Arsenal berhasil mengungguli West Ham dalam pertandingan yang berlangsung menegangkan. Mereka mengandalkan permainan tenang dan strategi matang untuk meraih kemenangan penting.
Declan Rice mencetak gol perdana musim ini pada momen yang tepat. Ia masuk ke kotak dan menyambar umpan dari Eberechi Eze yang sebelumnya ditepis oleh Alphonse Areola. Gol ini menjadi pengingat mengapa West Ham enggan melepaskan Rice. Perubahannya dari gelandang bertahan menjadi pemain serba bisa di depan membawa manfaat besar bagi pelatih Mikel Arteta.
Dalam peringatan 300 laga kepelatihannya, Arteta menampilkan formasi tengah yang agresif. Rice, Martin Odegaard, dan Eze dipasang bersamaan sebagai trio serangan. Langkah ini menunjukkan niat mereka setelah belanja besar musim panas senilai 250 juta poundsterling. Cedera awal Odegaard sempat mengganggu, namun kedatangan Martin Zubimendi makin memperkuat penguasaan bola Arsenal. Dua umpan tajam dari Zubimendi membuka peluang bagi kedua gol mereka.
Saka Raih Prestasi dengan Gaya
West Ham sulit keluar dari tekanan sejak awal pertandingan. Upaya dari Niclas Fullkrug dan Lucas Paqueta sulit menembus pertahanan Arsenal. Tim tuan rumah tetap tenang dan menunggu peluang untuk mematikan pertandingan.
Peluang itu datang setelah jeda ketika Jurrien Timber dilanggar El Hadji Malick Diouf. Bukayo Saka yang mendapat hukuman penalti, menempatkan bola ke pojok kanan atas gawang. Dengan gol ini, Saka mencatatkan 55 gol dan 45 assist di kompetisi utama, sebuah prestasi luar biasa di usia 24 tahun.
Baca juga: Kaki Odegaard Cedera, Arsenal Terancam Kala Melawan West Ham
Kedalaman Squad Jadi Kunci
Pelatih Arteta pernah dikritik karena terlalu hati-hati, namun saat ini Arsenal menunjukkan mental menyerang yang jelas. Riccardo Calafiori dibebaskan untuk masuk ke dalam dan mendukung Rice, sementara Eze dan Odegaard bermain dekat ke gawang lawan. Meski melakukan perubahan, sistem permainan tetap lancar dan dinamis.
Masuknya Ethan Nwaneri dan Mikel Merino di menit akhir semakin menegaskan kedalaman skuad Arsenal. Kini mereka berada di puncak klasemen Premier League, menunggu hasil pertandingan Liverpool versus Chelsea.
Baca juga: Pelatih Arsenal Women Minta Tim Lebih Garang di Depan Gawang
Perkembangan Positif West Ham
Nuno Espirito Santo belum meraih kemenangan dalam dua pertandingan awal, tetapi ada tanda-tanda positif. West Ham bermain dalam formasi 4-2-3-1 yang terstruktur, dengan instruksi dari lini belakang menunjukkan semangat pelatih untuk mempercepat pembentukan tim.
Mereka pernah mengalahkan Arsenal di dua kunjungan terakhir ke London utara. Meski akhirnya kalah, West Ham tetap menunjukkan ide dan semangat kompetisi. Dengan latihan lebih banyak, tim Nuno diyakini mampu memperbaiki posisi di klasemen secara bertahap.
