Rasmus Hojlund: Performa dan Ambisi di Serie A (3)

Rasmus Hojlund: Performa dan Ambisi di Serie A

26 Sep 2025 | Daffa Nugraha | Olahraga | Sepak Bola | Serie A

Rasmus Hojlund berbicara tentang perjalanan karier dan targetnya di Serie A. Ia menilai permainan Italia lebih taktis dan menantang. Hojlund ingin berkembang dan berkontribusi besar di Napoli di bawah arahan Conte. Ia mengidolai Cristiano Ronaldo karena kerja kerasnya. Hojlund juga memuji pemain Scandinavia yang tampil di level tertinggi. Ia berharap bisa meniru sukses McTominay di Napoli. Hojlund merasa masih perlu belajar bahasa Italia dan ingin terus berkembang sebagai striker sejati.

Rasmus Hojlund telah memberikan penilaian jujur tentang perjalanan kariernya hingga saat ini, mengungkapkan perbedaan antara bermain di Serie A dan Premier League, serta membuka harapan dan targetnya setelah resmi kembali ke Serie A bersama Napoli. Pemain asal Denmark ini, yang sebelumnya meninggalkan Atalanta untuk bergabung dengan Manchester United dua musim lalu, kini kembali ke kompetisi Italia dengan menandatangani kontrak pinjaman bersama Napoli, yang berpotensi berujung pada pembelian permanen senilai hingga 50 juta euro.

Hojlund, yang berusia 22 tahun, menjalani wawancara mendalam dengan La Repubblica, yang dipublikasikan Jumat lalu, dalam rangka mengulas perjalanan kariernya dan tujuan yang ingin diraih di masa depan. Ia mengaku masih merasa kurang sebagai seorang striker lengkap meskipun telah memiliki pengalaman dari empat negara berbeda, termasuk di Denmark bersama Copenhagen, Austria, Italia, dan Inggris.

Perbedaan Antara Serie A dan Premier League

Dalam wawancara tersebut, Hojlund menyebutkan bahwa sepak bola di Italia sangat taktik dan penuh duel satu lawan satu, berbeda dengan Liga Inggris yang memiliki kecepatan lebih tinggi dan pemain yang lebih kuat secara fisik. “Ini seperti yang saya ingat selama musim saya di Atalanta. Sepak bola di sini sangat taktis, banyak duel man-to-man. Kecepatan di Premier League sedikit lebih cepat, semua pemain cepat, kuat, dan secara fisik eksplosif. Jika harus menunjuk perbedaan antara keduanya, itu dia,” ujar Hojlund.

Target dan Prospek di Napoli

Sosok yang pernah tampil di tim besar seperti Manchester United dan Atalanta ini menegaskan keinginannya untuk berkembang sebagai striker yang mampu mencetak banyak gol. Ia menambahkan, “Saya ingin menjadi striker yang mencetak banyak gol. Saya telah banyak berkembang dalam peran ini dalam beberapa tahun terakhir, dan saya yakin memiliki kualitas yang baik, tetapi saya masih banyak yang harus dipelajari.”

Di bawah asuhan pelatih Antonio Conte, Hojlund berharap bisa mencapai potensi terbaiknya dan berkontribusi besar untuk Napoli di Liga Italia. Ia juga menyatakan kekagumannya terhadap Cristiano Ronaldo, yang menjadi inspirasinya dari sisi sporting, serta menyebutkan striker favoritnya di dunia dan Serie A, yakni Lukaku, Vlahovic, dan Lautaro Martinez. “Cristiano selalu berusaha untuk berkembang dan bekerja keras menjadi lebih baik, itu yang membuat saya mengidolainya,” tambah Hojlund.

Hojlund dan Para Striker Scandinavia

Pemain berusia 22 tahun ini juga membahas mengenai gelombang pemain Scandinavia yang tampil di level tertinggi sepak bola dunia. Ia menyebutkan bahwa secara fisik mereka sudah cukup natural, dan di era sekarang, fisik menjadi aspek penting sebagai striker. “Kita telah menciptakan akademi yang sangat baik selama 20 tahun terakhir, yang melahirkan banyak pemain berkualitas. Saya menyebut Haaland dan Gyokeres, tetapi ada juga Sorloth, Isak, dan Harder,” ujar Hojlund.

Hojlund on leaving Man United for Napoli, differences in Serie A, Conte and LukakuHojlund on leaving Man United for Napoli, differences in Serie A, Conte and Lukaku

Baca juga: Pertemuan Pertama Esposito Bersaudara di Serie A: Cagliari vs Inter

Filosofi dan Harapan Hojlund pada Sepak Bola

Hojlund menegaskan bahwa sepak bola bagi dirinya adalah tentang passion dan keinginan untuk menang, berbagi pengalaman dengan rekan setim, pelatih, klub, dan suporter. “Lebih dari apa pun, kita harus menikmati prosesnya. Itulah alasan kita mulai bermain sepak bola, dan di level ini, terkadang kita lupa itu,” katanya.

Baca juga: Zaniolo Yakin Bisa Kembali Bela Timnas Italia

Pengalaman dan Adaptasi Setelah Kembali ke Serie A

Mengenai tantangan setelah kembali ke Serie A pasca dua tahun di Inggris, Hojlund mengaku bahwa ia kehilangan sedikit keakraban dengan bahasa Italia, tetapi kemampuan di lapangan tetap terjaga. “(Conte) tahu bahwa saya harus belajar bahasa Italia, dan dia selalu bertanya: ‘Apakah semuanya jelas, kamu mengerti?’ Saya selalu jawab iya, namun jika ada keraguan, saya akan tanya ke rekan setim,” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa peran sebagai pengganti Lukaku di Napoli pun berjalan lancar karena klub memiliki striker lain seperti Lucca dan Ambrosino, dan mereka menantikan kembalinya Lukaku yang diyakini akan memberi banyak pelajaran berharga.

Hojlund juga memandang pertandingan laga tandang melawan Milan sebagai tantangan besar, dan bertekad menunjukkan performa terbaiknya di sana. Ia menilai bahwa kesempatan ini menjadi momen penting setelah menikmati keberhasilan meraih Scudetto musim lalu dan menganggapnya sebagai sebuah kebanggaan sekaligus tanggung jawab besar.

Pemain ini juga mengapresiasi perjalanan Scott McTominay yang berhasil beradaptasi dan tampil impresif bersama Napoli setelah meninggalkan Manchester United. “Dia selalu sama, orang yang baik dan menyenangkan. Di lapangan, dia berkembang pesat. Saya pun berharap bisa meniru perjalanan tersebut,” tuturnya.

Rasmus Hojlund: Performa dan Ambisi di Serie A (1)Rasmus Hojlund: Performa dan Ambisi di Serie A (1)

Rasmus Hojlund: Performa dan Ambisi di Serie A (2)Rasmus Hojlund: Performa dan Ambisi di Serie A (2)

Rasmus Hojlund: Performa dan Ambisi di Serie A (4)Rasmus Hojlund: Performa dan Ambisi di Serie A (4)

Tags: transfer pemain Serie A Napoli Sepak Bola Hojlund

Artikel Terkait
Berita
Olahraga
Hiburan