Jubilation at their win over Chelsea last time out may well be followed by despair, if United’s recent form is anything to go by (Getty)

Kinerja Manchester United Dinilai Buruk di Tengah Klasemen

26 Sep 2025 | Andi Wijaya | Olahraga | Sepak Bola | Premier League

United kalah 4-0 dari Brentford dan harus berlari sebagai hukuman. Mereka sulit bersaing melawan klub tengah. Amorim berjuang bangkitkan performa. Mereka harus mengatasi kekurangan melawan klub papan tengah. Investasi besar belum memberi hasil signifikan. Kompetisi ketat sangat mempersulit mereka. United perlu perbaiki taktik dan skuadnya.

Manchester United menghadapi tantangan besar di Liga Primer Inggris, terutama dalam menghadapi klub-klub papan tengah. Setelah kekalahan telak 4-0 dari Brentford di Gtech Stadium, manajer Erik ten Hag harus memberikan hukuman berat kepada para pemainnya. Dalam upaya untuk memperbaiki performa, mereka harus berlari sejauh 13,8 km sebagai bentuk latihan setelah kehilangan tersebut. Ten Hag, yang sudah berusia 50-an, pun ikut ambil bagian dalam latihan tersebut.

Meski kekalahan tersebut terlihat seperti pukulan keras, performa United menunjukkan adanya evolusi dalam ketangguhan mereka. Sejak kekalahan tersebut, United hanya menelan empat kekalahan dari 40 pertandingan berikutnya, menunjukkan tanda-tanda perubahan positif. Namun, keberhasilan terakhir mereka dalam kemenangan adalah saat mengalahkan Brentford, dan kerugian terbesar dialami saat menghadapi West Ham, di mana mereka kalah di tiga kesempatan berbeda di London Stadium. Salah satu faktor kegagalan Ten Hag menjadi manajer United adalah performa buruk melawan klub-klub papan tengah.

Baca juga: Watkins Gagal Manis, Villa Menang Tipis di Europa League

Ruben Amorim dan Tantangan Baru di Manchester United

Ruben Amorim baru saja menorehkan hasil terbaik sebagai manajer United, dengan kemenangan 2-1 melawan Chelsea. Meski catatan Premier League-nya masih buruk dengan hanya 34 poin dari 32 pertandingan, tren hasilnya dapat dibagi menjadi beberapa bagian. Di laga melawan klub kuat seperti Liverpool, Arsenal, Manchester City, dan Chelsea, mereka mendapatkan sembilan poin dari sembilan pertandingan, dengan beberapa kemenangan dan hanya empat kekalahan.

Di level klub kecil yang promosi, performa Amorim cukup bagus. Mereka meraih 13 poin dari lima pertandingan, termasuk hasil imbang dan kemenangan di berbagai laga melawan Southampton, Ipswich, Leicester, dan Burnley. Di sisi lain, masalah utama muncul ketika melawan klub-klub yang finis di posisi lima hingga 17 tahun lalu, seperti Aston Villa, Brentford, Brighton, dan lainnya. Dalam 18 pertandingan melawan tim-tim ini, United hanya mampu mengumpulkan 12 poin dan meraih tiga kemenangan, termasuk kemenangan telak 4-0 atas Everton dan kemenangan tipis 1-0 atas Fulham.

Performanya di kandang juga menjadi sorotan, dengan tujuh kekalahan di kandang dari total 18 pertandingan. Hasil buruk ini memengaruhi perjalanan mereka di kompetisi lainnya, termasuk kegagalan di Piala FA, Piala Carabao, dan Liga Europa, yang membuat mereka kehilangan peluang meraih trofi dan lolos ke kompetisi Eropa musim ini. Jika dihitung, catatan kemenangan mereka berjumlah tiga dari 21 pertandingan melawan tim-tim di luar lima besar, dan sebagian besar dari hasil tersebut didapatkan dengan perjuangan keras.

Reaksi positif terhadap kemenangan melawan Chelsea diikuti oleh kekecewaan, mengingat performa terakhir United yang belum memuaskan. Fakta ini memacu klub untuk menghabiskan lebih dari £130 juta pada musim panas ini untuk mendatangkan pemain dari klub-klub papan tengah, seperti Matheus Cunha dari Wolves dan Bryan Mbeumo dari Brentford. Strategi ini menunjukkan bahwa jika tidak dapat mengalahkan mereka di lapangan, mungkin membeli pemain dari klub tersebut adalah solusi yang diambil.

Ruben Amorim and Man United have a major problem: winning games against those in mid-table (Getty)Ruben Amorim and Man United have a major problem: winning games against those in mid-table (Getty)

Baca juga: Liverpool Berpeluang Perkuat Posisi di Awal Musim Penting

Analisis Kinerja dan Tantangan Kedepan

Manchester United, meskipun mampu bersaing sebagai underdog melawan tim-tim terbaik, sering gagal saat diunggulkan dan di posisi yang seharusnya mereka ungguli. Mereka telah menghabiskan sekitar £850 juta untuk transfer sejak kedatangan Ten Hag, dan meskipun tidak adil untuk menilai hasil karya Amorim secara langsung setelah beberapa bulan, investasi musim panasnya senilai £230 juta masih dalam proses evaluasi.

Selain itu, kekuatan kompetitif Liga Primer Inggris sangat tinggi, dengan pengeluaran tahunan lebih dari £100 juta kepada klub-klub lainnya, yang memungkinkan mereka merekrut dan membayar pemain berkualitas serta pelatih berbakat. Kelebihan ini kadang membuat United keok oleh klub-klub yang lebih terstruktur dan matang secara taktik, seperti Brentford dan Brighton, serta dilatih oleh pelatih yang lebih berpengalaman.

Persaingan tersebut menjadi tantangan utama untuk para manajer seperti Ten Hag dan Amorim, yang terkadang terlihat dikalahkan oleh tim-tim yang lebih matang dalam hal strategi. Kegagalan mereka di pertandingan melawan tim-tim dari tengah dan bawah tabel menunjukkan perlunya peningkatan taktik dan kedalaman skuad, agar dapat bersaing secara konsisten di level tertinggi.

Walau demikian, keinginan United untuk menghadirkan pelatih-pelatih berbakat seperti Ten Hag dan Amorim menunjukkan mereka memang berusaha untuk memperbaiki performa. Sayangnya, perbedaan kekuatan sumber daya dan pengalaman di Liga Inggris tak selalu sejalan dengan harapan, membuat mereka harus beradaptasi lebih keras. Dengan rekam jejak yang berbeda, kontribusi dalam kompetisi Eropa dan kepercayaan diri mereka menjadi faktor penentu ke depan.

Menunggu pertandingan-pertandingan selanjutnya, langkah strategis United akan sangat menentukan. Mereka berharap dapat memperbaiki performa di sisa musim dan meraih hasil yang lebih baik dari yang sudah dicapai sejauh ini. Jika tren negatif berlanjut, tentu mereka harus melakukan evaluasi dan penyesuaian agar mampu bersaing dengan klub-klub besar secara konsisten di masa mendatang.

A draw against Fulham in their first match against a mid-table side this season indicated the trend would continue (Getty)A draw against Fulham in their first match against a mid-table side this season indicated the trend would continue (Getty)

Tags: Premier League Performa Tim Manchester United Klasemen Liga Inggris Ruben Amorim

Artikel Terkait
Berita
Olahraga
Hiburan