Kembali di Liga Champions, Mourinho Pimpin Benfica di Stamford Bridge

Kembali di Liga Champions, Mourinho Pimpin Benfica di Stamford Bridge

2 jam lalu | Daffa Nugraha | Olahraga | Sepak Bola | Champions League

Mourinho kembali memimpin Benfica di Stamford Bridge. Pertandingan Liga Champions berlangsung pada 30 September 2025. Chelsea dan Benfica sama-sama ingin hasil terbaik. Chelsea berjuang dengan pemain cedera dan kartu merah. Benfica melakukan perubahan skuad besar. Mourinho berharap bisa mengulang keberhasilan. Pertandingan ini menegaskan persaingan sengit di Grup. Chelsea ingin bangkit dari tren negatif. Benfica berambisi mempertahankan posisi puncak. Peluang besar kedua tim untuk meraih poin penting. Wasit Daniel Siebert memimpin pertandingan. Atmosfer malam musim gugur menyelimuti Stamford Bridge. Chelsea dan Benfica sama-sama menargetkan kemenangan.

Stamford Bridge kembali dipadati atmosfera Liga Champions setelah hampir dua setengah tahun sejak anthem kompetisi terakhir terdengar di stadion ini. Ini juga menjadi momen kembalinya José Mourinho ke jalur yang dicintainya, hampir sepuluh tahun setelah pengalaman kedua dipecat dari posisi pelatih. Kali ini, ia memimpin Benfica yang secara dramatis menyingkirkan tim asal London tersebut dari kompetisi.

Sebulan lalu, Mourinho memulai perjalanannya bersama Benfica dengan menghadapi Benfica dalam pertandingan playoff Liga Champions. Sayangnya, mereka harus mengakui keunggulan lawan 1-0 secara agregat, yang akhirnya membuat Mourinho dipecat dari jabatannya. Dua minggu kemudian, Benfica juga memutuskan untuk mengganti pelatih Bruno Lage. Namun, dalam waktu singkat, tepat dua hari setelahnya, Mourinho menjadi pelatih anyar mereka sehingga menjadikannya kompak dengan klub Portugal tersebut.

Kembalinya Mourinho dan Harapan di Liga Champions

Dalam sebuah wawancara, Mourinho mengungkapkan, "Setelah 25 tahun di dunia pelatihan, saya seharusnya kembali ke Portugal melalui tim nasional, bukan Benfica. Tapi sekarang saya kembali ke Benfica, dan saya sangat bahagia. Ini tanggung jawab besar, bahkan untuk seorang seperti saya yang sudah bertahun-tahun di sepak bola. Benfica adalah tanggung jawab besar karena berbagai alasan. […] Saya bukan lagi seorang Blues. Sekarang saya adalah seorang Red dan ingin menang."

Meski begitu, Mourinho menegaskan, “Saya akan selalu menjadi seorang Blue. Mereka bagian dari sejarah saya. Mereka membantu saya menjadi Chelsea yang lebih besar. Dan mereka, juga, telah membantu saya menjadi José yang lebih baik. Saat saya bilang saya bukan seorang Blue, itu hanya soal pekerjaan yang harus saya lakukan besok.”

Baca juga: Chelsea Bertekad Bangkit Melawan Benfica di Liga Champions

Persiapan dan Tantangan Chelsea di Kandang Sendiri

Pertandingan ini digelar pada Selasa, 30 September 2025, pukul 20:00 BST di Stamford Bridge, SW6. Wasit yang bertugas adalah Daniel Siebert, sementara VAR akan dikendalikan Christian Dingert. Prediksi cuaca menyebutkan suasana malam musim gugur yang menyenangkan.

Dalam siaran langsung, pertandingan akan disiarkan di TNT Sports 1 (UK); TUDN dan UniMás (USA); dan beberapa negara lainnya melalui layanan streaming seperti discovery+ di UK, Paramount+ dan Univision NOW di USA, serta Sony LIV di India.

Tim Chelsea menghadapi tantangan besar dengan kondisi tim yang tidak ideal. Pekan lalu, mereka kembali ke Stamford Bridge setelah empat pertandingan tandang beruntun, namun menelan kekalahan dari Brighton akibat kartu merah Trevoh Chalobah yang membuka peluang bagi lawan untuk mengamankan tiga poin. Hasil tersebut menambah catatan buruk dalam lima pertandingan terakhir di semua kompetisi, dengan satu kemenangan, satu hasil imbang, dan tiga kekalahan. Bahkan, dalam dua pertandingan terakhir di Liga Primer, Chelsea hanya bermain 60 menit dengan skuad penuh, dari total dua pertandingan.

