NATO's Neptune Strike exercise involved dozens of ships in the North Sea (Jonathan KLEIN)

NATO Demonstrasikan Kekuatan di Laut Utara, Rusia dan Spionase Meningkat

27 Sep 2025 | Bagas Pratama | Berita | Berita Internasional

NATO memperlihatkan kekuatan di Laut Utara. Rusia diduga menguji pertahanan NATO. Latihan gabungan besar-besaran dan insiden spionase meningkat. Penampilan militer menegaskan solidaritas aliansi. Ketegangan regional semakin meningkat.

Koalisi NATO memperlihatkan kekuatan militernya di Laut Utara pekan ini dalam sebuah demonstrasi kekuatan, sebagai respons terhadap tuduhan bahwa Rusia menguji pertahanan aliansi di garis timur mereka.

F-18 didaratkan di atas kapal induk terbesar di dunia, USS Gerald R. Ford, disertai oleh 20 kapal lainnya dan kehadiran sekitar 10.000 personel militer dari 13 negara.

Dalam latihan yang dikenal sebagai Neptune Strike 25-3, kapal-kapal AS dan kapal fregat dari Prancis serta Denmark mengawal kapal induk tersebut di perairan internasional, sebagai bagian dari latihan militer gabungan NATO.

Pesawat tempur F-35 dan F-18 melakukan formasi diamond di atas kapal, mengikuti sebuah pesawat pengintai E-2 Hawkeye, dalam rangka menguji kemampuan dan koordinasi mereka di tengah ketegangan yang berkembang dengan Moskow.

Sehari sebelum latihan berlangsung, sebuah pesawat pengintai Rusia melewati tiga kali di atas fregat Hamburg milik Jerman di Laut Baltik pada ketinggian sangat rendah, menurut kementerian pertahanan Jerman.

Seorang juru bicara kementerian menyatakan, "Kami menganggap perilaku ini tidak profesional dan tidak kooperatif."

Latihan NATO ini dimulai bersamaan dengan kejadian lain yang terjadi tidak jauh dari situ, ketika tiga hingga empat drone besar melayang di atas Bandara Copenhagen, mengganggu lalu lintas udara.

Frekuensi 'serangan hybrid' ini diperkirakan akan meningkat, kata Perdana Menteri Denmark, Mette Frederiksen.

"Kami menegaskan posisi kami kepada sekutu dan juga kepada lawan atau pihak lain... kami membangun penangkal strategis sebagai sebuah kelompok, sebagai sebuah tim," ujar Laksamana Muda AS Paul Lanzilotta, komandan Carrier Strike Group Twelve, di dalam hanggar kapal induk.

Di lokasi yang sama, pesawat F-18 lepas landas dengan suara keras yang menegangkan, menurut seorang jurnalis AFP yang berada di kapal.

Baca juga: Seychelles Gelar Pemilihan Presiden dan Parlemen Massal

Partisipasi dalam Latihan dan Upaya Integrasi

Perancis ikut serta dalam latihan Neptune Strike dengan fregat Bretagne, yang mampu melaksanakan misi anti-kapal selam dan anti-pesawat udara.

Latihan ini, yang melibatkan 13 negara anggota NATO dari tiga lautan berbeda, bertujuan mengintegrasikan seluruh kekuatan NATO dan melatih kemampuan tingkat tinggi, ujar Kapten Nicolas Simon, komandan fregat.

"Bagi Prancis, tujuan utamanya adalah menunjukkan solidaritas dengan semua negara anggota NATO, sekaligus memperlihatkan kemampuan penuh dalam operasi udara dan laut," tambahnya sambil kapal bersiap berlayar bersama kapal induk AS.

Latihan meliputi serangan udara simulasi, penyerbuan kapal, dan pendaratan amfibi, yang semuanya menunjukkan kekuatan dan koordinasi aliansi NATO terhadap ancaman yang secara resmi tidak disebutkan identitasnya.

Pada Selasa, sebuah tim penyerbu dari brigades pelindung yang bersenjata lengkap dengan senapan laras panjang diangkut dari fregat Prancis ke sebuah destroyer AS untuk memeriksa bendera dan muatannya.

Kapal induk tersebut, didahului oleh fregat Denmark, fregat Prancis, dan dua destroyer AS, berlayar melintasi Laut Utara pada Rabu pagi sebelum berpisah dalam sebuah manuver yang direncanakan secara cermat.

Tags: Rusia NATO Latihan Militer Laut Utara Pertahanan Internasional

Artikel Terkait
Berita
Olahraga
Hiburan