Marc Marquez memastikan gelar juara dunia MotoGP 2025 setelah finis kedua di balapan utama Japan GP 2025. Posisi start-nya di grid adalah posisi kedua.
Juara dunia MotoGP sembilan kali itu mengunci titel kejuaraan setelah kompetitornya, adiknya Alex Marquez yang menempati posisi kedua klasemen, hanya mampu finis di posisi keenam.
“Saya kini berdamai dengan diri sendiri,” kata Marquez, sebagaimana dikutip dari situs Sky MotoGP. “Saya cedera parah dan kembali ke trek terlalu cepat dan itulah keputusan saya.”
"Kemudian apa yang terjadi lalu terjadi. Namun, saya buat beberapa keputusan sulit dan sekarang kita berada di hari indah di sini."
Keberhasilan ini jadi puncak perjalanan panjang Marquez yang pernah hampir mengakhiri kariernya setelah mengalami patah tulang di lengan kanan akibat crash besar di MotoGP Jerez 2020.
Selama masa pemulihan, Marquez menjalani serangkaian operasi di lengannya yang menyebabkan kesulitan termasuk penglihatan ganda atau diplopia akibat benturan di kepala. Bahkan, kecelakaan besar di tikungan 7 saat sesi pemanasan di MotoGP Mandalika 2022 membuatnya harus dirawat di rumah sakit di Mataram. Ia bahkan mengaku tidak ingat kejadian kecelakaan tersebut.
“Lingkaran ini ditutup di Jepang dengan seluruh tim saya di podium,” ujar Marquez. “Saya juga senang melihat tim Honda lama saya di podium, berkat (Joan) Mir.”
Marc Marquez terjatuh saat balapan MotoGP Spanyol di Sirkuit Jerez, Minggu (19/7/2020).
“Ini hari sempurna. Ketika saya tahu berada di posisi kedua dan Mir ketiga, rasanya semua berakhir dengan sempurna.”
Baca juga: Marc Marquez Juara Dunia MotoGP Jepang 2025 dengan Konsistensi Mengagumkan
Transformasi Perjalanan Karier dan Kemenangan
Karier Marquez mengalami perubahan drastis setelah kecelakaan di Jerez 2020, saat ia tengah mengejar Fabio Quartararo di posisi pertama. Sebelum kecelakaan itu, Marquez baru saja meraih gelar juara dunia keenam di kelas utama dari tujuh musim terakhir dan delapan secara keseluruhan.
Cedera yang dideritanya menyebabkan dia melewatkan seluruh musim 2020, menempati posisi ketujuh di 2021, ke-13 di 2022, dan hanya mampu finis di peringkat ke-14 pada 2023, dengan satu podium dalam musim tersebut.
Keruntuhan di puncak kejayaan menjadi pengalaman yang berat bagi Marquez. “Saat berada di puncak, jatuhnya akan lebih keras. Setiap tahun penting, tetapi tantangan terberatnya adalah kembali,” ujarnya.
Di akhir musim 2023, Marquez mengambil langkah besar keluar dari tim Repsol Honda—tim yang memberinya enam gelar MotoGP—setahun lebih awal dari kontraknya. Ia bergabung dengan tim satelit Ducati, Gresini Racing, mengendarai motor Ducati Desmosedici GP23 versi lama. Langkah ini terbukti membawa keberhasilan besar.
Dengan bergabung ke Ducati, Marquez menemukan ritme balapnya kembali, bersaing di barisan depan secara konsisten dan kembali meraih podium baik sprint maupun grand prix. Ia mengakhiri musim di peringkat ketiga klasemen pembalap dunia.
“Memang benar bahwa untuk kembali ke puncak, saya harus bergabung dengan tim terkuat dengan motor terkuat, Ducati, dan itu sangat membantu saya,” ujarnya. “Banyak orang yang membantu saya. Saya ingin menikmati momen ini, tetapi sekarang saya memiliki perasaan sangat aneh di dalam diri saya yang pasti akan menjadi lebih normal seiring berjalannya waktu.”
Tags: MotoGPMarc MarquezDucatiJuara DuniaKebangkitanRepsol Honda