Penganiayaan Karyawan Zaskia Adya Mecca Terungkap Melalui Rekaman CCTV

Seorang karyawan artis Zaskia Adya Mecca menjadi korban penganiayaan saat mengantar anaknya ke sekolah di daerah Ampera, Jakarta Selatan. Kejadian berlangsung pada pagi hari, sekitar pukul 07.15 WIB, di depan restoran Shabu Hachi, dan berhasil terekam CCTV yang kemudian diunggah oleh Zaskia melalui media sosialnya. Dalam rekaman tersebut, terlihat seorang pria mengenakan helm pink mendorong, memukul, dan menjatuhkan Faisal, yang sedang mengendarai sepeda motor bersama Kala Madali.

Setelah kejadian, Kala yang turut berada di boncengan langsung turun dan menjauh dari lokasi untuk menghindari dampak kekerasan. Zaskia mengungkapkan pujiannya terhadap aksi cepat Faisal, yang berusaha melindungi diri dan Kal, dengan bergegas turun dari motor setelah melihat pelaku beraksi. Ia pun mengapresiasi tindakan Faisal serta mengharapkan pelaku yang mengenakan helm pink dan mengendarai motor berwarna pink itu dapat segera ditemukan dan ditangani aparat kepolisian.

Berbekal rekaman CCTV tersebut, Zaskia menyampaikan bahwa Faisal telah melakukan visum dan melaporkan kejadian ini ke polisi. Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu, termasuk petugas parkir, tukang ojek, dan ibu penjual bubur yang menenangkan Kala saat kejadian berlangsung. Zaskia berharap agar pelaku dapat segera diproses hukum dan mengakhiri aksi kekerasan tersebut.

Selain kejadian utama, Zaskia juga mengungkapkan bahwa saat mengantar Kala ke sekolah, terdapat insiden lain yang hampir menyebabkan kecelakaan. Seorang pengendara motor Vespa berwarna pink yang melawan arus lalu lintas hampir menabrak Faisal. Faisal yang merasa terancam bunyi klakson sebagai peringatan, diikuti dengan pengendara tersebut yang berbalik arah dan terlibat tawar-menawar. Dalam moment tersebut, pelaku berhelm pink tersebut berteriak-teriak dan kemudian menjatuhkan Faisal. Ia bahkan diinjak-injak di bagian leher, pinggang, dan kepala, hingga helm yang dikenakannya hancur.

Pelaku yang mengaku sebagai anggota '30', berhasil diamankan warga untuk sementara, namun kemudian melarikan diri setelah menyatakan identitas tersebut. Kejadian ini menambah deretan kekerasan yang menimpa Faisal saat mencoba menjalankan tugasnya sehari-hari.