Jack Grealish admits drinking played part in Pep Guardiola fallout at Manchester City

Grealish Bicara tentang Pengalaman di Manchester City dan Langkah Baru di Everton

8 jam lalu | Andi Wijaya | Olahraga | Sepak Bola | Premier League

Grealish mengungkapkan pengalaman sulit selama di Manchester City. Ia merasa aktivitas di luar lapangan sempat memengaruhi kepercayaan Guardiola. Kini, ia tampil impresif bersama Everton dan berharap bangkit kembali. Sebelumnya, di City, Grealish berperan penting dalam musim treble 2022-23. Setelah hanya tampil sedikit selama musim 2024-25, ia berpeluang menyegarkan karier internasionalnya. Ia mengakui bahwa aktivitas di luar lapangan sempat menjadi hambatan. Setelah diskusi dengan Guardiola, Grealish memutuskan pindah ke Everton. Ia merasa menikmati permainan yang lebih menyenangkan dan bermakna.

Gelandang pinjaman Manchester City, Jack Grealish, mengungkapkan bahwa aktivitas di luar lapangan sempat memengaruhi kepercayaan Pep Guardiola selama bermain di Etihad Stadium.

Grealish dipinjamkan ke Everton selama satu musim dan klub tersebut memiliki opsi pembelian sebesar £50 juta untuk pemain internasional Inggris tersebut, yang masih memiliki dua tahun masa kontrak bersama Manchester City.

Pemain berusia 30 tahun ini bergabung dengan City sebagai pemain termahal dalam sejarah klub dengan nilai transfer £100 juta pada 2021. Ia berperan penting dalam musim treble 2022-23 yang gemilang, mencetak gol penting melawan Arsenal dan Liverpool dalam perjalanan meraih dua gelar Premier League.

Sejak meninggalkan klub lamanya Aston Villa, Grealish mengalami perjalanan yang beragam di bawah asuhan Guardiola. Setelah tampil impresif di musim treble City, dia kesulitan menunjukkan konsistensi dan kerap tampil sebagai pemain cadangan di musim 2023-24.

Selama musim 2024-25, Grealish tetap menjadi pemain cadangan dan hanya tampil sebagai starter di tujuh pertandingan Liga Premier, sehingga memunculkan peluang bagi pemain asal Birmingham ini untuk mencari suasana baru dan membangkitkan kembali karier internasionalnya.

Manajer Inggris, Thomas Tuchel, sejauh ini belum memanggil Grealish dalam skuad awalnya setelah Gareth Southgate mundur. Sebagai langkah awal, pemain sayap ini berinisiatif menunjukkan kemampuannya agar masuk dalam perhatian pelatih yang pernah menangani Chelsea tersebut menjelang Piala Dunia FIFA 2026.

Baca juga: Performing Ekscelens Sunderland Jadi Pembicaraan Hangat

Capaian dan Refleksi Grealish di Everton

Memulai debutnya di Stadion Hill Dickinson, Grealish langsung meraih penghargaan Pemain Terbaik Bulan Liga Premier berkat empat assist dari dua pertandingan pertamanya bersama Everton. Klub Merseyside itu memberikan nafas baru bagi pemain pinjaman City ini.

Dalam wawancara dengan mantan pelatih Tim Sherwood, yang membawanya ke tim utama Aston Villa dari akademi pada 2014, Grealish membeberkan pengalaman selama di Manchester City dan alasan mengapa perjalanan tersebut tidak sesuai harapannya.

“Orang-orang bilang, 'Dia suka keluar, suka berpesta', dan saya memang suka. Saya ingin menikmati hidup dan bersenang-senang tapi tentu harus di tempat dan waktu yang tepat,” ujar Grealish kepada Sky Sports.

“Terkadang, saya akui, saya mungkin tidak memilih waktu yang tepat. Di (Manchester) City, saya tidak membantu diri saya sendiri, saya akui itu, tapi saya juga tidak berpikir semuanya hanya soal itu.”

Grealish juga mengungkapkan bahwa dia sudah berbicara jujur mengenai masa depannya dengan Guardiola awal musim ini. Setelah diskusi tersebut, semua pihak sepakat bahwa setelah empat musim di Manchester, saatnya baginya untuk melanjutkan perjalanan dan memulai babak baru.

Dengan banyak minat dari klub-klub di Inggris dan luar negeri, Grealish mengaku bahwa hatinya berubah setelah berbicara FaceTime pertama dengan manajer Everton, David Moyes. Dia merasa menikmati permainan sepak bolanya lebih dari sebelumnya di masa-masa terakhir di bawah Guardiola.

Tags: Transfer Manchester City Everton Grealish

Artikel Terkait
Berita
Olahraga
Hiburan