Dalam pertandingan yang penuh ketegangan di Stamford Bridge, Liverpool kembali menelan kekalahan di menit-menit terakhir. Kepastian gelar juara Liga Inggris semakin tipis setelah Chelsea melalui drama menegangkan dan berhasil menyarangkan gol kemenangan di injury time. Kemenangan 2-1 ini membuat posisi Liverpool semakin terancam di klasemen sementara.
Usai mengalami kekalahan beruntun melawan Crystal Palace dan Galatasaray, Liverpool membutuhkan hasil positif untuk mengembalikan kepercayaan diri. Sayangnya, mereka malah kembali bermain di bawah performa dan harus menerima kekalahan ketiga secara beruntun dari tim asuhan Enzo Maresca.
Awal Sengit dan Momen Kelas Caicedo
Sejak awal pertandingan, suasana sudah terasa rumit bagi Liverpool. Alisson Becker, penjaga gawang utama yang sedang tidak fit, digantikan oleh Giorgi Mamardashvili untuk debutnya di Liga Inggris. Di menit ke-14, Moises Caicedo, pemain muda Chelsea yang sebelumnya diincar Liverpool, melepaskan tembakan keras dari jarak jauh yang langsung mengarah ke pojok atas gawang, menyundul bola dengan tingkat akurasi tinggi dan membuka keunggulan untuk Chelsea. Mamardashvili sempat memblok bola dengan ujung jari, namun tetap gagal menahan laju bola tersebut.
Gol ini memberi tekanan besar kepada Liverpool, yang tampak kesulitan mengendalikan permainan di tengah lapangan. Alexis Mac Allister, yang merupakan mantan pemain Brighton, terlihat mengalami kesulitan menghadapi Caicedo. Ketegangan pun meningkat, dengan Conor Bradley memperoleh kartu kuning akibat pelanggaran keras terhadap Marc Cucurella dan Enzo Maresca mendapatkan peringatan dari wasit karena aksi emosional di garis lapangan.
Di menit-menit berikutnya, kontroversi VAR muncul ketika Garnacho jatuh di kotak penalti, namun wasit memutuskan tidak memberikan penalti setelah peninjauan. Hingga wasit meniup peluit akhir paruh pertama, Liverpool tetap harus bersyukur karena tidak kebobolan gol tambahan.
Wirtz Bangkitkan Semangat Liverpool
Setelah turun minum, pelatih Liverpool, Arne Slot, memasukkan Florian Wirtz ke lapangan demi menyalurkan energi baru. Dalam proses singkat, pemain asal Jerman ini berhasil mencetak peluang lewat umpan cerdas yang mengirim Mohamed Salah ke posisi menembak. Sayangnya, tembakan Salah melenceng ke sisi gawang.
Meski begitu, permainan Liverpool mulai membaik. Salah kembali mendapatkan peluang dari passing rapi Mac Allister, namun gagal mengubah papan skor. Perubahan pemain pun dilakukan, dengan masuknya Andrew Robertson dan Curtis Jones menggantikan Isak dan pemain lain. Gravenberch bahkan sempat berperan sebagai bek tengah secara dadakan.
Chelsea Deliver Last-Minute Gut Punch as Liverpool’s Title Defence Falters
Menjelang akhir pertandingan, Liverpool akhirnya menyamakan skor. Alexander Isak melakukan kontrol yang ciamik, lalu Cody Gakpo berhasil menendang bola dari jarak dekat ke gawang Chelsea. Skor imbang 1-1 memberi harapan baru kepada Liverpool dan membangkitkan semangat di Stadion Stamford Bridge.
Baca juga: Manchester United Torehkan Kemenangan Penting atas Sunderland
Drama Menegangkan di Menit Menyelamatkan
Ketika pertandingan tampak berakhir imbang, drama pun terjadi. Liverpool berusaha keras mencari gol kemenangan, tapi setiap usaha selalu kandas. Szoboszlai mendapatkan kartu kuning karena pelanggaran, dan pelatih Slot mendapatkan peringatan dari wasit karena protes keras. Di masa injury time, Wataru Endo masuk untuk memperkuat lini tengah Liverpool.
Namun, keajaiban datang dari pemain muda Chelsea, Estevao. Ia menyelinap di pertahanan Liverpool dan mengeksekusi bola rendah ke sudut gawang di menit ke-95. Gol ini membuat stadion penuh dengan sorak sorai, seolah-olah Chelsea telah memastikan satu gelar besar. Kemenangan dramatis ini menegaskan bahwa keberuntungan tidak lagi memihak Liverpool yang sebelumnya dikenal beruntung dalam momen-momen penting.
Baca juga: Saka Buktikan Peran Utama di Arsenal dengan Gol 100th
Implikasi untuk Liverpool dan Chelsea
Kelima kekalahan beruntun menimbulkan pertanyaan besar terhadap kekuatan dan kepercayaan diri Liverpool. Pertahanan mereka terlihat rapuh, serangan mengalami stagnasi, dan pelatih Jürgen Klopp kini tampak lebih rentan. Posisi mereka di klasemen pun semakin terancam, meskipun secara matematis masih cukup baik.
Sementara itu, Chelsea mulai menunjukkan perkembangan positif di bawah arahan Enzo Maresca. Moises Caicedo tampil dominan dan percaya diri, sementara Estevao yang energik memberi warna menyenangkan di lini serang. Suasana di Stamford Bridge pun kembali penuh keyakinan dan semangat.
Liverpool harus segera mencari solusi karena jeda internasional bisa menjadi waktu penting untuk melakukan evaluasi dan perbaikan. Meski pelatih Slot menunjukkan keberanian taktis sejak awal, saat ini ujian berat menanti untuk membangkitkan kembali performa dan mental tim agar tetap bersaing di papan atas Liga Inggris. Jika tidak, gelar juara Liga Inggris bisa saja tercecer sebelum Natal tiba.
Untuk saat ini, langkah Liverpool harus ditata ulang. Di sisi lain, Chelsea terus melaju dan Liverpool harus bangkit dari mimpi buruk ini. Liga Inggris tetap penuh kejutan dan tidak bisa diprediksi siapa yang akan muncul sebagai pemenang musim ini.
Kekalahan Dramatis Liverpool di Stamford Bridge (1)
Tags: Liverpool Liga Inggris Chelsea Klasemen Liga Inggris Drama Liga Inggris