahkan perempuan yang membalas dendam akibat pengkhianatan. Segmen kedua menampilkan pasangan yang menemukan bayi terbuang di lingkungan mereka. Selanjutnya, kisah tentang gadis muda bernama Nisa yang harus menghadapi menstruasi pertamanya tepat sebelum mengikuti kompetisi renang.

Segmen yang paling menonjol dan mendapat perhatian adalah cerita tentang Kempes, seorang pria yang bangun di dunia dengan peran gender yang sepenuhnya terbalik. Adegan ini secara satire mengkritik relasi kekuasaan serta struktur sosial yang timpang dan tidak adil.

Film ini didukung oleh penampilan kuat dari aktor dan aktris seperti Afiqa Kirana, Hannah Alrashid, Rendra Bagus Pamungkas, dan Yessy Yoanne. Kombinasi narasi dan performa aktor membuat pesan dalam film ini tersampaikan secara mendalam dan efektif, mengundang penonton merenungkan berbagai isu yang diangkat.

Jadwal penayangan film diikuti dengan kehadiran para sutradara dan pemain, serta diskusi yang menambah kedalaman apresiasi terhadap karya ini. Melalui peluncuran ini, The Period of Her diharapkan menjadi karya referensi dan memperkaya khasanah perfilman Indonesia yang semakin beragam dan berani mengangkat isu gender dan sosial secara otentik.

Tags: film Indonesia sinematografi Jakarta World Cinema perempuan film omnibus

Artikel Terkait
Berita
Olahraga
Hiburan