Pengunjuk rasa melakukan aksi di bawah Jembatan Semanggi, Jakarta, Jumat (29/8/2025).

Kapolri Sigit Sebut Keputusan Tidak Mundur karena Tanggung Jawab

26 Sep 2025 | Bryan Aditya | Berita | Berita Nasional

Kapolri Sigit enggan mundur usai kerusuhan.
Membangun kembali moral anggota polisi.
Menegaskan loyalitas kepada Presiden.
Menolak mundur dianggap tanggung jawab.
Masyarakat butuh keamanan.
Kerusuhan dipicu tunjangan DPR.
Tewasnya pengemudi ojol akibat insiden.
Kami tegak lurus terhadap perintah Presiden.
Sigit ingin stabilitas dan keamanan.
Pengunduran tidak menyelesaikan masalah.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan bahwa dirinya tidak berniat mundur dari jabatannya menyusul aksi demonstrasi dan kerusuhan akhir Agustus 2025.

Dalam sebuah program di televisi nasional, Sigit menyebut bahwa ia pernah menanyakan kepada pejabat dan anggota Polri apakah harus mundur saat situasi memanas.

“Itu saya sampaikan juga ke teman-teman, ke para pejabat, ke anggota, 'bagaimana kalau saya mundur?',” ujarnya.

Namun, banyak pejabat di Polri menolak dan mencegahnya untuk mengundurkan diri di tengah kondisi yang sulit tersebut.

Sigit mengaku setuju dengan pendapat tersebut karena merasa mundur justru akan memperparah keadaan institusi yang sedang mengalami kekacauan.

"Saya berpikir bahwa mundur di dalam situasi kondisi seperti ini, sama saja saya meninggalkan kondisi anggota, kondisi institusi yang sedang terpuruk, yang karut-marut, dan kemudian saya mundur, saya tidak tanggung jawab," katanya.

Ia bertekad untuk mengembalikan moril anggota dan memastikan mereka dapat bekerja secara normal kembali.

Selain itu, Sigit menyinggung hak prerogatif Presiden Prabowo Subianto dalam menentukan masa depan pejabat tinggi termasuk posisi Kapolri.

“Setelah itu tentunya prerogatif Presiden. Kami prajurit, kita tegak lurus terhadap apa yang menjadi perintah Presiden,” tegasnya.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Sigit juga menjelaskan bahwa keputusannya untuk tidak mundur adalah bagian dari tanggung jawabnya terhadap Kepolisian dan masyarakat.

Ia menilai bahwa mundur saat moment kritis justru akan memperkeruh suasana dan memperburuk keadaan.

“Mereka butuh figur yang berani mengambil posisi tanggung jawab. Dan saat itu kita sudah dalam diskusi yang sebaiknya bagaimana. Dan saya juga sudah sampaikan bahwa saya siap mengambil risiko apapun, dan saya siap dicopot,” imbuhnya.

Sigit berkeyakinan bahwa pengunduran dirinya tidak akan menyelesaikan masalah.

Penting baginya adalah mengembalikan semangat dan kepercayaan anggota, serta menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat.

“Saat itu yang dibutuhkan adalah kehadiran Polri yang bisa hadir memberikan rasa aman bagi masyarakat. Dan itu bisa dilakukan kalau Polri mampu kembali bangkit dan melaksanakan tugasnya dengan baik pada saat dia menciptakan stabilitas kamtibmas. Dan itu akhirnya menjadi hal yang harus saya lakukan,” ujarnya.

Peristiwa demonstrasi besar berlangsung dari 25 hingga 31 Agustus 2025 di berbagai daerah, dipicu oleh ketimpangan tunjangan anggota DPR yang dinilai tidak seimbang dengan kondisi ekonomi masyarakat.

Kemudian, insiden lucu dan menyedihkan terjadi ketika pengemudi ojek online, Affan Kurniawan, meninggal dunia setelah dilindas kendaraan taktis milik Brimob Polri di malam hari pada 28 Agustus 2025.

Tewasnya Affan memicu gelombang kemarahan baru, termasuk massa yang menyerbu sejumlah markas polisi dan melakukan penjarahan terhadap rumah pejabat negara.

Tags: Kapolri Polri Kerusuhan Keamanan Nasional demonstrasi

Artikel Terkait
Berita
Olahraga
Hiburan