Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengumumkan bahwa 54 orang korban dari kejadian ambruknya musala di Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur, masih dalam proses pencarian.
"Jumlah korban terdampak 166 orang, dari jumlah tersebut, sebanyak 111 orang telah ditemukan, sementara sekitar 54 orang masih dalam pencarian," kata Suharyanto saat konferensi pers, Jumat.
Selain itu, BNPB mencatat bahwa sembilan orang korban telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Baca juga: Jabat Tangan Berikan Lampu Hijau Pencairan Kredit Rp 1 Triliun
Rincian Kondisi dan Penanganan Korban
Kondisi korban yang ada meliputi 14 orang yang dirawat di rumah sakit, 89 orang sudah diperbolehkan pulang, dan sembilan orang dinyatakan meninggal dunia. Mereka tersebar di berbagai fasilitas kesehatan, seperti RSUD RT Notopuro Sidoarjo, RS Siti Hajar, RS Delta Surya, RS Sheila Medika, RS Unair, Klinik BDS Tebel, RSUD dr. Mohamad Soewandhie Surabaya, dan RS Sakinah Mojokerto.
Sebagian besar dari korban yang dirawat telah dipulangkan, sementara sejumlah lain tetap menjalani perawatan inap. Jenazah korban meninggal juga masih berada di rumah sakit masing-masing.
Baca juga: Rencana Penyamarataan Antrean Haji Tetap Ikuti Aturan UU
Pencarian Korban yang Hilang dan Proses Evakuasi
Tim pencarian dan pertolongan gabungan masih berupaya menemukan 54 korban yang diduga sudah meninggal dunia akibat terimbun reruntuhan musala. "Potensi penemuan jenazah akan ada lagi. Nanti akan kita sampaikan ke depannya," jelas Suharyanto.
Para keluarga korban disebut sudah menerima dan mengikhlaskan kejadian ini, setelah sebelumnya diberitahu bahwa tidak ada lagi tanda-tanda kehidupan di balik reruntuhan.
They juga telah menyetujui penggunaan alat berat untuk proses pencarian, walaupun mereka menyadari hal ini bisa mengganggu jenazah yang masih terkubur di reruntuhan.
BNPB mengerahkan berbagai peralatan evakuasi, seperti 200 kantong jenazah, 200 pasang sarung tangan, 4.000 masker, 250 set alat pelindung diri (APD), serta perlengkapan lainnya sesuai kebutuhan lapangan.
Selain peralatan pendukung, disediakan juga kendaraan operasional meliputi tiga unit crane, satu excavator breaker, 30 dump truck, empat alat pemotong beton, dan 30 ambulans. Semua perlengkapan ini disiapkan untuk mendukung proses evakuasi yang diperkirakan akan berlangsung selama satu pekan.
Tags: evakuasi BNPB musala ambruk Sidoarjo korban