Penyebab utama masalah, salah satunya adalah kartu merah yang membuat pemain harus keluar lapangan dan kesalahan yang dilakukan di lapangan maupun di bangku cadangan. Pelatih Enzo Maresca berusaha memperbaiki situasi meski sejumlah pemain kunci sedang mengalami cedera atau menjalani tes kebugaran terakhir, seperti Moisés Caicedo, João Pedro, dan Andrey Santos. Beberapa pemain lain, seperti Cole Palmer, Tosin Adarabioyo, Liam Delap, Levi Colwill, dan Dário Essugo, sudah dipastikan absen karena cedera jangka panjang. Wesley Fofana juga menjalani protokol gegar otak.

Kembali di Liga Champions, Mourinho Pimpin Benfica di Stamford Bridge (1)Kembali di Liga Champions, Mourinho Pimpin Benfica di Stamford Bridge (1)

Meski Benoît Badiashile dan Roméo Lavia kembali ke lapangan dari bangku cadangan untuk pertama kalinya musim ini, mereka nampaknya belum sepenuhnya fit. Tekanan terhadap pelatih Maresca semakin meningkat, meskipun pihak klub mengeluarkan pernyataan dukungan, tetapi hasil positif menjadi harapan utama.

Baca juga: Liverpool Tersingkir dari Liga Champions Setelah Kalah di Istanbul

Performa Benfica di Liga Champions dan PerkembanganSkuad

Sejak Mourinho mengambil alih tim 10 hari lalu, Benfica mencatatkan dua kemenangan dan satu hasil imbang. Kendati demikian, posisi mereka belum aman karena sudah tertinggal empat poin dari Porto yang memuncaki klasemen Primeira Liga tanpa terkalahkan di tujuh pertandingan pertama. Ketatnya persaingan di Liga Portugal menjadi perhatian bersama.

Dalam fase grup Liga Champions, Benfica juga mengalami kekalahan di pertandingan awal. Mereka kalah dari Bayern di kandang, tetapi menghadapi tantangan lebih besar ketika mereka gagal merebut poin saat melawan Qarabag, padahal mereka sempat unggul dua gol lebih dulu. Kekalahan ini menjadi penyebab Bruno Lage dipecat.

Sejumlah pemain kunci Benfica mengalami perombakan skuad sejak terakhir kali mereka bertemu dengan Chelsea di Liga Champions, terutama di lini serang dan tengah. Banyak pemain yang hengkang, termasuk Ángel Di María dan dua gelandang, Orkun Kökcü serta Florentino Luís. Bahkan, pemain seperti Álvaro Carreras yang sebelumnya tidak digunakan dalam laga tersebut, kini sudah hijrah ke Real Madrid dengan nilai transfer €50 juta.

Rekrutmen pemain baru dilakukan cukup agresif, terutama di posisi belakang dan tengah. Mereka mendatangkan Amar Dedić dari RB Salzburg, Samuel Dahl dari AS Roma, serta Richard Ríos dari Palmeiras, yang memiliki pengalaman penting saat menghadapi Chelsea di perempatfinal Piala Dunia Klub. Selain itu, penyerang Franjo Ivanović dan Dodi Lukébakio turut menambah kekuatan lini serang, mengurangi beban Vangelis Pavlidis. Beberapa pemain pinjaman seperti Enzo Barrenechea dan Heorhiy Sudakov sudah menjadi pemain reguler bagi Benfica.

Dalam sejarah, kedua tim pernah bertemu di pertandingan sebelumnya dan Benfica mengalami cedera ACL yang memaksa Alexander Bah dan Manu Silva absen cukup lama. Keduanya kini hampir sembuh. Sebaliknya, pemain sayap Bruma harus menunggu lebih lama karena cedera Achilles yang dialaminya dalam pertandingan pramusim Juli lalu.

Sebelumnya, Chelsea pernah memenangi empat pertandingan berturut-turut melawan Benfica dalam laga pramusim, termasuk saat mereka menang di babak 16 besar Liga Champions 2009-10. Tapi, pelatih Mourinho sendiri baru satu kali menang di Stamford Bridge saat melawan Chelsea, yaitu saat membesut Inter Milan di kompetisi yang sama. Ia kalah empat dari enam laga berikutnya dengan Manchester United dan Tottenham, dan satu lagi hasil imbang.

Kembali di Liga Champions, Mourinho Pimpin Benfica di Stamford Bridge (2)Kembali di Liga Champions, Mourinho Pimpin Benfica di Stamford Bridge (2)

Tags: Liga Champions Chelsea Stamford Bridge Mourinho Benfica

Artikel Terkait
Berita
Olahraga
Hiburan