Partai Pro-Barat Menang Telak di Pemilu Moldova

15 jam lalu | Bagas Pratama | Berita | Berita Internasional

Partai pro-Barat di Moldova memenangkan mayoritas di parlemen. Pemilihan ini menjadi pilihan geopolitik penting. Data menunjukkan kemenangan jelas PAS, mendukung integrasi UE. Presiden kemungkinan tetap pada posisi sebelumnya. Rusia diduga melakukan campur tangan besar-besaran. Insiden di hari pemungutan suara makin memperkeruh suasana.

Partai yang berkampanye pro-Barat di Moldova berhasil memenangkan mayoritas jelas di parlemen, mengalahkan kelompok pro-Rusia dalam sebuah pemilihan yang dipandang sebagai pilihan tegas antara Asia dan Eropa.

Dengan hampir seluruh laporan dari tempat pemungutan suara yang dihitung, data menunjukkan Partai Tindakan dan Solidaritas (PAS), yang pro-EU, meraih 50,1% suara, sementara Blok Pemilihan Patriotik yang mendukung Rusia memperoleh 24,2%. Blok Alternativa yang bersahabat dengan Rusia berada di posisi ketiga, diikuti oleh Partai Our yang populis. Partai Demokrasi di Rumah kanan juga meraih cukup suara untuk masuk ke parlemen.

Pemilihan ketat pada hari Minggu mempertemukan PAS yang memerintah melawan beberapa lawan yang bersahabat dengan Rusia, namun tidak ada mitra yang pro-Eropa yang potensial. Data menunjukkan partai ini akan memegang mayoritas jelas sekitar 55 dari 101 kursi di legislatif.

Presiden Maia Sandu, yang mendirikan PAS pada 2016, kemungkinan akan memilih untuk mempertahankan sedikit kontinuitas dengan menominasikan Perdana Menteri pro-Barat, Dorin Recean, seorang ekonom yang telah memimpin pemerintahan Moldova melalui berbagai krisis sejak 2023. Recean juga sebelumnya pernah menjabat sebagai penasihat pertahanan dan keamanan Sandu.

Pemilu ini secara luas dipandang sebagai pilihan geopolitik bagi warga Moldova: antara jalur menuju Uni Eropa atau kembali ke pengaruh Moskow.

Cristian Cantir, seorang profesor hubungan internasional di Oakland University, menyatakan bahwa kemenangan PAS adalah “kemenangan tegas untuk kekuatan pro-Eropa di Moldova, yang akan mampu memastikan keberlanjutan dalam beberapa tahun ke depan untuk mencapai tujuan utama mereka yaitu integrasi UE.”

Former Moldovan President Igor Dodon, a member of the pro-Russian Patriotic Electoral Bloc, speaks to supporters protesting outside the Electoral Commission after the polls closed for the parliamentary election, in Chisinau, Moldova, Sunday, Sept. 28, 2025. (AP Photo/Vadim Ghirda)ASSOCIATED PRESSFormer Moldovan President Igor Dodon, a member of the pro-Russian Patriotic Electoral Bloc, speaks to supporters protesting outside the Electoral Commission after the polls closed for the parliamentary election, in Chisinau, Moldova, Sunday, Sept. 28, 2025. (AP Photo/Vadim Ghirda)ASSOCIATED PRESS

“Kepemilikan mayoritas PAS menyelamatkan partai ini dari keharusan membentuk koalisi yang kemungkinan besar tidak stabil dan akan memperlambat proses reformasi keanggotaan UE,” ujarnya, dan menambahkan bahwa “Moldova akan terus berada dalam lingkungan geopolitik yang sulit, ditandai oleh upaya Rusia untuk menariknya kembali ke dalam pengaruhnya.”

Hasil dari pemilihan penting hari Minggu ini penting, mengingat klaim berulang dari otoritas Moldova bahwa Rusia melakukan “perang hybrid” skala besar untuk memengaruhi hasil. Moldova mengajukan permohonan bergabung dengan UE pada 2022 setelah invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina, dan tahun itu resmi mendapatkan status calon anggota. Brussels menyetujui untuk membuka negosiasi keanggotaan tahun lalu.

Skema yang diduga dilakukan Rusia mencakup mengatur skema pembelian suara berskala besar, melakukan lebih dari 1.000 serangan siber terhadap infrastruktur pemerintah yang penting tahun ini, rencana menimbulkan kerusuhan sekitar hari pemilu, serta kampanye disinformasi secara online untuk mempengaruhi pemilih.

Dalam wawancara dengan AP, beberapa hari sebelum pemilu, pimpinan PAS Igor Grosu juga memperingatkan adanya campur tangan Rusia dan menyebut hasil hari Minggu akan menentukan masa depan negara "tidak hanya untuk empat tahun ke depan, tetapi untuk banyak, banyak tahun mendatang."

“Tapi saya percaya pada tekad dan semangat mobilisasi warga Moldova, baik di dalam negeri maupun di diaspora,” ujarnya.

Hari pemilihan diwarnai oleh sejumlah insiden, mulai dari ancaman bom di beberapa tempat pemungutan suara di luar negeri, serangan siber terhadap infrastruktur dan pemerintah, adanya pemilih yang memfoto surat suara mereka, serta beberapa orang yang secara ilegal diangkut ke tempat voting. Tiga orang juga ditahan karena diduga merencanakan kerusuhan setelah pemilu.

Tags: Moldova pemilihan umum Pro-Barat Pro-Rusia Keanggotaan UE

Artikel Terkait
Berita
Olahraga
Hiburan