Merab Dvalishvili menunjukkan kekuatan takedown sebagai kunci utama kesuksesannya selama hampir tujuh tahun beruntun menang di MMA. Namun, di UFC 320 yang berlangsung di Las Vegas, petarung dengan rekor 14 kemenangan beruntun itu menyiapkan strategi baru untuk pertandingan melawan Cory Sandhagen.
Dalam duel utama kedua, Dvalishvili berambisi mempertahankan gelar bantamweight untuk ketiga kalinya secara beruntun. Meski tim pelatihnya, termasuk pelatih John Wood, menyatakan tidak akan mengubah strategi takedown, Dvalishvili menyampaikan bahwa dia kemungkinan akan lebih mengandalkan pukulan di atas kaki.
"John Wood, apa pun yang saya lakukan, dia akan mendukung," kata Dvalishvili kepada Shak MMA. "Saya rasa dia tidak akan marah karena kami juga fokus pada teknik striking... pertandingan ini akan banyak berlangsung di jarak dekat dan saya percaya sekitar 90 persen akan berlangsung di pertarungan striking."
Potret Duvan dan Sandhagen
Dvalishvili dan Sandhagen dikenal sebagai petarung serba bisa. Duvan dikenal luas melalui dominant grappling-nya, sementara Sandhagen memiliki daftar highlight KO yang mengesankan sejak naik ke papan atas contender UFC.
Sebanyak 20 kemenangan Dvalishvili, tiga di antaranya dengan KO, termasuk kemenangan yang memulai karier UFC-nya sejak 2017. Dalam pertandingan itu, UFC President Dana White menyaksikan secara langsung saat Dvalishvili mengakhiri pertarungan dengan Raufeon Stots dengan teknik spinning backfist dan langsung menandatanganinya di UFC malam yang sama.
Selain itu, Dvalishvili mengaku memiliki sejumlah performa striking yang tak tercatat di database MMA resmi. “Saya punya sembilan pertandingan yang tidak tercatat, di Georgia, dan sebagian besar saya sudah berjuang dengan striking sebelum bergabung ke UFC,” tuturnya. “Waktu saya bergabung UFC, saya bukan petarung striker, tapi saya benar-benar menggebrak.”
Baca juga: Conor McGregor Bidik Pertarungan di Rumah Kepresidenan AS
Profil Cory Sandhagen
Sandhagen pernah menghadapi sejumlah petarung papan atas dan sukses menyerang daftar lawannya, termasuk former lightweight champion Frankie Edgar dan former flyweight champion Deiveson Figueiredo. Ia juga pernah melakukan pertarungan sengit melawan dua kali bantamweight champion T.J. Dillashaw pada 2021, yang berakhir dengan split decision.
Saat ini, Sandhagen tetap menjadi ancaman besar di kelas bantamweight. "Dia punya flying knee dan KO Franke Edgar dengan sangat brutal," kata Dvalishvili. "Dia juga pernah menampilkan spinning kick ke Marlon Moraes dan submission ke Mario Bautista. Sangat berbahaya. Ia mampu merekayasa pertarungan dan memiliki cardio yang bagus, jadi dia tetap ancaman," tambahnya.
Baca juga: Pertarungan Sengit Paul Hughes vs Usman Nurmagomedov 2 di Dubai
Risiko dan Peluang di UFC 320
Dvalishvili sadar bahwa lawannya punya banyak cara untuk menang, baik dengan serangan kaki seperti flying knee dan spinning kick, maupun kekuatan grappling dan submission. Oleh karena itu, dia harus tetap waspada agar bisa menjaga konsentrasi dan strategi selama pertarungan berlangsung.
Dengan keunggulan dalam grappling dan kemampuan striking yang semakin berkembang, Dvalishvili bertekad mempertahankan gelar melalui pertandingan yang menarik dan penuh tantangan. Duel ini menjadi salah satu pertarungan yang dinantikan karena kedua petarung memiliki gaya bertarung yang sangat berbeda tetapi sama-sama berpotensi menyajikan hiburan tinggi.
Usai duel, pemenang akan mempertahankan rekor kemenangan beruntun dan memperkuat posisinya di puncak kelas bantamweight UFC.
Tags: MMA UFC Pertarungan utama Bantamweight Strategi Pertarungan
