Barcelona Ancam Tinggalkan Superleague Setelah 4,5 Tahun (1)

Barcelona Ancam Tinggalkan Superleague Setelah 4,5 Tahun

1 jam lalu | Daffa Nugraha | Olahraga | Sepak Bola | Champions League

Barcelona dan Real Madrid menjadi pusat perlawanan dalam proyek Superliga. Proyek ini ingin menggantikan kompetisi UEFA. Barcelona akhirnya pertimbangkan mundur setelah 4,5 tahun. Keputusan ini dipicu oleh reformasi dari UEFA. UEFA mengubah format Liga Champions. Mereka memastikan lebih banyak dana bagi tim besar. Hubungan Barcelona dengan UEFA membaik secara signifikan. Barcelona merasa tak lagi butuh kompetisi baru. Mereka puas dengan reformasi UEFA dan tak akan meninggalkan jalur resmi. Pengorganisasi Superliga, A22, menghadapi risiko kebangkrutan. CEO A22 adalah Bernd Reichart. Ia merupakan figur penting di balik proyek ini. Perusahaan ini juga merupakan wajah dari Superliga bersama Laporta dan Pérez. Keputusan ini bisa memicu perpecahan antara Barcelona dan Real Madrid. Pérez menyebutkan pentingnya klub besar seperti Madrid dan Barcelona saling membantu. Namun, baru-baru ini Madrid berjanji akan menindak Barcelona terkait kasus Negreira. Perkembangan ini dapat memengaruhi hubungan mereka di masa depan. Kedua klub kini menunjukkan sikap berbeda tentang masa depan kompetisi internasional.

Barcelona dan Real Madrid menjadi pusat perlawanan dalam upaya penciptaan Superliga, sebuah proyek yang bertujuan mereformasi kompetisi utama sepak bola Eropa dan menggantikan Liga Champions, Liga Europa, serta Liga Konferensi UEFA. Menurut laporan RAC1, drama ini kemungkinan besar akan berakhir dengan keputusan Barcelona untuk meninggalkan proyek tersebut, setelah berlangsung selama 4,5 tahun.

Barcelona memutuskan tidak melanjutkan keikutsertaan mereka sebagai bagian dari Superliga. Awalnya, proyek ini dimulai pada April 2021 dengan dua belas anggota pendiri, namun reaksi keras dari berbagai pihak memaksa jumlah anggota berkurang menjadi tiga—yaitu Juventus, Real Madrid, dan Barcelona. Juventus kemudian memutuskan mundur agar tetap fokus pada proyek tersebut, meninggalkan duo klasik La Liga.

Barcelona Lebih Optimis terhadap Perubahan UEFA

Keputusan terbaru Barcelona dipicu oleh perubahan yang dilakukan UEFA. Otoritas sepak bola Eropa ini mengubah format Liga Champions dan memastikan lebih banyak dana bagi tim-tim terbesar di kompetisi tersebut, yang disambut positif oleh Barcelona. Hubungan mereka dengan UEFA membaik, ditunjukkan oleh komunikasi langsung antara presiden Joan Laporta dan Aleksander Ceferin.

Barcelona tidak lagi merasa perlu mengejar kompetisi baru, dan meskipun Pengadilan Eropa memberi lampu hijau untuk Superliga, hal itu tidak akan mengganti sikap mereka. Barcelona merasa cukup puas dengan reformasi yang diusung UEFA dan tidak melihat perlunya meninggalkan jalur resmi tersebut.

Barcelona to exit The Superleague leaving only Real MadridBarcelona to exit The Superleague leaving only Real Madrid

Baca juga: Pengamat Ramal Keputusan Slot yang Bikin Liverpool Jadi Korban

Ancaman Kebangkrutan bagi Pengorganisasi Superliga

Keputusan ini menjadi pukulan keras bagi Superliga, terutama setelah muncul kabar bahwa perusahaan yang mengoordinasi, A22, menghadapi risiko bangkrut. CEO A22, Bernd Reichart, yang selama ini menjadi wajah proyek bersama Laporta dan Presiden Real Madrid, Florentino Pérez, juga merupakan penggagas format baru tersebut.

Baca juga: Inter Milan Tembus Posisi Tinggi di Klasemen UEFA

Potensi Perpecahan Antara Barcelona dan Real Madrid

Langkah ini juga berpotensi menimbulkan perpecahan yang lebih besar antara Barcelona dan Real Madrid. Pada rapat tahunan Los Blancos tahun lalu, Pérez sempat menyeru agar klub-klub besar seperti Real Madrid dan Barcelona saling membantu. Meski begitu, baru-baru ini Real Madrid berjanji akan memberi hukuman maksimal kepada Barcelona terkait kasus Negreira yang sedang berlangsung, menandai ketegangan baru di antara kedua raksasa Spanyol ini.

Dengan perkembangan ini, masa depan hubungan kedua klub di panggung sepak bola Eropa tampaknya semakin rumit. Keputusan Barcelona untuk mundur dari Superliga menunjukkan perubahan strategi dan fokus mereka yang mungkin berdampak besar terhadap jalannya kompetisi sepak bola internasional di masa mendatang.

Tags: Liga Champions Real Madrid Barcelona UEFA Superliga Perpecahan Klub

Artikel Terkait
Berita
Olahraga
Hiburan