Kalana Logo
Liverpool impose record lifetime bans in crackdown on ticket touting

Liverpool Gladi Deras Manipulasi Tiket dan Perangkat Reseller Illegal

26 Sep 2025 | Andi Wijaya | Olahraga | Sepak Bola | World Cup

Liverpool perketat penegakan hukum terhadap praktik jual beli tiket ilegal dengan menutup ribuan akun dan melarang lama bagi pelanggar, sebagai bagian dari upaya memberantas sindikat reseller dan melindungi penggemar asli.

London - Liverpool meningkatkan upaya mereka melawan praktik penipuan tiket dengan menutup lebih dari 145.000 akun dalam dua tahun terakhir dan memberikan larangan seumur hidup sebanyak 1.114 kali selama musim lalu, menurut laporan BBC Sport.

Klub Liga Primer ini mengungkapkan bahwa sanksi tanpa kompromi tersebut dilakukan setelah terungkapnya manipulasi luas terhadap perangkat lunak pembelian tiket yang digunakan oleh sindikat reseller ilegal, menyoroti skala besar operasi penjualan kembali tiket secara industri yang mengganggu sepak bola Inggris. Dalam 12 bulan terakhir, sekitar 500 penggemar bahkan ditolak masuk ke stadion Anfield setelah berusaha memanfaatkan ponsel sementara ( burner phones) yang dirancang untuk menghindari deteksi petugas.

Baca juga: Canada Siap Duel Sengit Melawan Inggris di Final Piala Dunia Rugby Wanita

Peningkatan Penegakan Hukum dan Kontrol Ketat

Pemberlakuan tindakan tegas ini muncul setelah penyelidikan BBC Sport yang mengungkap penggunaan perangkat lunak bot serta identitas palsu untuk membeli ratusan tiket, kemudian dijual kembali dengan harga dinaikkan melalui situs web yang beroperasi di luar Inggris. Praktik ini tidak hanya memaksa para pendukung membayar biaya tinggi yang tidak wajar, tetapi juga menyebabkan kerugian finansial karena membeli tiket palsu atau tiket yang tidak valid.

Liverpool menyatakan bahwa tim investigasinya juga menutup 162 grup media sosial yang memiliki anggota lebih dari satu juta orang, semuanya terkait aktivitas penjualan tiket ilegal. Hampir 400 operasi penghentian yang ditargetkan dilakukan pada hari pertandingan untuk mencegah akun mencurigakan mengakses turnstile.

Data tersebut menandai lonjakan signifikan dibandingkan musim 2023-24, ketika hanya 75 larangan seumur hidup yang diberikan. Klub juga menerapkan sistem autentikasi multi-faktor, login tunggal (single sign-on), dan alat pendeteksi penipuan yang lebih canggih untuk memperkuat pertahanan mereka.

Baca juga: Endrick Berjuang Raih Kepercayaan Xabi Alonso di Real Madrid

Upaya Serupa dari Klub Liga Primer dan Dampaknya

Klub-klub Liga Primer lainnya telah meluncurkan langkah serupa. Arsenal melaporkan membatalkan hampir 74.000 akun musim ini, sementara Chelsea mengklaim telah memblokir lebih dari 350.000 upaya yang dilakukan oleh bot. Meski demikian, Ketua Asosiasi Penonton Sepak Bola, Tom Greatrex, menyatakan bahwa banyak pendukung tetap merasa terpinggirkan.

"Ini menjadi masalah sistemik di seluruh permainan, " ujarnya. "Pendukung jangka panjang merasa tidak mungkin mendapatkan tiket."

Langkah-langkah ini menunjukkan upaya serius dari klub dan otoritas untuk memberantas praktik penjualan tiket ilegal dan melindungi hak penggemar asli. Langkah-langkah tersebut diambil sebagai bagian dari upaya berkelanjutan untuk memastikan pengalaman menonton yang aman dan adil di stadion-stadion sepak bola Inggris."

Tags: LiverpoolTiket IlegalLiga PrimerResellerLarangan Seumur Hidup

Artikel Terkait
Berita
Olahraga
Hiburan