Lebih dari selusin warga Palestina dilaporkan tewas dalam serangan yang sedang berlangsung di Jalur Gaza, menurut laporan dari kantor berita Palestina WAFA pada hari Minggu. Sebanyak 41 jenazah telah dibawa ke berbagai rumah sakit di wilayah pantai yang sedang berperang ini sejak pagi hari.
Militer Israel menyatakan bahwa operasi mereka terhadap kelompok teroris di seluruh Gaza masih terus dilakukan. Selain itu, serangan di Gaza City juga telah diperluas, ujar mereka.
Perkembangan Operasi Militer dan Seruan Evakuasi
Salah satu insiden dilaporkan terjadi ketika tentara Israel mengidentifikasi lima militan yang menembakkan rudal anti-tank ke sebuah bangunan tempat tentara berada. Tidak ada tentara yang terluka dalam kejadian tersebut, menurut pihak militer.
Pesawat tempur Israel dikatakan telah 'mengeliminasi' para penyerang tersebut. Dalam waktu 24 jam, sekitar 140 target militer di wilayah pantai telah diserang, tambah mereka.
Baca juga: Jumlah Korban Tewas di Gaza Meningkat Akibat Serangan Berkepanjangan
Peningkatan Seruan Darurat dan Penyerangan terhadap Infrastruktur
Dalam perkembangan terbaru, juru bicara militer Israel mendesak warga di berbagai lingkungan di Gaza City untuk segera meninggalkan daerah mereka. Mereka disarankan dalam bahasa Arab untuk pindah ke zona kemanusiaan yang ditunjuk Israel di al-Mawasi, di bagian barat daya Gaza.
Selain itu, pihak militer mengumumkan serangan terhadap bangunan bertingkat tinggi lainnya di Gaza City, yang dikatakan sebagai lokasi infrastruktur Hamas, kelompok Islamist yang berkuasa di Gaza. Tidak lama kemudian, mereka melaporkan bahwa bangunan tersebut telah dihancurkan.
People are seen outside a building damaged in an Israeli air strike. Hasan Alzaanin/TASS via ZUMA Press/dpa
Sebelumnya, sekitar 780.000 warga sipil dilaporkan telah melarikan diri dari Gaza City, yang diperkirakan dihuni oleh sekitar 1 juta orang sebelum serangan tanah dimulai dua minggu lalu.
Sejak perang Gaza kembali pecah hampir dua tahun lalu, lebih dari 66.000 warga Palestina tewas, sebagian besar wanita dan anak-anak, berdasarkan data dari otoritas kesehatan yang dijalankan Hamas.
Baca juga: Dampak Perpanjangan Masa Dinas Cadangan Terhadap Keluarga Militer Israel
Konteks Konflik dan Seruan Bunuh Diri Hamas
Perang ini dipicu oleh serangan dari Hamas dan kelompok ekstremis lain di Israel, yang menyebabkan sekitar 1.200 orang tewas dan lebih dari 250 lainnya diculik sebagai sandera ke Gaza pada 7 Oktober 2023.
Hamas mendesak Israel untuk menghentikan serangan terhadap Gaza City selama 24 jam, sebagai upaya mengevakuasi dua sandera warga Israel yang berada dalam bahaya nyata, menurut pernyataan sayap militer Hamas, Brigadir al-Qassam. Mereka juga mengimbau agar pasukan Israel segera mundur ke wilayah selatan Jalan 8 di Gaza City, sehingga upaya penyelamatan bisa dilakukan.
Hamas menyatakan bahwa kontak dengan kedua sandera yang tersisa hilang dalam 48 jam terakhir akibat intensitas serangan Israel. Belum jelas apakah Israel akan memenuhi permintaan tersebut.
Kelompok bersenjata Hamas juga menyatakan bahwa kekinian komunikasi dengan sandera lain telah terputus, menimbulkan kekhawatiran besar di antara keluarga para korban yang sebanyak 48 orang, dengan 20 di antaranya masih hidup.
Tags: IsraelGazaserangan militerKonflik Internasionalevakuasi Gaza