Proses perceraian mantan penyanyi cilik Chikita Meidy dan suaminya, Indra Adhitya, penuh dengan konflik yang rumit dan berkepanjangan.
Perkara ini bermula dari saling lapor ke kepolisian dan gugatan cerai di Pengadilan Agama Tigaraksa yang diajukan Chikita pada 3 Juli 2025, setelah ia menemukan sejumlah masalah dalam rumah tangganya.
Secara garis besar, salah satu alasan utama perceraian adalah dugaan keterlibatan suaminya dalam judi online yang dipercaya menjadi faktor utama ketidakstabilan rumah tangga mereka.
Faktor penyebab perceraian dan pengakuan Chikita Meidy
Chikita mengungkapkan bahwa peristiwa judi online menjadi pemicu utama perpisahan mereka. Ia juga menyebutkan bahwa selama ini ia pernah memberi kesempatan suaminya untuk berubah, meskipun perasaan labil sempat dirasakannya.
Selain kasus judi, Chikita menyampaikan adanya dugaan perselingkuhan dan pengancaman yang kemudian dilaporkannya ke pihak kepolisian.
Salah satu ancaman yang dilaporkan adalah dari suaminya sendiri yang diduga mengancam akan menghilangkan nyawa.
"Dia sempat ngancem-ngancem gitu loh menghilangkan nyawa. Nah itu sudah berjalan (laporannya)," ujar Chikita pada September lalu.
Baca juga: Gugatan Balik Chikita Meidy, Tuntut Rp938 Juta dari Suami
Konflik yang menyeret ke ranah pidana
Sebelum menghadapi sidang cerai, kedua belah pihak terlibat dalam lapor-melapor di ranah pidana. Indra melaporkan Chikita atas dugaan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang diklaim terjadi pada Februari 2025.
Pada 28 Juni 2025, melalui kuasa hukumnya, Indra melaporkan KDRT ke Polresta Tangerang bahwa Chikita melemparkan botol skincare yang mengenai kepala suaminya. Meski tidak meninggalkan luka, Indra mengaku merasakan pusing setelah kejadian tersebut.
Chikita Meidy (kiri) dan suaminya Indra Adhitya setelah menjadi bintang tamu dalam program bincang-bincang di Stidio TransTV, Mampang, Jakarta Selatan, Kamis (19/7/2018).
Situasi ini dipicu oleh cekcok yang terjadi karena Indra membeli perangkat iPad untuk anak mereka tanpa sepengetahuan Chikita.
Baca juga: Verrell Bramasta Soroti Tantangan Pemuda Indonesia di Raker Kemenpora
Gugatan balik dan tuntutan finansial di sidang terakhir
Puncak konflik terjadi dalam sidang ketujuh yang berlangsung pada 30 September 2025. Dalam sidang tersebut, Indra mengajukan gugatan balik yang menuntut pengembalian mahar dan pembayaran sejumlah uang, mencapai total Rp 938 juta.
Jumlah tersebut terdiri dari uang muka rumah sebesar Rp 410 juta dan cicilan rumah yang sudah dibayar sebesar Rp 528 juta. "Jadi saya disuruh bayar Indra Rp 938 juta kawan-kawan," ujar Chikita.
Chikita menegaskan bahwa sebagian besar dana untuk pembayaran rumah berasal dari kantong pribadinya dan ia sempat mentransfer uang ke rekening suaminya untuk membayar kewajiban Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
“Ketika bayar rumah, dia meminta tolong saya untuk dibantu bayar rumah, berarti saya menyetorkan ke rekening dia dong, untuk membayarkan, berarti itu uang saya. Terus saya suruh balikin lagi ke dia,” katanya.
Selain tuntutan uang, gugatan Indra juga menuduh Chikita sebagai istri yang tidak patuh, alasan utamanya adalah ketidakmauannya mendukung kebiasaan suaminya bermain judi online yang dianggap sebagai tindakan nusyuz oleh suaminya.
Chikita merasa tuduhan tersebut sebagai alasan pihak suaminya untuk tidak memenuhi hak nafkah, dan merasa sedih karena sidang terakhir membuatnya menangis bukan karena nominal uang, tetapi karena merasa kecewa dengan kondisi rumah tangga yang dulu ia banggakan.
Sidang berikutnya dijadwalkan pada 7 Oktober 2025 guna membahas kelanjutan gugatan balik dari pihak Indra.
Mantan penyanyi cilik Chikita Meidy sebelum memasuki ruang sidang di Pengadilan Agama Tigaraksa, Selasa (16/9/2025)
Tags: Kasus Hukum Perceraian Hukum keluarga Kasus rumah tangga