A man in military uniform, with a French flag insignia on his sleeve, looks out at a ship at sea.

Kapal Perang Perancis Gagalkan Penyelundupan 10 Ton Kokain di West Africa

25 Sep 2025 | Fitri Handayani | Berita | Berita Internasional

Kapal perang Perancis gagalkan penyelundupan hampir 10 ton kokain di kawasan Gulf of Guinea, kawasan yang dikenal sebagai jalur utama perdagangan narkoba internasional.

Armada laut Perancis berhasil menangkap hampir 10 ton kokain yang diperkirakan bernilai 610 juta dolar AS di lepas pantai West Africa, sesuai laporan resmi dari otoritas setempat.

Dalam operasi yang melibatkan dua kapal perang milik Angkatan Laut Perancis sebagai bagian dari Operasi Corymbe, mereka menghentikan sebuah kapal ikan tanpa bendera di perairan tersebut pada hari Senin. Penangkapan ini dilakukan setelah mendapat informasi intelijen maritim, dari lembaga anti-narkotika, dan Badan Kejahatan Nasional Inggris.

Sejak tahun 1990, Operasi Corymbe telah diluncurkan oleh pemerintah Perancis di Teluk Guinea untuk memperkuat pengamanan di kawasan yang sering dilanda kasus pembajakan dan kejahatan laut lainnya.

Wakil Kepala Keamanan Laut di Prancis melaporkan bahwa sepanjang tahun ini saja, aparat mereka telah menyita sekitar 54 ton narkoba di wilayah tersebut.

Menurut Prefektur Maritime Atlantik Prancis, keberhasilan dalam memusnahkan ratusan kilogram narkotika ini tidak terlepas dari sinergi antara lembaga nasional dan internasional yang bekerja sama secara erat dalam memerangi perdagangan narkoba. Mereka menyebut penangkapan ini sebagai "penggeledahan besar" dan menyebut bahwa jumlah kokain yang berhasil disita mencapai 9,6 ton.

Peran Strategis Gulf of Guinea dalam Perdagangan Narkoba Global

Wilayah Gulf of Guinea di lepas pantai barat Afrika terus menjadi pusat perhatian karena sejumlah besar operasi pengungkapan narkoba dalam beberapa bulan terakhir. Kawasan ini dikenal sebagai jalur utama dalam perdagangan internasional narkotika, terutama untuk rute pengiriman kokain dari Amerika Selatan menuju Eropa.

Pada masa lalu, Gulf of Guinea pernah disebut sebagai salah satu wilayah paling berbahaya di dunia untuk kegiatan pembajakan, melampaui kawasan perairan Somalia. Berbagai negara Barat telah mengirimkan kapal perang mereka ke wilayah ini untuk membantu memerangi tindakan kriminal laut tersebut.

Pada Maret tahun lalu, angkatan laut Perancis mencatat rekor dengan menyita 10,7 ton kokain, menjadikannya penangkapan terbesar dalam sejarah di kawasan ini yang menandai keberhasilan dalam melawan perdagangan narkotika ilegal di pantai West Africa.

Penemuan tersebut dilakukan di sebuah kapal ikan dan menjadi salah satu contoh keberhasilan operasi gabungan dalam memberantas jaringan narkoba internasional.

Uniformed men inspecting several plastic bags containing cocaine lying on the floorThe cocaine was seized from an unflagged fishing vessel off the Gulf of Guinea [Préfecture maritime de l'Atlantique/X]

Baca juga: Jerman Tingkatkan Pertahanan Udara Akibat Ancaman Drone Russia

Berita Terkait dan Perkembangan Keamanan Laut

Perompak membayar tebusan hingga 400.000 dolar di Gulf of Guinea

Hari saat perompak menyerang

Mengapa Gulf of Guinea dikenal sebagai pusat hotspot pembajakan?

Penjelasan analisis dari BBC Africa tentang pembajakan di Gulf of Guinea

[Getty Images/BBC]

Kunjungi BBCAfrica.com untuk berita terbaru dari Afrika.

Ikuti kami di Twitter @BBCAfrica, Facebook BBC Africa, atau Instagram @bbcafrica.

Baca juga: Pelaku Perencanaan Penculikan Tentara Berhadapan Hukum

Podcast BBC Africa

Fokus di Afrika

This Is Africa

A woman looking at her mobile phone and the graphic BBC News Africa[Getty Images/BBC]

Tags: Operasi militer narkotika Perancis Gulf of Guinea Perlawanan terhadap Pembajakan

Artikel Terkait
Berita
Olahraga
Hiburan