Gelandang veteran Inter Milan, Henrikh Mkhitaryan, memuji pemain rekannya, Marcus Thuram, dalam wawancara terbarunya. Dalam wawancara di Program Hari Pertandingan Inter yang disiarkan melalui FCInterNews, pemain berusia 36 tahun tersebut menyebutkan keunggulan teknis Thuram.
Selain menjalin kemitraan mematikan bersama Lautaro Martinez, Thuram tampil sangat brilian secara individu. Pada musim perdananya di Serie A, pemain asal Prancis ini mencetak 13 gol dan 13 assist sekaligus membawa Inter meraih gelar Scudetto. Musim lalu, kontribusi gol Thuram menurun meskipun mampu mengoleksi 14 gol, namun di awal musim ini ia tampil apik dengan mencetak 5 gol dari 6 pertandingan kompetitif.
Namun, keunggulan Thuram tidak hanya terletak pada statistik. Kemampuan penguasaan bola, dribbling, dan ketajaman dalam mencetak gol membuatnya menjadi pusat serangan Inter. Henrikh Mkhitaryan pun mengakui kualitas menonjol dari rekan setimnya tersebut.
Baca juga: Inter dan Milan Resmi Beli San Siro, Stadion Bakal Digantikan
Henrikh Mkhitaryan Sang Bintang Inter Puji Marcus Thuram
Milano, Italia – 25 Agustus: Marcus Thuram dari FC Internazionale merayakan bersama rekan setimnya Lautaro Martinez setelah mencetak gol keempat dalam pertandingan Serie A melawan Torino FC di Stadion Giuseppe Meazza pada 25 Agustus 2025. Foto oleh Marco Luzzani/Getty Images.
Mkhitaryan memuji keahlian Thuram yang kaya akan skill. "Teknik Marcus Thuram," katanya. "Dia sangat kuat dan memiliki kekuatan luar biasa dalam situasi satu lawan satu."
Inter Milan Veteran Midfielder Praises France Megastar: “Would Steal His Technique, Very Strong”
Gelandang Inter ini juga mengaku merasa nyaman di klub. “Ini musim keempat saya di sini. Inter adalah hidup saya hari ini, rumah kedua saya,” ujarnya.
Dia juga menyebutkan tiga legenda favoritnya: Ronaldo, Zanetti, dan Djorkaeff.
Mkhitaryan mengungkapkan bahwa ia sempat memikirkan jalur karier di bidang hukum jika tidak menjadi pemain sepak bola.
"Ya, saya bisa saja menjadi pengacara atau bekerja di bidang ekonomi," katanya. "Namun, sepak bola masuk ke dalam hidup saya sejak dini dan seperti sebuah mimpi yang saya kejar dengan penuh semangat."
Dia menceritakan bahwa ayahnya memberinya sepak bola pertama saat berusia empat tahun. Sejak saat itu, sepak bola tidak pernah meninggalkan kehidupan. “Sebagai anak-anak, saya bermain lebih ke depan dan suka mencetak gol sebanyak-banyaknya, berusaha meniru ayah saya. Sepanjang karier, saya selalu memberikan yang terbaik dari bunyi peluit pertama hingga akhir pertandingan,” tuturnya.
Tags: Serie A Sepak Bola Italia inter milan Henrikh Mkhitaryan Marcus Thuram