Presiden RI Prabowo Subianto muncul di baliho Abraham Shield yang dipajang di Israel bersama Benjamin Netanyahu, Donald Trump, dan pemimpin negara Arab lainnya.

Analisis Pakar: Foto Prabowo Bersama Pemimpin Israel Dinilai Propaganda

1 jam lalu | Nur Aisyah | Berita | Berita Nasional

Pakarnya menyebut foto Prabowo bersama Netanyahu sebagai propaganda Israel. Indonesia tegas dengan syarat pengakuan Israel, yaitu pengakuan Palestina. Pemerintah Indonesia menolak normalisasi tanpa syarat tersebut. Baliho besar di Tel Aviv menampilkan Prabowo bersama pemimpin dunia. Baliho viral di media sosial dan menunjukkan dukungan tak langsung kepada Israel. Kementerian Luar Negeri Indonesia menegaskan posisi tetap menunggu pengakuan Palestina agar ada hubungan formal.

Pakarnya Studi Timur Tengah dan Islam dari Universitas Indonesia, Yon Machmudi, menilai bahwa foto Presiden Prabowo Subianto yang berjejer bersama Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, merupakan bagian dari strategi propaganda oleh Israel. Yon menyebut bahwa bentuk gambaran ini adalah upaya negara tersebut untuk menarik perhatian dunia dengan menunjukkan bahwa Indonesia, yang memiliki populasi Muslim terbesar kedua di dunia, mendukung langkah genosida yang menurut mereka dilaksanakan di Jalur Gaza.

Menurut Yon, langkah ini merupakan bagian dari strategi Israel untuk memperkuat narasi bahwa Indonesia turut mendukung kebijakan mereka di wilayah tersebut. Ia menegaskan bahwa Indonesia telah secara tegas menyatakan bahwa pengakuan dan hubungan diplomatik dengan Israel hanya akan dilakukan jika Palestina merdeka dan berdaulat. Selain itu, Indonesia dikenal sangat mendukung upaya perdamaian di Jalur Gaza dan siap bekerja sama dengan Amerika Serikat, termasuk mengikuti proposal yang disusun berdasarkan 21 poin yang merupakan hasil kesepakatan dengan Israel.

Yon menuturkan, "Ini tidak bisa dipisahkan dari pidato Pak Prabowo yang salah satunya juga menyatakan bahwa Indonesia mendukung keamanan dan juga kedamaian Palestina ke depannya." Ia mengingatkan bahwa pemerintah Indonesia harus berhati-hati dalam memutuskan kerja sama dengan Amerika Serikat, sebab posisi Israel yang menolak adanya solusi dua negara tetap menjadi hambatan utama. "Israel sendiri menolak adanya two-state solution, atau tidak ada ruang bagi Israel, jadi tidak ada ruang bagi Palestina," ujarnya.

Baca juga: Yusron Ihza Mahendra Sebut G30S Bagian Rencana Lebih Besar

Reaksi Pemerintah dan Virusnya Baliho di Media Sosial

Sebelumnya, sebuah baliho berukuran besar yang menampilkan logo Abraham Shield di Tel Aviv, Israel, dan memperlihatkan foto Prabowo bersama sejumlah pemimpin dunia menjadi viral di media sosial. Dalam baliho tersebut, Prabowo terlihat berdiri bersama Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu; Presiden Uni Emirat Arab, Mohammed bin Zayed Al-Nahyan; dan Raja Yordania, Abdullah II. Selain itu, tampak juga foto Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammad bin Salman; Presiden Mesir, Abdul Fattah as-Sisi; dan Presiden Palestina, Mahmoud Abbas. Tidak ketinggalan, Presiden AS Donald Trump turut berada di antara mereka.

menanggapi hal tersebut, Kementerian Luar Negeri Indonesia melalui juru bicaranya, Yvonne Mewengkang, menyatakan bahwa baliho tersebut tidak memiliki arti apapun, termasuk dukungan terhadap Israel. Ia menegaskan bahwa posisi Indonesia tetap konsisten dengan kebijakan yang menyatakan Indonesia akan mengakui Israel hanya jika Israel mengakui kemerdekaan Palestina terlebih dahulu. "Posisi Indonesia sangat jelas bahwa tidak akan ada pengakuan dan normalisasi dengan Israel, baik melalui Abraham Accords maupun platform lainnya, kecuali Israel terlebih dahulu mau mengakui negara Palestina yang merdeka dan berdaulat," tegas Yvonne.

Tags: Diplomasi TIMUR TENGAH politik luar negeri Indonesia dan Israel

Artikel Terkait
Berita
Olahraga
Hiburan