Adrien Rabiot mengaku terkejut dengan performa Luka Modric setelah kemenangan Milan atas Napoli dengan skor 2-1. “Saya tidak tahu bagaimana dia bisa berlari selama 90 menit di usia 40 tahun.”
Milano, Italia - Milan memimpin cepat dalam tiga menit pertama melalui aksi Christian Pulisic yang berlari dari setengah lapangannya sendiri dan kemudian memberikan umpan kepada Alexis Saelemaekers, yang kemudian mencetak gol kedua bagi Milan. Pada babak kedua, Napoli memperkecil ketertinggalan saat Pervis Estupinan mendapatkan kartu merah atas pelanggarannya terhadap Giovanni Di Lorenzo, yang membuka jalan bagi Kevin De Bruyne untuk mengeksekusi penalti. Meskipun demikian, peluang terbaik Napoli untuk menyamakan kedudukan sempat menghantam tiang gawang saat pertandingan berlangsung.
Sejak kedatangan Rabiot dari Olympique Marseille pada hari batas transfer, Milan tampaknya telah menemukan kembali performa terbaiknya. Kemenangan melawan Napoli menandai sebuah titik balik dalam perjuangan tim I Rossoneri musim ini.
Baca juga: Nicolo Tresoldi, Bintang Muda yang Bangga Jadi Bagian Atalanta
Rabiot Merasa Milan Berubah Arah
“Memang benar bahwa saya sudah mengetahui pelatih dan stafnya, termasuk metode kerja mereka, sehingga saya merasa lebih mudah beradaptasi,” ujar Rabiot kepada DAZN Italia. “Saya juga sudah mengenal banyak rekan satu tim saya. Saya datang dengan kerendahan hati, bekerja setiap hari untuk memberi contoh dan menginspirasi tim ini. Mereka mendukung saya, dan saya senang sejak bergabung kami telah meraih empat kemenangan dengan hanya kebobolan satu gol.”
Rabiot Ungkap Keheranan pada Modric dan Perjalanan Milan (1)
“Semangat tim sangat kuat, kami bermain dengan mental positif. Hari ini sulit, tetapi dengan semangat dan mentalitas, kami bawa pulang hasil memuaskan. Saya sangat bahagia,” tambahnya.
Di Milan, Rabiot menjalin kemitraan yang impresif di lini tengah bersama Luka Modric yang di usianya yang ke-40 tampil mengesankan di musim Serie A pertamanya. Rabiot menambahkan, “Bermain dengan Luka itu mudah karena dia mengontrol tempo permainan. Jujur saja, saya tidak tahu bagaimana dia bisa berlari selama 90 menit di usia 40 tahun.”
“Dia sangat mencintai sepak bola dan menikmati setiap momen di lapangan. Dia suka bertahan, menyerang, semua yang ada di lapangan. Tim ini penuh kualitas dan kami semua menikmati bertahan bersama, meskipun tidak mudah melakoni tekanan dengan 10 pemain, tapi kami menunjukkan apa yang mampu kami lakukan,” ungkapnya.
Setelah kembali ke Serie A dari Marseille, Rabiot akan menghadapi lagi mantan timnya di Juventus di pertandingan berikutnya di Allianz Stadium. “Saya sangat senang kembali ke stadion ini, apalagi Milan saat ini memimpin klasemen. Saya berharap bisa menang, tentu saja, tapi secara umum saya sangat bahagia bisa kembali ke Serie A. Saya menghabiskan lima tahun di Juventus, jadi ini momen emosional. Tapi sekarang saya di Milan dan berharap Milan keluar sebagai pemenang,” katanya.
Rabiot Ungkap Keheranan pada Modric dan Perjalanan Milan (2)
