Kapolri Lakukan Rotasi Penting di Lingkungan Polri

JAKARTA - Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, melakukan sejumlah rotasi dan promosi jabatan di tubuh Polri guna memperkuat organisasi dan menyesuaikan dengan tantangan terkini. Salah satu perubahan utama adalah penunjukan Kombes Ade Safri Simanjuntak sebagai Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipidesus) Bareskrim Polri, menggantikan Brigjen Helfi Assegaf.

Helfi sendiri mendapatkan promosi sebagai Kepala Kepolisian Daerah Lampung, menggantikan Irjen Helmy Santika. Helmy kemudian dipindahkan ke Inspektorat Pengawasan Umum (Itwasum) Polri sebagai Perwira Tinggi (Pati).

Kapolri menegaskan bahwa rotasi dan mutasi ini merupakan bagian dari dinamika organisasi untuk pengembangan karier serta memperkuat kemampuan Polri dalam menghadapi tantangan kontemporer. Kegiatan ini juga bertujuan meningkatkan perlindungan masyarakat dan pelayanan publik serta mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat.

Baca juga: Kapolri Sigit Mutasi 60 Perwira Tinggi dan Menengah

Pergerakan Strategis di Lingkungan Bareskrim dan Brimob

Dalam Surat Telegram Kapolri nomor ST/2192/IX/KEP/2025 tertanggal 24 September, disampaikan sejumlah rotasi jabatan yang strategis. Brigjen Moh Irhamni, yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Strategi dan Kerja Sama Dalam Negeri di pusat pelaporan dan analisis transaksi keuangan (PPATK), ditunjuk sebagai Direktur Tindak Pidana Tertentu (Dirtipidter), menggantikan Brigjen Nunung Syaifuddin yang kini menjabat sebagai Wakil Kepala Bareskrim.

Selain itu, di lingkungan Korps Brimob, terjadi rotasi penting dengan Irjen Ramdani Hidayat sebagai Dankorbrimob dan Brigjen Reza Arief Dewanto sebagai Wakil Dankorbrimob. Pergantian posisi juga terjadi di satuan pengamanan Gegana, Satuan Intel Brimob, serta jabatan strategis di bagian intelijen Polri.

Yuda Gustawan yang menjabat sebagai Kabaintelkam dan Nanang Rudi Supriatna sebagai Wakabaintelkam turut dirotasi ke posisi baru. Trunoyudo Wisnu Andiko menegaskan bahwa langkah ini diambil sesuai kebutuhan organisasi dan merupakan bagian dari transformasi menuju Polri yang Presisi.

Mutasi ini tidak hanya sebatas penyegaran, tetapi juga sebagai bagian dari pengembangan organisasi, operasional, pelayanan, dan pengawasan yang lebih efektif.