Fans olahraga, khususnya penggemar New York Knicks, mungkin sudah lama menanti momen di mana tim kesayangan mereka kembali bersaing di jalur tertinggi. Setelah mencapai Final Wilayah pertama mereka sejak abad baru dan mengalami perombakan roster serta pelatih baru, Knicks kini memberi harapan baru bagi pendukungnya untuk percaya bahwa gelar juara bisa diraih lagi.
Keberanian fans dan optimisme membuncah seiring perjalanan tim yang menunjukkan potensi besar dalam kompetisi NBA musim ini. Dengan komposisi pemain yang lengkap dan pengalaman di pertandingan besar, Knicks sangat yakin mampu bersaing di level tertinggi dan bahkan meraih gelar juara yang terakhir kali mereka raih lebih dari 50 tahun silam.
Potensi dan Kesiapan Roster Knicks
Musim lalu, Knicks hampir menciptakan kejutan besar saat mereka nyaris mencapai Final NBA, hanya berakhir satu kemenangan dari peluang tersebut. Mereka menaklukkan lawan-lawan berat seperti Pistons, Celtics, dan Pacers dengan kekuatan fisik serta strategi yang matang. Meski mengalami hambatan, tim ini tetap mempertahankan mayoritas roster, hanya menambah kedalaman pemain dan pelatih baru—Mike Brown—yang diharapkan mampu memaksimalkan potensi roster dan memperbaiki performa ofensif mereka.
Musim lalu, performa ofensif Knicks memperlihatkan hasil yang kurang optimal, dengan peringkat 16 dalam rating ofensif sejak 1 Januari dan berada di posisi ketujuh saat playoff. Kehadiran Mike Brown sebagai pelatih diharapkan mampu menghidupkan kembali permainan mereka, sambil menjaga kekuatan pertahanan yang menjadi ciri khas tim ini.
Dalam skuat mereka saat ini, Knicks memiliki dua pemain bintang yang kuat di posisi masing-masing dan beberapa pemain yang berada di ambang tingkat All-Star, termasuk pemain pengganti yang produktif. Tambahan kedalaman dari Jordan Clarkson dan Guerschon Yabusele bukan hanya meningkatkan produksi individu, tetapi juga mengisi kebutuhan strategis untuk rotasi dan menjaga performa pemain utama tetap segar dan optimal.
Situasi Kompetitif di Wilayah Timur
Faktor lain yang menguntungkan Knicks adalah kondisi kompetisi di Wilayah Timur yang cukup rawan. Beberapa lawan utama mereka mengalami masalah cedera pemain kunci, seperti Tyrese Haliburton dari Pacers dan Jayson Tatum dari Celtics, keduanya mengalami robekan Achilles selama playoff dan diperkirakan absen cukup lama.
Tanpa kehadiran kedua pemain ini, peluang mereka sebagai penantang gelar menurun. Front office tim-tim ini sudah menyiapkan strategi tanpa bergantung pada keduanya, sehingga diperkirakan tidak akan memaksakan pemulihan cepat yang dapat memperburuk cedera.
Sementara itu, Cleveland Cavaliers juga menjadi ancaman serius meski belum mampu meraih kemenangan di playoff penting yang mereka butuhkan. Mereka berusaha memperkuat skuad dan siap menantang Knicks sebagai rival utama musim ini.
Di sisi lain, juara bertahan seperti Milwaukee Bucks dan Philadelphia 76ers memiliki sejumlah keraguan akibat musim yang kurang memuaskan dan masalah cedera. Giannis Antetokounmpo dan Joel Embiid masih berstatus di Wilayah Timur, tetapi kondisi tim mereka belum stabil dan penuh pertanyaan.
Tekanan dan Tujuan Musim Ini
Dengan ekspektasi tinggi baik dari internal maupun eksternal, Knicks menghadapi musim 2025-26 sebagai momen penting dalam perjalanan mereka. Tim ini merasa sudah waktunya meraih gelar juara dan semua pemain serta pelatih memiliki tekanan dan motivasi kuat untuk membuktikan bahwa mereka layak menjadi yang terbaik.
Jalen Brunson, yang musim lalu menerima penghargaan All-NBA, sering dipandang sebelah mata dan harus terus membuktikan kelasnya sebagai pemain elit. Begitu juga dengan pemain seperti Karl-Anthony Towns dan Mikal Bridges yang diharapkan membawa pengaruh besar di tim ini. Selain itu, pembelian OG Anunoby dengan kontrak terbesar dalam sejarah Knicks menunjukkan komitmen tim untuk meraih kemenangan besar.
Pelatih Mike Brown juga ingin menegaskan dirinya sebagai pelatih pemenang sekaligus membuktikan bahwa keberhasilannya di lapangan bukan bergantung pada bintang besar, melainkan strategi dan kerja keras seluruh tim.