Kekalahan Memukul Moral Real Madrid di Liga Champions (1)

Kekalahan Memukul Moral Real Madrid di Liga Champions

1 jam lalu | Daffa Nugraha | Olahraga | Sepak Bola | Champions League

Real Madrid ingin bangkit dari kekalahan brutal oleh Atletico Madrid. Keputusan Alonso menimbulkan pro dan kontra di ruang ganti. Bellingham kembali tampil setelah operasi bahu. Mastantuono tampil impresif namun tidak dipakai sejak awal. Keputusan ini memicu perdebatan soal meritokrasi di Madrid. Pengaruh dari masa Carlo Ancelotti terlihat di beberapa pilihan Alonso. Kekalahan ini bisa mempengaruhi posisi Madrid di klasemen dan mental tim.

Real Madrid berupaya kembali ke jalur kemenangan setelah performa awal musim yang menjanjikan, saat menghadapi Kairat Almaty dalam pertandingan Liga Champions. Meski fokus utama tetap pada pertandingan tersebut, cozyitas dari kekalahan yang menyakitkan dari Atletico Madrid diperkirakan masih akan memengaruhi skuad Madrid untuk sementara waktu.

Tim Los Blancos memulai kompetisi dengan catatan sempurna, tujuh kemenangan dari tujuh pertandingan, tampil solid tanpa tampil mengesankan secara berlebihan. Namun, baik pemain di lapangan maupun pelatih Xabi Alonso mengalami kekurangan keberuntungan saat melawan Atletico di Metropolitano Sabtu lalu, mereka gagal menemukan solusi terhadap permainan lawan.

Baca juga: Atalanta Turunkan Ederson dan Lookman Melawan Club Brugge

Keputusan Taktik Xabi Alonso Bikin Bingung Ruang Ganti

Salah satu keputusan paling kontroversial Alonso adalah memanggil kembali Jude Bellingham ke starting eleven. Bellingham terakhir kali tampil sejak mengalami operasi bahu pada Juli, setelah hanya bermain selama setengah jam sebagai pemain pengganti di dua pertandingan sebelumnya. Keputusan ini diambil dengan menyingkirkan Franco Mastantuono, yang hanya tampil di menit-menit akhir derby tersebut.

Real Madrid dressing room confused by Xabi Alonso move for Madrid derbyReal Madrid dressing room confused by Xabi Alonso move for Madrid derby

Foto oleh Aitor Alcalde/Getty Images

Padahal, Mastantuono merupakan salah satu pemain yang tampil impresif, memberikan kreativitas di lini serang, serta menunjukkan kerja keras saat tanpa bola. Menurut Sport, salah satu hal yang disukai di ruang ganti Madrid adalah penerapan meritokrasi sejak kedatangan Alonso. Namun, pemilihan Bellingham di atas Mastantuono bertentangan dengan prinsip tersebut dan tidak diterima baik oleh sebagian pemain di ruang ganti.

Baca juga: Tottenham Targetkan Kemenangan Kedua di Kandang Bodø/Glimt

Pengaruh dari Masa lalu Carlo Ancelotti

Alonso menggantikan Carlo Ancelotti yang dikenal loyal terhadap pemain bintangnya, bahkan saat masa sulit, Ancelotti cenderung mempertahankan hierarchy tersebut. Salah satu contoh lain yang menunjukkan pergeseran dari meritokrasi murni adalah kepercayaan kepada Vinicius Junior yang tampil naik turun, serta minimnya menit bermain Gonzalo Garcia Torres. Setelah tampil mengesankan di Piala Dunia Klub, Garcia baru tampil dua kali, meskipun belum mampu meninggalkan dampak signifikan di lapangan.

Tags: Liga Champions Real Madrid Xabi Alonso Kairat Almaty Kekalahan Madrid

Artikel Terkait
Berita
Olahraga
Hiburan