Topan Ragasa yang menerjang Provinsi Guangdong, Tiongkok, setelah sebelumnya menewaskan setidaknya 14 orang di Taiwan, ternyata bukanlah video terbaru saat topan melanda. Sebuah video yang menunjukkan awan gelap melintas di atas kota, yang beredar luas di media sosial, kabarnya dibuat selama Topan Ragasa belum mencapai wilayah tersebut. Video tersebut, yang juga diunggah dalam format time-lapse, sebenarnya diambil di Provinsi Fujian, sekitar 800 kilometer dari lokasi topan saat ini.
Dalam sebuah unggahan di platform X yang dibuat pada 23 September 2025, tertulis, “Super Topan Ragasa Mendekat!”, disertai video awan gelap yang berlutut di atas bangunan di sepanjang sebuah sungai. Video ini telah ditonton lebih dari 11.000 kali. Video tersebut menunjukkan awan yang tampak menutupi langit di atas kota, dan sangat mirip dengan cuaca saat topan besar menerjang bagian selatan China. Namun, setelah penelusuran lebih dalam, diketahui bahwa aset visual tersebut ternyata bukanlah rekaman saat topan melanda Guangdong.
Baca juga: Penangkapan Massal 260 Penipu Siber di 14 Negara Afrika
Pengungkapan Fakta dan Validasi Lokasi
Berdasarkan pencarian gambar secara terbalik dengan Google dan analisis metadata, video itu diunggah pertama kali di platform Threads pada 27 Juni 2025 oleh akun bernama RedNote. Saat itu, video diberikan watermark dan identifikasi pengguna yang sama, serta dijelaskan dalam komentar bahwa pengambilan gambar dilakukan di wilayah Fujian, China. RedNote bahkan menyatakan bahwa video tersebut merupakan karya asli dan telah diverifikasi sebagai konten milik mereka, serta mengunggah versi yang lebih panjang dan video lain yang diambil di Kota Shaowu, Fujian.
Screenshot of the false X post captured September 26, 2025, with a red cross mark added by AFP
AFP melakukan verifikasi lokasi dengan membandingkan tanda panah di sebuah toko buku pada 20 detik video dengan citra dari Google Maps di sekitar Sungai Futuan, Shaowu. Hasilnya, visual tersebut sesuai dengan kondisi nyata di lokasi tersebut, mengukuhkan bahwa video bukanlah rekaman saat topan Ragasa benar-benar melanda Guangdong maupun daerah lainnya saat ini.
Baca juga: Fakta di Balik Video Palsu Tuding Helikopter Perbatasan Mali-Oman
Fakta dan Klarifikasi tentang Penyebaran Video
Serangan informasi palsu melalui video yang viral ini memperlihatkan bahaya penyebaran konten yang tidak akurat di media sosial. Meski banyak yang mengira bahwa video tersebut menggambarkan dampak topan Ragasa, kenyataannya adalah klip tersebut diambil dari kawasan yang jauh dari wilayah terdampak saat ini. AFP juga telah mengungkapkan bahwa video lain yang tersebar terkait topan tersebut ternyata juga tidak benar, mengingat suhu untuk memastikan keaslian video sangat ketat dan menggunakan data geolokasi serta analisis visual yang akurat.
Masyarakat dan pengguna media sosial diimbau untuk selalu memverifikasi keaslian konten sebelum menyebarkannya, guna mencegah penyebaran informasi palsu yang dapat menimbulkan kekhawatiran dan bias persepsi terhadap kejadian yang sesungguhnya.
Infographic map showing the forecast track of Super Typhoon Ragasa, wind warning data along its path, as it lashed South China on September 24.John SAEKIAFPJohn SAEKI / AFP
Screenshot comparison of the false X post (L) and the original RedNote video
Tags: media sosial Topan Ragasa Disinformasi Verifikasi Konten Fujian