Musisi eksperimental Björk

Björk Bergabung dengan Kampanye Boikot Musik Palestina

2 jam lalu | Nur Aisyah | Hiburan | Musik

Björk resmi bergabung dalam kampanye boikot musik terhadap Israel. Lebih dari 400 artis turut serta mendukung inisiatif ini. Kampanye menuntut platform streaming memblokir katalog musik di Israel. Gerakan ini bagian dari dukungan global terhadap Palestina. Björk dikenal vokal mendukung rakyat Palestina dan kritis terhadap Spotify. Ia pernah menolak rilis album di platform tersebut. Selain itu, Björk menampilkan film konser 'Cornucopia' dan akan merilis album live tur tersebut.

Musisi asal Islandia, Björk, resmi bergabung dalam kampanye No Music For Genocide, sebagai bagian dari aksi boikot musik terhadap Israel. Langkah ini dilakukan untuk mendukung upaya menolak dukungan terhadap tindakan keras di Gaza melalui pemblokiran katalog musik di layanan streaming.

Dalam kampanye tersebut, lebih dari 400 artis telah berpartisipasi, termasuk nama-nama besar seperti Massive Attack, Fontaines DC, Paramore, Kneecap, dan Wednesday. Mereka mengajukan permintaan kepada distributor dan label masing-masing untuk memblokir musik mereka di platform digital yang beroperasi di Israel.

Kampanye ini juga menuntut perusahaan besar seperti Sony, UMG, dan Warner untuk melakukan langkah serupa, mencontoh kebijakan mereka yang memblokir katalog musik di Rusia setelah invasi ke Ukraina sebulan sebelumnya.

Baca juga: Pratama Arhan dan Azizah Salsha Bercerai Tanpa Sengketa Harta

Motivasi di balik boikot dan pernyataan resmi

Dalam pernyataannya, No Music For Genocide menyatakan, "Budaya tidak dapat menghentikan bom sendirian, tetapi dapat membantu menolak penindasan politik, mengalihkan opini publik ke arah keadilan, serta menolak pencucian seni dan normalisasi perusahaan atau negara yang melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan."

Langkah ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan terhadap situasi di Gaza dan bentuk dukungan terhadap rakyat Palestina serta upaya global untuk mengurangi dukungan internasional terhadap Israel.

Gerakan ini mengidentifikasi aksi internasional lain seperti janji dari pekerja film di Palestina, larangan kapal dan pesawat yang menuju Israel oleh Spanyol, serta penolakan pekerja dermaga di Maroko terhadap muatan senjata ke kapal yang dikirim ke Tel Aviv.

Baca juga: Cillian Murphy Pilih Abbey Road Sebagai Album Favorit Sepanjang Masa

Björk dan sikapnya terhadap Palestina serta layanan streaming

Meskipun belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait keputusannya, Björk dikenal sebagai vokal pendukung rakyat Palestina. Pada November 2023, ia mengunggah peta perubahan wilayah Israel-Palestina sejak 1946 dengan caption: "Apakah ini yang kau sebut berbagi?"

Selain itu, Björk juga secara terbuka mengkritik platform streaming digital, khususnya Spotify. Dalam wawancara dengan media Swedia Dagens Nyheter, ia menyebut Spotify sebagai "hal terburuk yang pernah terjadi pada musisi," karena budaya streaming mengubah pola kerja dan masyarakat seni.

Pada 2015, ia bahkan menolak merilis album "Vulnicura" di Spotify sebagai bentuk protes.

Pada awal tahun ini, Björk menampilkan film konser "Cornucopia" di berbagai teater dunia dan dijadwalkan merilis album live dari tur tersebut pada 24 Oktober mendatang.

Tags: politik Musik Boikot Björk Israel-Palestina

Artikel Terkait
Berita
Olahraga
Hiburan