Ultras Milan Kembali Suarakan Dukungan di San Siro

Ultras dari Curva Sud Milan mengumumkan bahwa aksi protes mereka telah berakhir. Mereka akan kembali mendukung Milan saat menghadapi Napoli besok malam di San Siro.

Laga ini dijadwalkan kick-off pada hari Minggu pukul 19.45 waktu Inggris (18.45 GMT).

Sejauh ini, Milan ultras memilih untuk tidak bersuara selama pertandingan kandang sebagai bentuk aksi protes terhadap berbagai isu yang melibatkan klub, termasuk pembatasan kendali mereka atas tribune dan penindasan terhadap hubungan antara klub dan penggemar setelah adanya investigasi.

Baca juga: Inter Milan Siapkan Perombakan Pertahanan Musim Depan

Ultras Milan Kembali Membunyikan Suara Mereka

Di Milan, Italia—23 Agustus: Para pemain AC Milan menyapa suporter usai kekalahan dalam pertandingan Serie A melawan US Cremonese di Stadion Giuseppe Meazza, Milan. (Foto oleh Marco Luzzani/Getty Images)

Malam ini, kelompok ultras Banditi mengeluarkan pernyataan melalui Instagram yang memastikan mereka memutuskan melanjutkan sebagian protes dengan tidak membawa banner atau bendera, tetapi akan berhenti diam saat menyanyikan lagu dukungan untuk tim.

"Selain keributan hari ini, pagi ini kami memutuskan kembali mendukung tim di San Siro. Keputusan ini dipicu oleh kembalinya resmi banner, bendera, dan simbol untuk pertandingan Milan kontra Fiorentina," tulis mereka.

Ultras Milan Kembali Suarakan Dukungan di San Siro (1)

"Kami tetap memutuskan untuk mendukung mulai dari pertandingan besok, meskipun kami akan tetap tanpa warna karena kami tahu betapa penting dan mendukungnya kehadiran fans terorganisasi bagi tim."

"Kami sudah membuktikan hal itu selama bulan ini, di mana di laga tandang kami merasa seperti di rumah, sementara di San Siro rasanya seperti menyaksikan malam pembukaan La Scala."

“Selalu dengan Milan di hati kami, avanti ultras!”

Kesunyian yang terjadi sebelumnya sebenarnya bagian dari aksi protes, karena ultras dari Inter dan Milan menilai bahwa pembatasan tersebut membuat stadion lebih mirip teater. Mereka ingin menciptakan suasana yang sama di dalam stadion.

Kebijakan diam ini hanya berlaku bagi kelompok penggemar resmi, sementara sisa pendukung lainnya di stadion tetap vokal selama pertandingan kandang berlangsung.