Penyanyi pop internasional Katy Perry secara terbuka mengungkapkan pengalaman sulit yang dialaminya setelah berpisah dari aktor Orlando Bloom, yang telah menjadi bagian dari hidupnya selama hampir satu dekade. Perry menyebut momen tersebut sebagai fase paling berat dalam perjalanan pribadi dan profesionalnya.
Dalam sebuah unggahan di media sosial, berbarengan dengan perayaan satu tahun peluncuran albumnya yang bertajuk '143', Perry menggambarkan tahun terakhir sebagai perjalanan penuh liku-liku seperti 'rollercoaster'. Ia menuturkan, meskipun banyak tantangan dihadapi, ia tetap berusaha untuk melangkah maju dengan keyakinan bahwa ke mana pun perjalanan membawanya, ia tetap akan berjalan bersama orang-orang terkasih dan penggemarnya, yang dikenal sebagai KatyCats.
Hubungan dan Keputusan Berpisah
Katy Perry dan Orlando Bloom resmi bertunangan pada tahun 2019 dan dikaruniai seorang putri bernama Daisy Dove yang saat ini berusia lima tahun. Pasangan ini memilih berpisah secara baik-baik dan berkomitmen untuk tetap berbagi tanggung jawab dalam membesarkan putri mereka. Orlando Bloom bahkan menyatakan, “Kami hanya saling mencintai,” kepada media.
Namun, Perry mengaku bahwa berpisah dari Bloom sangat mengguncang identitas dan kebahagiaannya. Ia menyampaikan bahwa perpisahan itu memaksanya untuk kembali bertanya kepada diri sendiri tentang arti cinta terhadap dirinya sendiri. Ia menegaskan, “Saya dipaksa bertanya lagi pada diri sendiri: apakah saya benar-benar mencintai diri saya? Hari ini, jawabannya adalah ya.”
Baca juga: Kebersamaan Ashanty dan Krisdayanti dalam Momen Akademis
Musik dan Tur Dunia sebagai Bentuk Pemulihan
Meskipun mengalami masa sulit, Katy Perry tetap produktif dan aktif di dunia musik melalui The Lifetimes Tour yang dimulai di Mexico City pada April 2025. Tur yang bertema gim video ini mendapatkan banyak pujian atas tampilannya yang penuh warna dan energi tinggi, serta menjadi wadah bagi Perry untuk terhubung kembali dengan para penggemar.
“Saya bangga dengan bagaimana saya bisa sampai di titik ini. Bangga pada diri sendiri, pada penggemar saya, dan pada musik yang terus saya buat,” katanya. Konser ini juga menjadi momen penting bagi Perry dalam proses pemulihan emosional dan penegasan terhadap kekuatan musik sebagai media penyembuh.
Baca juga: Marthino Lio Perankan Jefri dalam Film Horor Tumbal Darah
Perspektif Positif dan Keyakinan Baru
Pada masa-masa yang penuh ketidakpastian itu, Perry memutuskan menjalani hidup dengan pendekatan yang lebih pasrah dan percaya kepada kekuatan intuisi serta dukungan dari orang-orang terdekat. Ia menyatakan, “Tidak ada paksaan, tidak ada kontrol—hanya percaya pada malaikat, penggemar, dan musik untuk menuntun saya.”
Dengan tur internasional yang masih berlanjut, kehadiran penggemar yang setia, serta rasa percaya diri yang terus tumbuh, Katy Perry menunjukkan bahwa patah hati bukan akhir dari segalanya. Ia menegaskan bahwa setiap pengalaman pahit bisa menjadi awal dari babak baru yang lebih kuat dan penuh inspirasi.
A post shared by KATY PERRY (@katyperry)
Tags: Tur Dunia Katy Perry perpisahan Musik dan Emosi Pemulihan Pribadi