JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri Indonesia memberikan klarifikasi terkait beredarnya foto Presiden Prabowo Subianto yang tampak di sebuah baliho di Israel berjejer bersama Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Juru Bicara Kemenlu RI, Yvonne Mewengkang, menyatakan bahwa Indonesia tetap pada posisi tidak akan mengakui Israel selama Palestina belum merdeka.
Dalam penjelasannya, Yvonne menegaskan bahwa tidak ada pengakuan formal atau langkah normalisasi hubungan, termasuk yang tertuang dalam baliho yang ditayangkan oleh Abraham Accords. "Posisi Indonesia sangat jelas bahwa tidak akan ada pengakuan dan normalisasi dengan Israel baik melalui Abraham Accords atau platform lainnya, kecuali Israel terlebih dahulu mau mengakui negara Palestina yang merdeka dan berdaulat," ujarnya pada hari Selasa.
Yvonne menambahkan bahwa penegasan tersebut juga pernah disampaikan oleh Menteri Luar Negeri RI, Sugiono. Ia menegaskan bahwa segala bentuk visi atau diplomasi terkait Israel harus dimulai dari pengakuan terhadap kemerdekaan dan kedaulatan Palestina.
Baca juga: Prabowo Tekankan Edukasi dan Pengawasan BUMN
Konten Baliho Ukraina Viral dan Buatan Israel
Baru-baru ini, beredar foto sebuah baliho besar berlogo Abraham Shield di Tel Aviv, Israel, yang menampilkan foto Presiden Indonesia Prabowo Subianto. Dalam baliho tersebut, Prabowo tampak berdiri bersama Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, Presiden Uni Emirat Arab, Mohammed bin Zayed Al-Nahyan, dan Raja Yordania, Abdullah II. Selain itu, terdapat juga gambar Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, Presiden Mesir, Abdul Fattah al-Sisi, dan Presiden Palestina, Mahmoud Abbas.
Pada baliho tersebut, juga terlihat Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, berada di antara para pemimpin tersebut. Tulisan dalam bahasa Inggris berbunyi, “Pak Presiden, Israel berdiri di samping rencanamu,” yang dianggap sebagai dukungan Israel terhadap strategi Trump terkait Gaza pasca-konflik.
Foto baliho ini diunggah melalui akun X dengan username @AbrahamShield25 pada Minggu (28/9/2025). Sejak diunggah, gambar tersebut telah dilihat lebih dari 2,9 juta kali, memicu perdebatan di media sosial, termasuk dari warga Indonesia.
Tags: politik Diplomasi Palestina Israel keamanan Internasional