Pertandingan Liga Champions yang dinantikan oleh Lamine Yamal berubah menjadi mimpi buruk bagi media. Melawan Paris Saint-Germain yang mengalami diskrup dan relatif lemah namun tetap berbahaya, pemain muda berusia 17 tahun ini berharap dapat menampilkan semangat juang Barcelona. Beberapa menit awal menunjukkan potensi besar: melakukan serangan cepat, inisiatif berani, dan kilasan keahlian teknik yang membuat penonton berharap akan sebuah penampilan luar biasa. Namun, nyala api semangat itu cepat memudar. Tekanan terus-menerus dari pasukan Paris yang menerapkan pressing keras berhasil membatasi pengaruh Yamal, dan sang pemain muda—yang sering dipuji sebagai bintang masa depan—menghilang dari layar ketika timnya sangat membutuhkan kontribusinya.
Yamal Dihujat Media Setelah Penampilan Buruk di Liga Champions (1)
Media Spanyol langsung melontarkan kritik keras. Radio Marca memberikan penilaian tajam: "Sebagus apapun dia, Yamal belum memenangkan Ballon d'Or atau Liga Champions. Dia sebaiknya tidak menganggap dirinya sudah menjadi bintang." Nada yang cukup keras, tetapi mencerminkan suasana hati saat ini: bakatnya besar, tetapi perjalanan kariernya baru mulai. AS juga menyoroti semakin menghilangnya kehadiran Yamal seiring berjalannya pertandingan, menggambarkan penampilannya sebagai "kaku dan kurang ide" setelah babak pertama yang menjanjikan.
Tags: Liga Champions Barcelona Paris Saint-Germain Yamal kritik media