Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB menyatakan bahwa masih terdapat 91 korban yang tertimbun reruntuhan musala Pondok Pesantren Al Khozyni di Sidoarjo, Jawa Timur. Data ini dikumpulkan hingga Selasa sore pukul 19.00 WIB, menunjukkan keberlangsungan proses evakuasi yang masih berlangsung.
Upaya Penyelamatan Terus Berjalan
Tim gabungan yang terdiri dari 332 personel dari berbagai institusi terkait terus melakukan pencarian dan evakuasi korban. Mereka berasal dari Basarnas, BPBD Jawa Timur, BPBD Sidoarjo, serta BPBD dari kabupaten sekitar seperti Jombang, Mojokerto, dan Nganjuk. Selain itu, ada Dinas PU SDA Provinsi, Tagana Dinas Sosial, aparat TNI dan Polri yang turut serta dalam operasional ini.
Abdul Muhari menyebutkan, peralatan berat telah disiapkan meskipun penggunaannya belum dilakukan. Langkah ini diambil untuk menghindari kemungkinan memperparah kondisi reruntuhan akibat getaran yang ditimbulkan, sehingga proses evakuasi lebih diutamakan secara manual dengan menggali lubang dan celah di reruntuhan.
Baca juga: Gempa Magnitudo 6,0 Guncang Sumenep, Berpotensi Merusak Bangunan
Indikasi Korban Masih Bertahan
Petugas menemukan adanya indikasi enam orang korban yang masih hidup dan bertahan di salah satu segmen reruntuhan. Makanan dan minuman telah diberikan melalui celah yang ada guna menjaga kondisi mereka sambil menunggu proses evakuasi lebih lanjut.
Tim SAR juga menunggu hasil asesmen dari otoritas terkait di bawah kendali Basarnas. Jika dikonfirmasi tidak lagi ada korban yang hidup, maka tahap berikutnya akan meliputi penggunaan alat berat untuk mengangkat jenazah yang tertimbun.
Baca juga: Polisi Kembali Ke Pemiliknya, 39 Buku Disita dalam Kasus Kerusuhan
Kronologi dan Data Terkini
Sejauh ini, data sementara menunjukkan sebanyak 100 orang terdampak insiden runtuhnya musala Ponpes Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo yang terjadi pada 29 September 2025 lalu. Dari jumlah tersebut, 26 orang masih dirawat inap, 70 orang sudah pulang, tiga meninggal dunia, dan satu orang dirujuk ke rumah sakit di Mojokerto.
Tags: evakuasi BNPB bencana Sidoarjo Musala Runtuh